(2) Kim Taehyung

211 18 4
                                    

****

Seorang wanita paruh baya tengah menangis tersedu – sedu, melihat anaknya tidak sadarkan diri diatas kasur dengan peralatan medis berupa infus dan oksigen.

Lelaki berambut pirang coklat dengan wajah tampan tersebut tampak sedikit lebih kurus dari saat terakhir ia bisa bergerak atau terakhir ia sadar.

Padahal anaknya begitu baik, dan sangat penyayang, ia pun sering membantu orang – orang di sekitarnya.
Umurnya sudah 18 tahun, tetapi ia sangat sering bermain dengan anak – anak.

Dulu.. ia sangat sering bermain dengan anak kecil tetangga sebelahnya, tetapi mereka tidak pernah bertemu lagi sejak Taehyung dan keluarganya pindah rumah.
Bahkan ia pernah ketahuan bermain nikah – nikahan demi menyenangkan anak kecil tersebut, ia benar – benar lelaki idaman para gadis.

Siapa yang mengira ia akan jatuh dari tangga, disaat ia sedang sakit demam, dan tentu ibunya sangat terpukul.
Bahkan ayah Taehyung yang berada di luar negeri demi bisnis pun ingin sekali bisa pulang, namun apa daya ia tidak bisa datang walaupun hanya sekedar melihat kondisi anaknya.

Lalu di meja belajar Taehyung, bertenggerlah sebuah boneka berbentuk anak bayi perempuan tengah duduk dengan posisi kepala tegak dan tatapan yang menatap kosong ke depan di tambah seulas senyum yang terlihat di bibirnya.

Boneka itu pemberian Daehyun, kakak dari bocah bekas tetangga Taehyung..

****

"Kau boleh datang, tapi kuharap kau tidak lama, tunggu sebentar kau ingin makan apa?"

Ibu Taehyung yang sepertinya sibuk setelah berbelanja meletakkan barang belanjaannya diatas meja makan, dengan tangannya yang masih menelfon.

Ia membalikkan tubuh, membuka kulkas selebar mungkin untuk meletakkan barang – barang tersebut kedalamnya.

"Baiklah ahjumma akan membuatkannya spesial untukmu."

Bruk!

Ibu Taehyung berbalik, melihat plastik yang penuh bahan belanjaannya jatuh kelantai.
Ia mengernyit, mungkinkah barangnya jatuh sendiri atau ada kucing di sekitarnya?
karena benda itu ia letakkan tempat di tengah – tengah meja.

"Apa ada kucing?"

Ibu Taehyung mendekat kearah meja, gerakananya begitu hati – hati dan lambat sebelum akhirnya ia mendengar benda jatuh di kamar atas.
Tepatnya di kamar Taehyung.

"Oh, Taehyung."

Wanita paruh baya itu berlari buru – buru ke kamar Taehyung, namun tidak ada apapun yang membuat bunyi benda jatuh di kamar tersebut.
Tetap rapi dan hanya ada Taehyung yang tertidur di atas ranjangnya dengan tenang, tidak ada apapun di sana.

Wanita itu berjalan kearah Taehyung, ia melihat kepala Taehyung yang memar parah dan itu membuatnya bingung.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil terdengar, wanita itu berlari turun tangga untuk membukakan pintu.

Dibalik pintu itu berdirilah seorang lelaki dengan senyum yang merekah

"Ahjumma merindukanku?"

"Astaga.. Namjoon-ah, kau semakin tinggi saja."

"Ahjumma juga semakin cantik."

Mereka berdua tersenyum, sudah lama mereka tidak bertemu, sejak Namjoon sekolah di Amerika.

"Kau ingin minum apa Namjoon-ah?"

Namjoon menjatuhkan diri di sofa ruang tamu sambil melihat – lihat kesana kemari.

"Ahjumma tidak perlu repot, aku bisa mengambil sendiri.."

The ExorcistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang