"Kami ingin bicara dengan Jung Sung Oh."
Tiga orang lelaki duduk melingkar dengan papan ditengah-tengah mereka.
Tangan kanan mereka memegang sebuah pensil panjang, tangan mereka bergetar hebat."Kami memanggilmu Jung Sung Oh." Ucap salah satu dari mereka
Lelaki yang mungkin paling kecil diantara mereka menoleh kekanan dan kekiri dengan perasaan takut.
"Junsol, Minhyun, haruskah kita melakukan ini?" tanyanya pada kedua temannya yang fokus menatap papan ditengah-tengah mereka.
"Hanya ini satu-satunya cara agar kita bisa membuktikan pada teman-teman bahwa bukan kita yang membunuh Sung Oh, kalau kau ingin terus dituduh kau boleh pergi Chanie."
Chan mendengus, sejujurnya ia merasa takut dan merasakan panas, bahkan keringatnya sampai membasahi pelipis, leher, dan keningnya.
Perlahan pensil yang mereka pegang bersama-sama menjadi lebih berat, kini Chan mulai merasakan sesuatu yang amat panas dan mengerikan dibelakangnya.Pensil tersebut bergerak-gerak tidak terkendali, Junsol dan Minhyun tampak senang melihat pensil yang mereka pegang bersama-sama bergerak.
"Sung Oh, apa kau mendengar kami?"
Perlahan pensil itu bergerak dan menuliskan sesuatu, yakni kata-kata
"Nae." Begitulah tulisannya
Chan semakin takut, ia menyeka keringat dipelipisnya dengan gundah, tidak sesantai teman-temannya yang tampak begitu semangat.
"Sung Oh, kami ingin bertanya siapa yang sudah membunuhmu?"
Pensil tersebut berputar-putar tidak terkendali, mereka berdua bingung
"Aku ulangi, Sung Oh, siapa yang sudah membunuhmu?"Pensil itu terpelanting, Chan gemetar tubuhnya menggigil hebat, tubuhnya pun berguncang tidak terkendali.
Kedua temannya bingung dengan apa yang harus mereka lakukan, terutama ketika Chan tiba-tiba tidak sadarkan diri setelah kejang-kejang.****
Chan bukanlah anak yang nakal, ia adalah anak baik yang ramah dan berbakat, sejak masuk kelas menengah atas Chan selalu bermain dengan ketiga temannya yang bernama Junsol, Minhyun dan Sung Oh.
Hingga suatu hari terjadi insiden yang membuat Sung Oh meninggal ketika sedang bersama mereka.
Tentu semua orang menuduh Chan, Junsol dan Minhyun.Karena mereka tidak terima akhirnya mereka melakukan sendiri ritual untuk memanggil Sung Oh di sekolah pada malam hari.
Setelah malam mencekam itu keesokan harinya Chan bersekolah lagi, hanya saja kali ini kondisinya kurang baik.
Ia tampak ketakutan."Chan."
Chan terjingkat mendengar namanya dipanggil oleh Kim Songsaengnim, ia menatap sekitar, menatap pasang mata yang menatapnya dengan bingung.
"Kau nelamun terus. Kalau kau kurang sehat pergilah ke ruang kesehatan." Ujar Kim Songsaengnim
Chan menggelengkan kepalanya, ia kembali fokus pada papan tulis walaupun kini ia tengah dalam suasana yang kurang baik.
Di menit berikutnya Chan merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan, ia berkali-kali menggeliat dan mengusap lehernya, kemudian sesuatu yang berat pada punggungnya."Aaaaaaggghhhh!!"
Seluruh seisi kelas berdiri melihat Chan tiba-tiba berteriak, semua kertas dimeja mereka berserakan, meja dan kursi bergeser kesana kemari.
Perlahan kursi yang diduduki Chan bergetar naik turun."Keluar, semuanya keluar!" seru Kim Songsaengnim meminta agar murid-muridnya keluar segera mungkin
Kim Songsaengnim menutup pintu kelas dan menguncinya, para murid yang terkejut mengitip dari kaca jendela kelas.
Mereka melihat Chan mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Exorcist
FanfictionJeon Jungwoo, Jeon Wonwoo dan Jeon Jungkook. Mereka adalah keluarga exorcist, dimana mereka membantu dan menolong orang - orang yang sedang kesulitan dari sisi spiritual. Mereka bertiga di bantu oleh kedua asistennya yakni Min Yoongi dan Kim Seok Ji...