Begitu pintu terbuka, Suzy melihat Sehun yang menatap lurus kearahnya, berdiri menyandar pada daun pintu. Jemari Sehun menyiratkan gesture agar Suzy menghampirinya, tanpa bantahan Suzy mengayuh tungkainya menghadap Sehun.
Ah, setelah tiga hari Suzy berpikir betapa nyaman tanpa kehadiran Sehun, saat ini Sehun kembali, menempelinya dan memonopolinya, membuat gerak-geriknya lagi-lagi tak bebas.
Sehun menarik pinggangnya mendekat dan menyelundupkan kepalanya pada lekukan lehernya, mengecupnya lambat-lambat, membuat ukiran abstrak tanda kepemilikan, ulahnya itu membuat darahnya berdesir hebat.
"hm, my oxygen." Sehun bergumam. Jemarinya turun perlahan dari pundak menuju telapak tangan Suzy lalu menggenggamnya. "Aku punya kejutan untukmu,"
Suzy hanya diam ketika Sehun menariknya, mengecup punggung tangannya berulang kali, pikirannya menebak kejutan apa yang akan diberikan oleh pria sepertinya. Pria berbahaya yang selalu menyembunyikan pistol dibalik saku tuxedonya.
Ia meringis begitu ingat pembicaraannya dengan Kai, pria itu pernah memberitahunya jika yang mengiriminya potongan jari berhiaskan cincin adalah Sehun, ia menjerit kala itu. Mungkin kali ini Sehun akan memberikannya potongan kepala berhiaskan kalung dan ia akan jantungan saat itu juga.
"Aku tahu apa yang ada dipikiranmu, tidak perlu khawatir. Aku tidak akan memberimu hal aneh, seperti-potongan tubuh manusia. " Sehun menyeringai, ia mengusap peluh dari dahi wanitanya. "Jangan berpikir terlalu keras, aku tidak suka. " Ia mendorong pintu masuk ruang kerjanya, menuntun Suzy memasuki ruangan tersebut dan dipersilahkan wanitanya untuk duduk.
Sembari menunggu kejutan seperti apa yang akan diberikan Sehun, Suzy menilik kesetiap sudut ruangan, tempat ini sangat luas, ada meja panjang beserta kursi yang digunakan untuk rapat, hampir setiap dinding dipenuhi berbagai macam senjata yang menempel, disudut paling ujung ada meja tempat Sehun menghabiskan waktu seharian, cat-nya berwarna hitam dan abu-abu, terkesan misterius dan menyeramkan seperti pemiliknya.
Ini kedua kalinya ia memasuki ruangan kerja Sehun.
Hanya satu yang menarik perhatiannya, rak besar yang dipenuhi buku. Dan pertanyaan yang membuatnya penasaran itupun kembali menghampirinya, apakah psikopat macam Sehun juga membaca?
Suzy tersentak kaget begitu melihat Sehun yang sudah berdiri dihadapannya, ia tidak memperhatikan pria itu, retinanya terlalu fokus menginvasi setiap sudut ruangan ini.
"Ini," Sehun menyodorkan toples berisi kacang - kacangan dan Suzy menerimanya dengan dahi mengeryit bingung. "Kudengar kau suka peliharaan?"
Suzy mengerjapkan matanya, "Anjing?"
Sehun mengusap dagunya. "hm, ya." suaranya terdengar serak.
Tanpa sadar Suzy menarik kedua sudut bibirnya dan Sehun terkejut melihatnya. Lengkungan tipis itu terlihat indah dan mata wanitanya berbinar, ada rasa terpuaskan yang tidak dapat dijabarkannya.
"Ayo."
.
Setelah melewati beberapa lorong akhirnya mereka sampai ditaman belakang mansion ini, ditengahnya ada kandang besar yang ditutupi tirai hitam, dan itu langsung menyita perhatian Suzy.
"Anjingnya sebesar itu?" pertanyaan spontan terlontar dari bibir manisnya. Suzy memberanikan diri menatap langsung mata Sehun. "Jenis apa?"
"hm?" hanya gumaman yang terdengar dan itu sama sekali tidak memuaskan baginya.
"Aku ingin melihatnya, boleh?"
"Tidak." Sehun berkata tegas sementara Suzy menciut begitu mendengarnya.
Perkataan dan raut wajah Sehun tidak sinkron, jika suaranya terdengar tegas berbeda dengan raut wajahnya yang terlihat gelisah. Ia mengepalkan tangannya dan mendorong pelan bahu Suzy. "Bawa dia kekamar." titahnya pada Kyungsoo yang sedari tadi mengikutinya dibelakang, kemudian menjauh dari wanitanya.
Suzy terlihat enggan begitu Kyungsoo membawanya menjauh dari taman, ia menoleh pada Sehun dengan pandangan bertanya; kenapa?
Terlihat Sehun yang ragu ingin menjawab, ia menelan liurnya susah payah sebelum melangkahkan kakinya kembali menuju Suzy dan menarik wanitanya kedalam dekapannya. "Kau tidak akan suka ini, aku akan memberikan kejutan yang jauh lebih baik dari ini, sweetheart." dikecupnya lama kening Suzy.
Begitu Suzy telah pergi dari taman, saat itu juga tirai hitam yang menutupi kandang besar terbuka.
Sehun tersenyum lebar melihatnya sembari menggoyang - goyangkan ember timah berisi kacang - kacangan pemberian salah satu bawahannya, kacang - kacangan yang sama dibawa oleh Suzy tadi. "Kau lapar? Aku membawa makanan kesukaanmu," lalu disebarnya kacang itu.
Sang penghuni merangkak perlahan menghampiri sisi kandang dengan decitan lirih yang begitu kentara. Tangannya memungut kacang yang berserakan diatas jerami kemudian memakannya tidak sabaran.
Sekujur tubuhnya penuh luka, rambutnya menggumpal saking lengketnya, wajahnya penuh memar, kuku - kuku jarinya terpotong cacat, bahunya terlihat meleleh. Ulah Sehun yang menempelkan besi panas terlalu sering.
Dia seorang pria dewasa, seonggok manusia yang diperlakukan seperti binatang, peliharaan pria kejam bernama Oh Sehun.
Republish | 22 Okt, 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
FanfictionSemua yang ada dalam genggamanku adalah milikku. Termasuk dirimu.