Take It love!!

31 2 0
                                    

....

Nuri POV

       Aku tidak akan pernah melupakan kejadian kemarin, dan aku akan selalu mengingatnya karna bagiku, itu adalah sebuah pengalaman berhargaa,. Kudengar ada suara klakson mobil di depan sana, lalu kuintip dari jendela ternyata mobil ituu,, mobil tuan baik hati yang kemarin memberikan ku baju... Mau apa dia kesini??? . Ah sudahlah, aku tidak ada waktu untuk memikirkan itu,,.  Kumelihat kearah jam dinding woooowww!!! Damn! Aku kesiangan! Bagaimana ini? Kalau sudah siang begini pasti pembeli akan berkurang..

    Ku mempercepat berkemas-kemas untuk segera pergi mengambil kue untuk ku jual.. Tiba-tiba, pengurus panti menghampiriku..

"Wulan, ada yang mencari kamu."
"Siapa?"
"Saya juga kurang tau, sepertinya dia ingin mengambil kamu,."

     Lalu aku mengangguk dan perlahan mengikuti langkah sang pengurus panti. Sambil berfikir apakah tuan baik hati itu yang akan mengadopsi aku? Ataukah orang lain??? Aaahhh aku bingung, jika memang tuan baik hati itu datang untuk menjemputku, aku akan sangat bersyukur, karna setidaknya, aku biaa merasakan kasih sayang dari orang tuaa...

Bara POV

      Akhirnya sampai juga di depan panti inii,,, harus ku akui, aku bahagia, sangat bahagiaa karna sebentar lagi, dia akan tinggal bersamaku, dirumahku,, yaaa waalau dia akan menjadi saudara angkatku.. Banyak sekali rencana yang telah aku siapkan, aku berencana akan menyuruh papah menyekolahkanya satu sekolahan dengankuu.. Aku akan menyuruhnya tidur disamping kamarku yang telah kupersiapkan untuknyaa....

       Aku bahagia, sungguh bahagia sekaliiii. Sedikit lagi aku bisa tinggal serumah denganyaaa..... Kamipun memasuki panti dengan berjalan perlahan, aku dan papahku dipersilahkan duduk. Lalu ia sepertinya segera memanggilkan nuri sang bidadari tanpa sayap itu..

    Kira-kira 5 menit aku dan papahku menunggu, lalu nuripun keluar bersama pengurus panti itu.. Langsung tanpa bertele-tele lagi, papah pun menyampaikan apa sebenarnya masud dan tujuan kami datang kesini dan menemui nurii... Pegawai panti itupun dengan cepat mengerti apa maksud dari perkataan papahku...

Nuri POV

     Wahh, benar dugaan ku. Ia bermaksud untuk mengangkatku menjadi anak angkatnya, dan tunggu pasti aku akan jadi saudara angkat bara? Hhhhmmm,, it's okay.. Selama obrolan pegawai panti dan tuan baik hati itu berlangsung, aku hanya bisa menunduk seperti biasanyaa. 10 menitpun berlalu, entah apa yang membuatku sadar dari lamunanku ini, yang jelas saat ini aku sedang berjaalan mengikuti langkah tuan baikhati yang menuju mobilnya, akupun mencubit-cubit diriku sendiri untuk memastikan kalau ini bukanlah mimpi...

       Mobilpun melaju dengan kecepatan sedang, aku yang kala itu duduk dibangku belakang bersama bara, memang menyadari kalau aku memang mengantuk,. Aku berusaha sekuat mungkin agar tidak tertidur di mobil, bukan apa-apa aku hanya takut tidur dengan kepala bersandar kepundak bara seperti yang ada di sinetron-sinetron.. Rasa kantuk yang tak bisa tertahan membuatku tertidur dengan kepala bersandar di tanganku sendiri...

Bara POV

     Aku bahagia, sangat sangat bahagia, barometer kebahagiaanku kini bernilai 1000% .. Aku dan dia, duduk tetap menjaga jarak di bangku belakang, sejujurnya aku ingin sekali duduk tanpa ada jarak diantara aku dan dia, tapi aku takut kalau nanti dia malah ilfeel, atau bahkan risih dengan akuu. Lagipula dengan cara seperti ini, aku jadi bisa lebih leluasa untuk curi-curi pandang denganya,,.

        Ku memperhatikan pipinya yang agak chuby, lesung pipinya yang selalu keluar ketika ia senyum, bibir merahnya yang natural., alisnya yang tebal,, dan masih banyaak lagi hal menarik dari dirinya yang bisa kuperhatikan.... 5 menit sampai 10 menit berlalu, aku masih tetap memperhatikan dia, ekspresi lucunya yang sedang tertidur lelap itu membuat lelaki manapun taakan tega untuk mengganggu tidurnya.. Aku terkekeh kecil dikala melihat topangan tanganya yang sudah mulai melemaahh... Lalu ku ubah posisi dudukku mendekat denganya, aku tak tega melihatnya tidur dalam posisi seperti itu. Ku pindahkan posisi sandaran kepalanya perlahan ke bahuku... Syukurlahh, dia tidak terbangunn dan tetap terlelap dan kini dia terlelap dibahuku.....

Nuri POV

       Aku terbangun, terbangun karna mendengan suara tlakson mobil tuan baik hati ini yang memberi kode kepada pelayan dirumahnya untuk membukakan gerbang.. Betapa terkejutnya aku ketika aku tersadar bahwa sedaritadi aku tidur di bahu baraa, aku pun segera tertunduk maluu...

"Bara? Koo... Ko bisa?"
"Bisa apa sih?"
"Bisaaa..."
"Ooohh,, ya bisa lah."

     Apa maksudnya? Dia malah terkekeh seperti itu. Apa itu sebuah bentuk ledekan? Kebahagiaan? Ataukah apa? Aku masih sangat tidak mengertii... Lalu kamipun turun dari mobil dan tuan mengajaku masuk kedalamm. .

"Nahhh, nuri sekarang ini rumah kamu juga, kalau ada butuh apa-apa, silahkan bilang ke saya ataupun ke bibi yaa,"
"Iya tuaann."
"Lho kok tuan? Hhmm, saya tidak mau lagi mendengar kamu memanggil saya tuan, kamu bisa panggil saya papah seperti panggilan bara kepada saya."
"Mmmmm, iya tuan. Eeeeh paahh.."

     Kuberanikan diri untuk melirik sejenak kearah bara. Dan what?? Dia terkekeh lagi? . Maksudnya apa?? Uuuu biarkan saja, mungkin itu memang sudah menjadi wataknya..

"Oh ya, buat kamu bara. Kamu harus bisa berbagi apapun dengan nuri yaahh."
"Iyapah"

     Dia meliriku sambil memasang senyum itu lagi, senyuman miring seperti orang licik, seperti orang sinis, ahh intinya itu senyuman orang jahat meski kuakui dia memang manis walau sedang senyum seperti itu sekalipun..

Bara POV

      Kamipun tiba dirumah, dan sepertinya bidadari ini sudah bangun dari tidur nyenyaknya itu. Dia terkejut karna mendapati dirinya yang sedang bersandar dibahuku. Dia seperti ingin marah, namun mungkin dia tidak akan berani memarahiku.. Sengaja aku berlaga so ketus agar dia tidak memupuk perasaan-perasaan aneh dihatinya kepadaku..

    Kamipun memasuki rumah, papah dan nuri sempat berbincang sebentar, lalu papah memintaku untuk berbagi apapun dengan nurii.. Sebenarnya aku bisa sepenuhnya berbagi dengan nuri, jangankan berbagi hal-hal kecil, jika memang hatiku harus dibagi untuknya aku pasti akan memberikanya. Hanya saja aku yang masih diselimuti rasa trauma ini masih harus menutupi semua itu dengan keketusan dan kecuekanku padanya.. Meski hati kecilku ingin sekali memberi perhatian yang sangat lebih kepadanyaa...

*****


Uuuuuuuuuu, gakerasa udah 4 part aja ya, Apakah yang akan terjadi selanjutnyaa?? Hehehe... Afwan ya kalau masih banyak typonya, dan masih gak nyambung jalan ceritanya. Coment and votesnya jangan lupa yaaa... I love u all😍😉😊😘

FearlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang