Naive........

22 1 0
                                    

"Ketika aku nyaman denganmu,                     aku hanya bisa berharap
kamulah yang terbaikk..."  -Bara

****

Nuri POV

     Setelah aku, bara, dan tuan baik hati itu bercengkrama, aku langsung dipandu oleh bara untuk melihat kamar baruku, aku berjalan mengikuti langkah cepat bara sambil bergumam dalam hati "Kira-kira, dimana aku akan tidur? Dikamar yang besar dan nyaman? Ataukah di kamar sedang yang biasa saja?, calm nuri kamu akan dapat jawabanya sedikit lagi."

   Tiba-tiba, langkah bara yang terhenti secara tiba-tiba membuatku menabrak punggungnya dari belakangg.. Dan lagi-lagi, dia terkekeh melihat tingkahku yang seperti orang bodoh yang hanya biaa menundukk,,, menunduk,, dan menunduukk....

"Hiks! Pantas saja waktu itu lu kecipratan air kubangan, lu nya sih kurang teliti!"
"Hhuuhh???"

    Sungguh, aku tidak mengerti perkataanya ituuu,,,

"Maaf.."
"Sudah! Ini kamar lu,, sekarang gua mau kebawah dulu ya!'

    Aku hanya tersenyum dan mengangguk... Perlahan ku buka pintu ruangan itu, yaa ruangan yang kemarin aku pakai untuk mengganti pakaian,, Kali ini, ruanganya wangi, sangat bersih, sejuk, dan sangat rapi tentunya.. "Siapa yang membereskan semua ini? Apa mungkin pembantu disini? Ah tapi kan mereka tidak akan mungkin tahu kalau aku akan datang.. Ataukah tuan?? Nggak mungkin,, Bara? Ah apalaggiii.. " Sesegera mungkin aku membereskan semua pakaian yang aku bawa dari panti dan memasukanya ke lemari besar yang ada di pojok kamar,,,...

Bara POV

        Ini saatnya buat bawa dia ke kamar yang bakal dia tempatin, hhhmmm "Wellcome bidadarii!" .. Yaaa memang sengaja aku mempercepat langkahku, karna ku akui aku tak ingin terlalu lama berada didekatnya, aku takut nanti aku jatuh cinta padanya, meski itu lah yang saat ini kurasakan. Setibanya di depan kamar, aku berhenti tanpa memberinya aba-aba. Sontak itu membuat dia kaget dan menabraku dari belakang. Sebenarnya aku sendiripun kaget, tapi aku berusaha menutupi itu dengan keketusanku. Dan aku mempersilahkan ia untuk memasuki kamarnya. Yaaa kamar yang tadi malam sudah ku tata dengan sedemikian rupa agar dia bisa nyaman disana, lalu akupun kembali ke bawah dan segera menuju dapur untuk membuat sendwitch untuku dan untuknya, karna aku telah menduga-duga kalau dia belum sarapan hari ini...

   Sandwitch dengan selai kacang dan coklat ini,, kurasa pasti dia sukaaa.... Aku tak akan minta tolong kepada bibi, karnaa aku tahu, bibi sedang pergi untuk mencari semua yang dibutuhkan oleh nuri. Sandwitchpun sudah siaappp,.. Aku tinggal menunggu dia turun..

Nuri POV

       Setelah membereskan semua pakaian yang aku bawa dari panti, aku pun berbaring sejenakk.. Dan setelah itu aku memberanikan keluar kamar untuk sekedar melihat isi dari rumah baruku inii, aku menuuruni tangga perlahan sekali seolah menikmati jengkal demi jengkal tangga ini, rasanyaa, aku belum pernah sebahagia ini. Akupun duduk di pinggir kolam renang yang ada di halaman belakang sambil mengayunkan kakiku di dalam airr...

      Lalu bara menghampiriku, dengan membawa sepiring sandwitch, dan ia segera menyuruhku duduk di ayunan bersamanya..

"Nih makan!, lu belum makan kan?"

   Aku hanya mengangguk dan tersenyum sambil mengambil sepotong sndwtch itu,, diapun melakukan hal yang sama, keadaan menjadi hening, karna kami berdua sama-sama sibuk dengan makanan kami.... Akupun memberanikan diri untuk memulai obrolan..

"Ko kamu gak sekolah sih?"
"Gue? Hari ini gue udah izin."
"Ohh gitu,"

Kemudian aku hanya mengangguk,.

"Kalo lu? Kenapa lu gak sekolah?"
Aku tersenyum "Aku gak pernah rasain sekolah, terakhir aku sekolah cuma sampe kelas 6 SD."
"Mmmm gituu.."

    Akupun tersenyum lalu tertunduk...

Bara POV

    "Kemana tuh si nuri?? Mmmmm diatas gak ada,, dimana yaa diaa???" lalu aku melihat ada sosok wanita cantik bak bidadari sedang duduk di pinggir kolam, dan aku tau itu pasti dia, lalu langsung ku hampiri dan langsung saja mengajaknya makan.. Caraku mengajaknya makan memang tetap ketus seperti biasanya, tapi kali ini ia pasti mengerti bahwa ada sebuah perhatian kecil yang terselip disanaaa..

Kamipun makan berdua diatas ayunan, ini romantis. Sayang saja aku bukan siapa-siapa dia dan mungkin tak akan pernah jadi siapa-siapa.....

     Selesai makan, kembali ku meninggalkanya sendiri di halaman belakang,, aku segera bergegas ke kamar untuk mengerjakan tugas sekolah yang sedari kemarin terbengkalaii... Oyaa. Aku jadi teringat ucapanya tadi, dia tidak pernah sekolah lagi semenjak kls 6sd, berarti seharusnya dia sekarang sudah masuk smk seperti aku. Kudengar kabar dari papah bahwa besok ia sudah bisa masuk sekolah, tapi sayangnya dia harus mengulang dari kelas 10 dulu. Tidak bisa langsung kelas 11 seperti aku.. Tapi tak apa-apa, yang penting sekarang dia disini, dirumahku, tinggal satu atap denganku, dan menjadi serpihan baru di puzzle kehidupankuu...



*****







Ini udah part 5 ya?? Huuu gakerasa,,, afwan ya kalo masih banyak typonya. Masih gak jebo ceritanyaa,,,  Coments and votesnya sangat kunantikan lhoo. I love u all, 😍😉😘

FearlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang