Author POV
'Cklek'
Pintu ruang UKS terbuka dan menampakkan seorang cowok dan cewek disebelahnya. Cowok itu sedikit berlari dan menghampiri gadis yang tengah duduk di ranjang.
"Dek, kamu gapapa kan? Maaf banget, Abang bener-bener minta maaf. Itu, Kyra, orang yang dari dulu suka sama Abang tapi Abang gak suka. Maaf, gara-gara Abang kamu kena bullying." Tutur Alex sambil memeluk Adhena. Adhena dapat merasakan detak jantung abangnya yang sangat tak karuan.
"Iya, Abang gapapa. Syukur deh kalo Abang gak suka sama nenek lampir semacam dia." Adhena membalas pelukan Alex. Setelah beberapa menit hening, Alex berucap kembali.
"Eh, makasih bro udah nyelametin adek gue! By the way, gue Alex. Lo?" Tanya Alex dan menaikkan satu alisnya sambil menghadap Rio.
"Rio. Santai aja." Balas singkat Rio tanpa senyum sedikitpun.
"Oh, ini yang namanya Rio. Bener sih orangnya dingin. Eh iya, adek gue suka sama lo. Gue harap lo juga suka sama dia." Goda Alex sambil menaik turunkan alisnya dan menunggu reaksi Adhena. Adhena langsung melotot sedangkan Rio hanya menaikkan satu alisnya.
"Heh! Gue gak pernah bilang gitu ya! Gak usah nyebar fitnah lo!" Teriak Adhena tepat ditelinga Alex. Alex pun dihadiahi satu jitakan dan cubitan di lengan kekarnya.
"Anjir, sakit bego! Pernah lo bilang ke gue, kalo lo itu suka sama Rio."
"Gak pernah! Kapan coba?!"
"Enggak, yang dibilang Kak Alex bener, Adhena suka sama lo, Yo. Katanya lo itu cakep, pinter, murah senyum. Dan yah, Adhena suka sama lo." Bela Risya dan mendur beberapa langkah agar tak kena amukan Adhena.
"Murah senyum? Ngomong aja apadanya apalagi senyum?! Gak usah sekongkol sama Abang, lo, Sya!"
Teeettt... Teeettt...
Bel masuk berseru membuat seluruh murid berlari memasuki kelas.
"Yaudah, gue sama Risya mau ke kelas dulu. Kalo lo mau pulang, LINE gue, gue bakalan nganterin. Kalo lo mau apa apa, bilang gue, gue langsung kabulin. Oke? Bye." Pamit Alex dan mengacak rambut Adhena.
Tersisa Adhena dan Rio.
"Enggak masuk, Ri? Udah bel loh."
"Pake seragam gue atau sweater?"
"Lah, gue tanya malah balik tanya!"
"Jawab!"
"Huh, kalo gue pake seragam lo, lo pake seragam gue, gitu? Emang muat?" Otak Adhena mulai menyumbat.
"Bego! Ya, gue pake sweater."
"Oh, iya juga yaa. Pake seragam lo aja deh, gapapa kan? Gue gak enak kalo pake sweater, berasa beda sama yang lain."
"Oh."
Rio melepas satu persatu kancingnya. Adhena melotot melihat perlakuan Rio.
"Heh! Mau ngapain lo? Gila! Cabul lo!" Teriak Adhena namun tak digubris Rio. Rio melepas seragamnya dan menaruh dipaha Adhena.
"Berisik lo!" Ucap dingin Rio dan memakai sweater abu-abunya.
"Gue keluar. Kalo udah teriak." Lanjut Rio dan segera keluar dari UKS.
'Lah, sakit kayanya tuh anak. Tumben-tumbenan baik sama gue.' Batin Adhena dan mengganti seragamnya dengan seragam Rio yang sangat besar dibadannya.
"Tumben lo baik sama gue." Kata Adhena sambil keluar dari UKS.
"Udah gue bilang. Gue gak mau lo kenapa-kenapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adherio
Teen FictionRio Nathaniel, yang kerap dipanggil Rio. Manusia dingin, cuek dengan sekitar, tak percaya dengan adanya cinta karna 'seseorang' dimasa lalu, dan tak tersentuh. Memiliki karismatik yang membuat semua kaum Hawa bertekuk lutut. Adhena Anastasya, yang k...