Dua Sembilan

16.1K 1.2K 345
                                    

"Umminya Yuri."

"Anjir gimana dong?"Tanya Taeyeon panik, "Jangan sampai dikasih tau."

"Angkat ga nih?"Jessica nanya dengan nada khawatir, semua temannya mengangguk dan Jessica merasa semakin gugup "Halo mi?"

"Kakak? Kakak dimana?"Tanya Ummi Yuri pada Jessica. Bukan, Jessica bukan lebih tua daripada umminya Yuri makanya dipanggil kakak, tapi karena keluarga Jessica dan Yuri emang udah deket dan Jessica juga selalu di panggil kakak di rumah, hal itu jadi menular ke keluarganya Yuri.

"Masih di tempat penginapan mi,"Jessica kemudian menekan tombol loudspeaker agar bisa didengarkan oleh semua temannya.

"Oh, disana ada Yuri gak? Ummi udah nelfonin dia tapi dia teh ga ngangkat. Emangnya kalo di Jepang hp beratnya jadi nambah yah? makanya susah diangkat?"Tanya Ummi Yuri polos. Ketujuh cewek itu mengerti darimana sifat ogeb Yuri diturunkan.

"Yuri.. dia lagi mandi mi, diluar hujan badai. Jadi ga bisa kemana-mana."Kata Jessica bohong, Sunny menatap Jessica dengan penuh iba dan berdoa supaya dosa bohongnya diampuni sama Allah.

"Oh gitu ya."Kata Ummi Yuri lega, "kakak, ummi boleh nanya gak?"

"E-eh nanya apaan mi?"Tanya Jessica takut. Enam temannya menahan nafas gara-gara ummi Yuri cuma diam dan gak nanya-nanya. Apa Jessica ketahuan bohong?

Setelah beberapa lama terdiam akhirnya Umminya Yuri mulai ngomong,"Kakak, salju disana warnanya putih gak? fotoin terus kirim ke why app ummi ya. Ummi teh mau masukin ke facebook."

Taeyeon otomatis nyanyi setelah dengar kata-kata why, setelah mulutnya ditutup sama Hyoyeon ketujuh orang itu bisa tersenyum lega.

"Why app? Whatsapp maksud ummi? Ntar aku kirimin tenang aja. Oh ya, ini aku lagi sibuk bantuin Tiffany masak jadi udah dulu ya mi."

"Ya udah salam aja deh buat semuanya. Jangan lupa pesen ummi ya kak, Assalamualaikum."

"Parah lo njess, Tippa sama lo kan gabisa masak. Ngapain bohong segala?"Tanya Taeyeon geleng-geleng. "Terus Yoona sama Yuri gimana dong?"

Belum sempat mereka menjawab, terdengar suara ketukan pintu yang membuat ketujuh cewek tersebut terlonjak kaget. Sooyoung yakin itu adalah orang suruhannya Mr. Jang karena dia udah ngelapor ke mereka. Dengan penuh harap, tujuh cewek itu berjalan menuju pintu depan dan membukanya dengan perlahan.

Dan demi apapun mereka bener-bener kaget sekarang.

"Kakak!!!!"Itu Yoona, loncat ke arah Sunny yang ada di depannya sambil nangis sesenggukan. Yoona nggak pernah nangis separah ini sebelumnya.

"Yuri mana Yoong?"Tanya Sooyoung bingung, ia sama sekali tak melihat keberadaan wanita gelap itu disana.

"K-kak Yul.. Itu tadi.. Aku.. Dia.. Huaaaaa.."Gumam Yoona tak jelas dan gadis itu malah nangis makin kencang lalu jongkok di depan mereka. "K-kak Yul.."Tubuh cewek itu bergetar hebat dan nggak lama kemudian Seohyun sama Jessica bantuin Yoona untuk bangun dan bawa dia ke dalam kamar.

"What does it mean sir? Where is my another friend?"Tanya Tiffany bingung.

"Sorry miss. Mr. Jang want to talk about this personally with Mr. Choi's daughter. where is she?"Kata Petugas itu menanyakan keberadaan Sooyoung. Cewek jangkung itu cuma bisa menggigit bibirnya takut dan akhirnya maju selangkah , "I'm Sooyoung. Mr Choi's daughter. Can i go with one of my fellow, please?"

"I doubt that miss. Because Mr. Jang just want to see you. You can inform all of your friends after this."

Sooyoung menghela nafas panjang, "Okay. gue pergi bentar ya. Doain Yuri baik-baik aja. Kalian tenangin Yoona di dalam."Setelahnya Sooyoung pergi bersama dua petugas tadi, meninggalkan temannya dengan ekspresi yang sama sekali gak kebaca.

SosmedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang