SONG IN POV
Ahh! Ya tuhan kepalaku... Kenapa sakit sekali?
Astaga aku baru ingat kalau aku tadi terpeleset... Pfft menyebalkan gara-gara cicak itu aku jadi terpeleset.
Kulihat Jimin yang sedang menangkup mukanya terlihat sedang tidur lelap.
"Oppa..."
Tidak menyaut?
"Oppa..."
Hah ternyata dia tidur sangat pulas... Dan terlihat sangat pucat,lihatlah keringat dingin bercucuran di dahinya.
Baiklah, aku bangkit dari ranjangku mengambil selimut dan menyelimuti Jimin agar dia tidak kedinginan.
Beranjak keluar menuju dapur, melihat isi kulkas dan mengambil bahan-bahan.
Wait
Chankkaman
Kemana semua orang? Apa ada jadwal? - dalam hatiku
Tak lama akhirnya sup buatan ku selesai. Aku berjalan menuju kamar sebelum menuju aku teringat kata-kata eun ji tadi....
"Majja sudah 2 tahun kita tak bertemu, dan mengapa kau kembali ke korea?" Tanya jimin dingin
"Tentu saja karena aku merindukan mu oppa"
Apa mungkin dia mantan kekasih Jimin? Tapi ken-
"HUAAAAA AIGOOO KAMJHAGI!!!"
Jantung! Oh demi suara Suga oppa yang cempreng aku tekejut melihat seseorang berdiri di ambang pintu
"Yak! Jimin pabo!"
Pletak!
Aku menjitak dahinya
"Yak! Mwoya igeo? Kau menjitak kepala ku dan memanggilku JIMIN!" ucapnya marah
Aish kenapa dia yang marah? Harusnya aku karna dia mengagetkanku - kataku dalam hati
"Harusnya aku yang marah, kenapa juga oppa berdiri di situ dengan selimut menutupi kepala hingga kaki huh?!"
Aku kesal untung saja sup yang ku buat tak jatuh
"Ya habisnya aku mencarimu tidak ada dan aku kedinginan"
Rengeknya sambil berjalan memeluku, aigooo kalau sudah seperti ini aku tak jadi marah lihatlah mukanya yang pucat itu menggemaskan
"Kalau begitu masuklah lagi oppa berbaringlah"
Aku bejalan dengan pelan karena Jimin masih memeluk ku dengan keadaan tanganku memegang nampan berisi sup.
"Kenapa aku yang harus berbaring? Kan kau yang harusnya istirahat chagi-ya"
"hmm na gwenchanya... Oppa suhu tubuh mu panas, Oppa sakit lihat dan bercermin muka udah kaya mayat hidup oppa"
Ucapku cuek tidak melihat tatapan sebal Jimin padaku...
"Tapikan meski tampangku sekarang seperti mayat hidup aku tetap tampan kan"
"emm begitulah, aaa~" aku menyuapi Jimin dengan sup yang tadi ku buat.
Dia memakannya sampai habis tak tersisa *kaya orang kelaperan wk (abaikan author geblek ini)
"emm oppa"
"wae?"
Jimin menatapku dengan tatapan yang kusuka,damai dan tenang.
Apa aku haru menanyakannya soal tadi? Atau tunggu sampai dia mengatakannya dengan jujur?
"Wae Song in-ah?"
"Hmm begini...ah tidak jadi.. Lupakan"
Aku beranjak membawa nampan menuju dapur.
"Kenapa?Kau mau nanya apa tadi?"
Jimin mengikuti ke dapur.
"Oppa apa hubungan kau dengan eun ji?" ucapku to the poin
Terlihat Jimin berubah,dia mendadak kaku dan tatapan nya gelisah. Aku yakin jika eun ji mantan Jimin.
"Jawab aku oppa,jujurlah aku tidak akan marah. Aku akan marah jika fakta itu ku dengar dari orang lain"
Aku memegang tangannya memberi kehangatan menatapnya lagi dengan hangat.
"Dia mantan ku chagi-ya,t-tapi aku sudah melupakannya. Aku tidak tau dia akan kembali lagi ke sini setelah 2 tahun tanpa kabar" ucapnya penuh sedih
"Hey,jangan bersedih. Aku disini, disisi mu aku tak akan pergi sepertinya"
Jimin terlihat tenang, dia memelukku dengan nyaman
«TBC»
Hiii author balik lagi nih lanjut ya....
Maaf ya baru mempub sekarang.. Ga tau kenapa lagi mager banget...Tolong votenya jusseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Love
FanfictionMaaf jika ff nya kurang seru,karna ini pertama kalinya aku nulis ff