E M P A T

4.1K 419 55
                                        

.
.
.

Hari minggu. Hari dimana Sasuke dan Naruto menikmati libur mereka dengan berdiam diri didalam rumah kecil mereka. Dan hari ini, seperti biasanya. Naruto akan menjadi Pembantu Rumah Tangga Extra Kerja Keras. Membersihkan setiap sudut ruangan Sasuke. Mencuci pakaiannya dan pakaian Sasuke. Membersihkan kamar Sasuke dan kamarnya. Membersihkan segala ornamen-ornamen dan pajangan yang dimiliki oleh Sasuke. Membersikan kamar mandi. Semuanya, Naruto kerjakan hanya seorang diri. Tanpa bantuan orang lain. Tolong garis bawahi, SENDIRI.

Sedangkan Sasuke, pria itu dengan santainya tiduran disebuah sofa panjangnya sambil menikmati es cream kesukaan Naruto. Tertawa-tawa melihat film kartun favorid Naruto yang saat ini tengah diputar ditelevisi.

"Apa yang kau lakukan? Cepat kerjakan pekerjaanmu!" Bentak Sasuke  ketika ia melihat Naruto tengah tertawa di pantry dapur yang berhubungan dengan ruang tengah. Sebenarnya Sasuke tau, Naruto sudah duduk disana sejak beberapa menit yang lalu. Tapi ketika ia melihat jam di nakas meja bahwa Naruto sudah beristirahat terlalu lama, membuat Sasuke berniat ingin menjahili Naruto dengan cara membentak gadis bersurai pirang tersebut untuk segera menyelesaikan pekerjaannya.

"Jika kau belum menyelesaikan semuanya. Maka tidak akan ada es cream! Mengerti?" Kali ini bentakan Sasuke membuat Naruto mengumpat-umpati Sasuke secara terus terang, agar Sasuke mendengar kekesalannya.

.
.
.

Naruto kembali membersihkan rumah Sasuke. Kali ini ruang tamu adalah ruang terakhir yang ia bersihkan. Disela-sela ia membereskan bantalan kursi ruang tamu, Naruto mendengar Sasuke tertawa lagi. Membuat Naruto tanpa pikir panjang langsung melempari salah satu bantalan kursi ke dinding pembantas ruangan antara ruang tamu dengan ruang televisi dengan kasar. Naruto memaki-maki dan mengutuk Sasuke didalam hatinya.

Semua yang terjadi hari ini, salahkan editornya yang menyuruhnya untuk menyelesaikan hasil wawancaranya dua hari yang lalu, dan harus mengirimkannya subuh tadi. Membuat Naruto tidak tidur semalaman. Dan membuatnya berakhir bangun kesiangan. Alhasil, Naruto terlambat menyelesaikan tugasnya, membersihkan semua ruangan didalam rumah Sasuke.

Naruto semakin kesal melihat sikap Sasuke yang sedari tadi seolah sedang mengolok-olokinya. Membuat Naruto membersihkan ruangan dengan sengaja menyembunyikan suara grasak-grusuk.

Sasuke yang menyadari bahwa saat ini Naruto sedang mengamuk-amuk. Tidak memperdulikan amarah gadis bersurai pirang tersebut, Ia malah semakin memperkuat suara tawanya guna untuk memperburuk suasana hati Naruto.

Ting tong. Ting tong. Ting tong!

Suara bel menggema. Membuat Naruto yang masih menggerutu bangkit dengan kesal. Membuka pintu rumah mereka dengan kasar.

Naruto terbelalak sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia sama sekali tidak pernah membayangkan akan kedatangan seseorang yang sama sekali tidak ingin ia harapkan atau impikan. "Apa yang kau lakukan? Kenapa penampilanmu seperti ini?!" Mikoto membelalakan bola mata hitamnya, menjerit histeris sambil mengandeng tangan Naruto kasar. Membawa Naruto yang saat ini sedang berpakaian layaknya seorang pembersih rumah dengan banana yang terikat pas untuk menutupi rambut pirangnya dari debu-debu membandel. Serta kemoceng yang sedari tadi terus ia genggam, mendekati Sasuke yang masih sibuk tertawa seorang diri, tanpa menyadari bahwa ibunya sudah berada dikediaman mereka.

"Sasukeeee!!!! Apa yang kau lakukan anak sialan!!!"

.
.
.

Sudah setengah jam Sasuke duduk dibawah sambil berlutut. Mendengar setiap bentakan dan ocehan ibunya. Membuat telinganya panas, hatinya membengkak penuh emosi. Saking tersulut dengan api amarah, ketika mata kelamnya bersitatap dengan mata seorang gadis bersurai pirang yang saat ini tengah menitikkan air mata penuh kepalsuan.

Marriage ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang