ⓔⓜⓟⓐⓣ

6.9K 973 264
                                    

"Jae!" Jeno melambaikan tangannya kepadaku, atau lebih tepatnya kami.

Aku dan Jaehyun hyung sedang menjemput Jeno di bandara.

Aku memakai baju yang lebih longgar dari biasanya, takut Jeno marah saat mengetahui apa yang sudah terjadi.

Jeno langsung memelukku dengan erat dan aku membalasnya. Sebenarnya Jeno belum terlalu lama tinggal di Jepang, tapi aku sangat merindukannya.

"Ehem, Jaemin doang yang disapa sama dipeluk-peluk? Gue  engga nih?" tanya Jaehyun hyung.

"Ga deh, takut rabies," jawab Jeno sambil nyengir.

"Eh Jae, lo gendutan ya sekarang," kata Jeno.

Aku langsung terdiam. Jaehyun hyung melirikku. Aku tau dia sedang bertanya 'sekarang Jae?'

Aku menggeleng.

Jeno baru saja sampai, dia pasti sangat lelah. Memberitahukan 'itu' sama saja memberinya beban yang akan membuatnya makin lelah.

"E-eh, iya nih. Akhir-akhir ini aku makan banyak," jawabku bohong.

"Bagus deh lo sekarang doyan makan. Pulang yuk, kangen banget nih sama mama," kata Jeno.

Dan kami pun kembali ke rumah keluarga Jung.

***

Aku berdiri tidak jauh dari tempat bimbel Mark hyung. Sudah sekitar 15 menit aku menunggu. Harusnya dia sudah keluar sedari tadi.

Beberapa saat kemudian aku melihatnya keluar.

Bersama seorang gadis...

Aku mengenal gadis itu. Namanya Han Eungi. Mark hyung bohong, dia bilang tidak tertarik dengan gadis itu. Dan ternyata?

Eungi memeluk tangannya dengan manja. Sesekali Mark hyung mengusap rambut panjang gadis itu.

Aku tidak habis pikir. Bisa-bisanya dia hidup dengan tenang, sedangkan aku harus menanggung hasil dari perbuatan kami. Aku menderita, dan dia hidup dengan bahagia. Seakan tidak pernah terjadi apapun.

Aku berjalan mendekati mereka. Mark hyung langsung menghentikan langkahnya, menatapku dengan tajam. Eungi juga menatapku tidak suka.

"Gi, kamu duluan aja ya. Aku ada urusan," ujar Mark hyung.

Eungi mengangguk, kemudian berjalan menjauh. Setelah gadis benar-benar pergi, Mark hyung langsung mencengkram tanganku dengan erat. Menyeretku ke tempat yang sepi.

"Ngapain lagi sih lo? Ganggu idup gue aja," katanya setelah melepas tanganku.

Aku hanya diam sambil menunduk. Tanganku mengepal dengan erat. Ingin sekali aku mengungkapkan yang ada di hatiku. Tapi aku tidak bisa. Aku hanya bisa menangis.

Mark hyung membuka tasnya, mengambil sesuatu. Dia melemparkan berlembar-lembar uang di depan wajahku.

"Ambil itu! Ambil semuanya! Masih kurang? Gue bisa ambilin lagi di rumah. Puas lo?"

"Aku ga butuh itu! Aku ga butuh uang hyung! Aku cuma butuh tanggung jawab hyung. Anak ini butuh ayah!" Aku berteriak sambil menunjuk perutku.

PLAK!

Aku diam mematung. Mark hyung... menamparku?

"Denger ya, lo sendiri yang milih jalan yang salah. Lo sendiri yang gamau aborsi. Lo sendiri yang milih ngerusak masa depan lo sendiri. Dan sekarang lo mau bawa-bawa gue? Lucu."

Aku menggigit bibir dengan kuat untuk menahan isakanku.

"Hyung udah janji mau tanggung jawab..." lirihku.

"Iya, tapi bukan tanggung jawab kayak yang lo mau," jawabnya.

Aku tidak tahan lagi.

"Maaf, aku ga akan ganggu hyung lagi... Makasih buat semuanya."

Dan aku berlari sekencang mungkin. Tanpa melihat ke belakang. Tidak ada gunanya, Mark hyung tidak akan bertanggung jawab.

Aku akan berhenti.

***

Aku membuka pintu rumah keluarga Jung dengan lemas, terlalu lelah berlari. Aku tau, tidak baik untuk seseorang yang hamil muda sepertiku kelelahan.

Saat memasuki rumah, aku langsung bertemu dengan Jeno. Dia menatapku marah.

Jadi Jaehyun hyung sudah memberitahukannya?

"Jadi semua itu bener Jae?" tanya Jeno tiba-tiba.

"Maksud kamu?" Aku pura-pura tidak paham.

Jeno menunjuk perutku.

"Itu anaknya Mark. Iya kan? Dan dia ga mau tanggung jawab. Bener?" tanyanya lagi.

Aku hanya bisa menunduk. Dan akhirnya aku mengangguk.

Jeno menghela nafas kasar. Aku tau dia sedang menahan emosinya.

Tanpa diduga Jeno memelukku. Tangannya mengusap rambutku dengan lembut.

"Maafin gue Jae. Harusnya gue ga sekolah di Jepang biar bisa jaga lo."

Aku balas memeluknya dengan erat, menangis sejadi-jadinya. Berharap semua kesedihan ini hilang.








Aku lelah. Sangat lelah.









TBC

Baby ❥markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang