Sesha berbaring di kasur nya setelah makan malamnya. Sesha hanya memandang langit-langit kamar nya dan pikiran nya tertuju pada satu orang yaitu resky si anak baru.
Ya kemarin sesha ingat sekali, resky mengantar nya pulang dan menggandeng tangannya begitu erat, entah kenapa perasaan nya berbeda saat brian menggandeng tangannya juga beberapa hari yang lalu.
Seperti ada rasa bahagia dan malu menjadi satu tapi mana mungkin sesha menyukai anak baru itu yang notabene nya orang yang paling tidak disukai sesha di kelas.
Mungkin ini adalah hal yang wajar bagi sesha tapi entah kenapa sesha selalu memikirkannya dan tersenyum sesaat saat merasakan genggaman tangannya.
Sesaat ia juga sempat memikirkan brian yang waktu itu mengajak nya jalan dan memberikan perhatian padanya. Sesha sudah mengetahui nya bahwa brian mempunyai perasaan padanya tapi sesha tidak terlalu memikirkannya karena sesha tentu masih menunggu seseorang dan perasaan sesha masih tertuju pada satu orang yaitu Revo.
Ya sesha belum siap untuk membuka hati nya kembali, setelah sekian lama hati itu tertutup dan terjaga dari gangguan luar sesha tetap belum bisa membukanya, karena kunci untuk membuka hati sesha ada dengan revo, hanya revo yang bisa membuka hati sesha yang mungkin sudah berdebu dan usang, yang sudah lama tertutup rapat. Sampai sekarang pun tidak ada yang bisa menembus hati sesha yang tertutup itu.
*
"Revo... Kamu Dimana? Aku Sendirian Disini aku butuh kamu revoo, revoo. "Deg.
Mata sesha terbuka, ia langsung terbangun kaget. Itu mimpi yang sangat buruk bagi sesha,orang-orang terdekat sesha pergi dan meninggalkan sesha sendirian di tempat sepi dan gelap. Sesha ketakutan setengah mati bahkan keringat dingin pun keluar dari tubuhnya.
Sesha tidak ingin itu terjadi, cukup Revo saja yang menghilang dari hidup sesha tidak dengan keluarganya dan orang-orang terdekat nya.
Sesha mengambil air yang ada di nakas dan meminumnya, tenggorokan sesha tercekat untuk mengeluarkan sepatah kata. Entah kenapa mimpi itu sangat terasa nyata bagi sesha mimpi buruk yang menyeramkan itu benar-benar ketakutan sesha yang terdalam.
Dan sekali lagi sesha berusaha meyakinkan dirinya "ah itu hanya bunga tidur".
Derrtt...derrtt
Bunyi getaran handphone sesha terdengar di nakas, sesha meraihnya dan membuka aplikasi chat nya
Ia menggumam "ah si anak baru".Resky : cuy jan lupa kertas soal gue bawa besok
Sesha : iye bawel
Read.
Okesip just read, entah kenapa itu membuat sesha kesal, sesha tidak menyukai orang-orang seperti itu yang hanya membaca tapi tidak membalas apalagi jika tidak dibalas sama sekali, sesha akan langsung memblokir orang itu.
Dan sekarang yang sesha lakukan hanya mengumpat dan meneruskan tugas soalnya yang belum ia selesaikan. Ia berjalan ke meja belajar meninggalkan handphone nya di nakas dan dalam kondisi silent.
Sesha pun tidak menyadari bahwa ada puluhan chat dan free call dari seseorang yang baginya adalah prioritas utama nya.
Setelah hampir dua jam ia mengerjakan soalnya sesha pun tertidur di meja belajarnya--sampai pagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/83097377-288-k509442.jpg)