Di hari Minggu ini, sesha pergi menuju ke Perpustakaan Nasional untuk mencari sebuah buku untuk bekalnya kuliah di negara orang nanti.
Dengan outfit nya yang bertemakan street style, ia menuju mobil ayah nya dan menaikinya.
"Kamu sendiri aja sha?" tanya papah nya sambil mengemudikan mobilnya.
"Iya pah lebih baik sendiri ga ada yang ganggu"
"Hahahaha kamu itu suka banget menyendiri"
Dan sesha hanya membalas nya dengan senyuman nya yang hangat
Sesampainya disana sesha mengucapkan selamat tinggal pada papahnya dan memasuki gedung tersebut, sesha memang menyukai buku jadi perpustakaan seperti surga dunia baginya.
Ia menghabiskan waktu hampir satu hari penuh untuk berada di balik tumpukan buku-buku usang dan bersejarah. Disaat ia asik membaca buku pilihannya tiba-tiba ia bertemu dengan seseorang yang ia kenal.
"Sesha..?"
"Oh hai Resky" ucap sesha cuek dan mengalihkan perhatiannya kembali pada buku yang ia baca.
"Lo udah lama disini?
"Lumayan"
"Oke gue kesana dulu ya"
Sesha pun hanya membalas nya dengan anggukan kepala. Dan Resky pun sempat melirik sesha kembali tapi tidak di gubris oleh Sesha sama sekali. Ia masih fokus pada lembar halaman buku yang ia pegang.
Pukul 5 sore, sesha masih berkutat dengan buku yang akan ia pinjam. Sampai ada seseorang yang memegang pundaknya dan menyadarkannya.
"Mba, maaf udah pukul 5 sore perpustakaan sudah mau ditutup"
"Oh iya mas maaf" ucap sesha dan segera menuju ke meja sirkulasi untuk mencatat peminjaman bukunya.
"Nih mba buku nya sama kartu pinjam nya" ucap sesha kepada petugas yang ada di depannya.
"Baik-- sudah mba, waktu peminjaman nya maksimal 2 Minggu ya"
"Okee"
Lalu sesha segera keluar dari gedung perpustakaan itu dan ternyata cuaca diluar sedang hujan deras dan sesha terpaksa berteduh di depan gedung terlebih dahulu untuk memanggil taksi.
"Hei sha, lo belum pulang?" ucap Resky tiba-tiba dari arah belakang.
"Iya gue nunggu taksi res"
"Sama gue aja kalo gitu gue bawa mobil kok"
"Hmm gausah deh ngerepotin"
"Udah ayo jangan gengsi ama gue"
Resky pun langsung menggenggam tangan Sesha dan menariknya ke arah parkiran.Sudah beberapa kali Resky memegang tangan Sesha seperti ini yang sukses membuat hati Sesha berdegup kencang.
Mereka mulai melaju di jalan raya kota dan menembus angin dan hujan yang tak kunjung henti. Sesekali mereka berdua menyanyikan lagu yang diputar di radio.
And i'm stuck in the friendzone again and again
I dedicate this song to you
The one who never sees the truth
That i could take away your heart
Heartbreak girl..
Mereka berdua terus bernyanyi dengan asik sampai lagu itu habis dan berganti yang lain.
"Lo suka 5sos sha?"
"Hahahaha iya gue suka, apalagi calum hood, he is so handsome and cool"
"Gue kan kembaran nya calum sha"
"Hahahahaha its just a dream, babe"
Lalu semua menjadi hangat mengalahkan cuaca dinginnya hujan. Sesha tidak menyangka bahwa cowok yang ia tidak sukai dan tampak dingin ternyata mempunyai kehangatan dalam hatinya dan dalam dirinya. Ia salah menilai Resky, ternyata Resky tidak sedingin dan tidak se-freak yang ia pikirkan.
"Thank you res atas tumpangannya" ucap sesha sesampainya di rumah.
"Yaps, gue pamit ya good night sha"
"Be careful ya res, night too"
Entah apa yang terjadi pada diri Sesha, hari ini ia tidak seperti biasanya ia merasa sangat bahagia hari ini dan wajah nya tidak selalu murung dan datar,senyum nya terpancar begitu saja.
***
Hai readers, i'm so sorry udah lama banget ga publish kelanjutan cerita ini karna ya gitu deh setelah sekian lama gue ngumpulin mood gue buat nulis dan waktu yang ga pernah kosong akhirnya baru sekarang gue bisa lanjutin cerita ini. Maaf banget ya yang udah nungguin cerita ini🙏