Ujian Ghaib

1.5K 38 7
                                    

Sekarang kita kembali kepada sisa keempat pemuda yang merasa diri mereka seperti Power Rangers tahun 90-an gara-gara tadi disemangati oleh Lachlan.

"Sebenarnya aku tidak sendirian, ada banyak dayang-dayang di kereta kencana yang bisa kusuruh meringkus kalian, tapi itu tidak perlu." Kidul melemaskan jemarinya,
"Jadi? siapa dulu yang mau dibantai?"

"Kau tidak bisa menyakitiku. Aku sangat cantik dan populer di Instagram!" Kata Sonia.

"Kau tidak bisa menyakitiku. Aku banyak membaca ensiklopedia, aku hafal 7.659 istilah molekul kimia!" kata Gerbie.

"Kau tidak bisa menyakitiku. Daddy ku sangat kaya, dan Mommy ku juga kaya, aku akan membayarmu agar tidak menyakitiku!" kata Jeff.

"Kau tidak bisa menyakitiku. Aku anggota klub MMA bela diri campuran di kampus, peraih dua mendali gulat bebas tingkat nasional kelas pelajar!" kata Matty.

Sonia yang pertama maju, dia menerjang dengan mantap melakukan serangan mencakar dengan kuku-kuku panjangnya yang sering dipoles kesalon.

Roro Kidul menyungging senyum setengah, dan mematahkan serangan itu hanya dengan sepatah kata, "Kecoak."

"Kyaaaah!" Sonia langsung tergelincir, punggung nya jatuh berdebam dilantai.
Dia merintih sebentar lalu memandangi jari-jemarinya, semua kuku-kuku panjangnya tadi patah karena jatuh.
Sonia mulai menangis... Kemudian kidul menertawakannya dengan tawa melengking.

"Bertahanlah Sonia!" Matty melakukan serangan tinju hook kanan yang sangat keras, bunyi angin mendesir ketika kepalannya meluncur. Tapi hanya dengan satu tangan yang mulus dan ramping Kidul, tinju Matty tertahan oleh cengkeraman lengan gemulai Kidul.
Wanita itu nampak tak mengeluarkan tenaga sama sekali, bahkan sempat menguap.
Tapi Matty justru mengernyit dan mengerang, kemudian perlahan berlutut.

Kidul mencengkeram lebih erat lengan berotot Matty sambil menyeringai jahat. Kuku-kuku nya sedikit terbenam didalam otot pria itu hingga sedikit menggoreskan darah.

Matty tidak menyerah, dia menarik nafas dan seluruh tenaganya dikerahkan pada sebelah tangannya yang bebas untuk melayangkan tinju hook kiri yang sangat keras, mendarat menghantam rahang kidul dengan telak dan mengeluarkan bunyi "Bhuk" yang memuaskan.

Tapi tak ada ekspresi sakit sedikitpun, seringainya juga tidak hilang.

"Beraninya kau." Kidul berkata pelan.

Lalu semudah mematahkan sebilah lidi, kidul memelintir tangan kanan Matty hingga tulangnya patah dan mencuat menyoyak serat-serat ototnya dengan beringas. Darah menyembur seperti pipa pecah, teriakan Matty menulikan telinga... Sungguh pemandangan yang mengilukan dan tidak layak mendapat rating aman untuk adaptasi film disney.

Pemandangan yang tak tergambarkan kengeriannya.
Jeff, Gerbie, dan Sonia menjerit histeris melihat itu. Sementara itu matty menjadi lesu dan mulai pingsan.

"Hmm, cuma tulang, otot, dan darah... mau berlatih sekeras apapun tetap saja cuma tulang, otot, dan darah." kata Kidul seakan membicarakan resep kue kering.

Akhirnya ketiga pemuda yang tersisa menyerang bersamaan karena rasa frustasi melihat temannya disakiti.

Entah sekonyong-konyong apa yang terjadi, semua tiba-tiba babak belur, Jeff sudah babak belur dan berada dalam cengkeraman Nyi Roro, dia membuka kelopak matanya dengan jari dan menganalisis. "Hm, boleh juga, matanya bagus. Bisa digunakan untuk menghitung buih dilautan. Hm, --sebutkan binatang berbulu tapi tak berekor!" tanya Kidul.

"--Aku tanya lagi, bagaimana perasaan ikan saat berenang di malam jum'at?" tapi yang keluar dari mulut Jeff, hanya gumaman-gumaman kesakitan. Dia bahkan sulit berkonsentrasi.

Kidul kemudian tertawa, lalu melempar Jeff ke laut semudah melempar biji kacang. "Nah, yang jatuh kelaut berarti jadi miliku. Ahahaha."

"Itu curang!" tukas Sonia.

Kepala Kidul segera berputar dan memelototi Sonia, "Bicara apa kau hah? aturannya sudah jelas--yang tercampakan dilautan adalah hak miliku. Baik, sekarang giliran... kau berikutnya."

Gerbie langsung beringsut dilantai, "Tidak, jangan, tolong." renggeknya.

Wanita misterius itu menginjak kaki Gerbie agar dia tidak bisa beringsut jauh-jauh.
"Lebih baik mana, mutiara atau kerang?"

"Kerang, kerang--" jawab Gerbie panik.

"Hm, Salah! hahahahaha... hm, matamu sepertinya tidak bagus, tidak bisa digunakan untuk menghitung mutiara di lautan." lalu Kidul menarik kaki gerbie dan melemparnya kelautan. "Hahahaha... miliku!"

Kemudian dia melangkah lagi ke arah Sonia, kakinya bergetar hebat. Sonia ketakutan setengah mati.

Sonia juga tidak lulus, jadi dia juga dilemparkan air kelaut yang hitam pekat karena kegelapan mendung yang aneh ini, yang daritadi menyelimuti sekitar kapal mereka, Sonia dilempar menyusul teman-temannya.

Semua gagal lulus dan dilempar kelaut, berarti sekarang tertinggal satu orang saja. Berarti satu orang yang tersisa itu akan menjadi budaknya dibawah laut.

Sambil bersiul-siul Nyi Roro Kidul melangkah mencari seorang pemuda yang tersisa. Dia tahu namanya Lachlan, karena dia menanyakan namanya sebelum melempar Sonia tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nyi Roro Kidul & Pejuang SkripsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang