Perjalanan liburan yang sangat dinantikannya bersama teman-teman kuliahnya itu berubah total menjadi bencana.
Awalnya mereka mengira akan mendapat petualangan luar biasa menjelajahi negara dunia ketiga yang mata uangnya lebih kecil dari negara asal mereka yaitu Australia.
Jadi mereka berencana berbelanja banyak sovenir dan merayu gadis Bali yang fasih berbahasa Inggris dan senang menyambut turis.Tapi setelah liburan di bali dan menggunakan kapal untuk menjelajahi laut Nusa Kambangan dengan kapal fery kecil milik temannya Jeff yang memiliki orangtua kaya, semua berubah.
Sambil minum es sampanye saat jam 09.00 pagi, mendadak langit mendung menginvasi langit diatas kapal mereka.
Suasana mendadak menjadi seperti malam buta tanpa bintang... Itu membuat Lachlan dan kelima temannya: Jeff, Matty, Troye, Sonia, dan Gerbie ketakutan.
Spontan mereka berkumpul didekat anjungan kapal fery, Jeff dan Matty yang tadi asik main kartu didalam dek keluar ke anjungan; Troye, Gerbie, dan Sonia yang tadi berjemur sambil memakai krim anti ultraviolet juga beranjak dari dipan dan Sonia nyaris lupa melilitkan sempak yang tadi dilepasnya sambil tengkurap untuk berjemur.
Belum sempat satupun dari mereka berkomentar sebuah petir besar menggelegar seakan memecahkan seluruh isi kepala menembak diatas langit sangat dekat dengan kapal sehingga kedua gadis dikapal itu berteriak histeris.
Cahayanya memutihkan sekitar."KYAAAAAaaaaaahh." teriak gadis-gadis pirang itu.
Sementara Lachlan hanya bergumam, "Oh, My God."
"Bagaimana ini Jeff? Matty? aku takut." kata Lachlan pada kedua temannya.
"Kami juga," kata Gerbie dan Sonia sambil berpelukan.
"Kukira kita sebaiknya kembali ke pelabuhan saja." kata Troye.
Semua setuju, akhirnya mereka memutuskan kembali pulang. Tapi ada masalah. Mesin kapal mereka mati total dan mereka sekarang hanya mengambang bagai sehelai daun gugur dibawa ombak.
Mereka mencoba menelepon untuk meminta pertolongan, tapi nihil. Sinyal telepon mereka mati total. Akhirnya mereka tak tahu harus melakukan apa dan berdiskusi dengan frustasi selama 12 jam penuh. Namun langit tak kunjung menampakan perubahan.
Mereka lapar, letih, dan cemas. Dikejauhan Lachlan melihat ada cahaya terang benderang mendekat, tapi cahayanya tidak menyinari sekitar, seakan itu hanyalah kunang-kunang dipelupuk mata.
Lachlan menunjuk, "Kita bisa minta tolong kapal itu." katanya.
Namun setelah semakin dekat, mereka sadar yang datang itu bukan kapal. Melainkan sebuah kereta kencana panjang tanpa atap yang ukurannya panjang, kelewat panjang malah, cukup panjang untuk membawa sepuluh penumpang dibarisannya.
Kaki dua ekor kuda yang menarik kereta itu seakan berpijak di genangan air, mereka tak tenggelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyi Roro Kidul & Pejuang Skripsi
HorrorGenre : Horor, Komikal, Misteri, Paranormal, Petualangan, Mitologi Prekuel dari cerpen sebelumnya, "Tahanan Nyi Roro Kidul berdasarkan kisah nyata Toni" prekuel ini akan mengulas lebih banyak cerita ttg Roro Kidul dan mengembalikan keterlibatan kara...