Covet

635 55 4
                                    

"Aku paham Siwonnie. Aku sangat paham."

"Aku memang bukan ibu yang baik. Aku tahu itu."

"Aku datang kesini hanya ingin meminta maaf kepadamu, kepada putri kita. Aku tahu bahwa dosaku tak terampuni dan aku tahu kau sulit memaafkan aku."

"Aku sadari itu. tapi Wonnie... Aku... Aku mohon... Aku mohon maafkan aku. Ak...aku... Tolong maafkan aku Wonnie... Ma... maafkan aku..."

"Maafkan aku."

"Aku akan pergi. Aku akan mengikuti keinginanmu. Aku akan menghilang dari kehidupan kalian untuk selamanya."

"Terima kasih kau tidak mengatakan betapa kejamnya aku Wonnie. Terima kasih karena kau sudah menjaga putri kita. Terima kasih karena kau sudah mendidiknya menjadi sepertimu dan bukan sepertiku. Terima kasih..."

"Aku pergi dulu."

"Selamat tinggal."

.

.

.

"Mm...ma...maaf. Won...Wonnie... Joo...Joonie..."

Itulah kata yang terus terucap dari bibir Kyuhyun ketika tubuhnya yang berlumuran darah dibawa dengan ranjang rumah sakit oleh perawat dan dokter yang terlihat bergegas untuk menyelamatkan dirinya.

Kata itu yang terus terucap dari bibirnya sampai kegelapan menyelimutinya.

Wonnie... Joonie... Aku mencintai kalian berdua... Maafkan aku... Maaf...

.

.

.

"Berita pagi ini, telah terjadi kecelakaan mobil di jalan bebas hambatan di sekitar daerah G. Mobil yang dikendarai sendiri oleh pemilik sekaligus CEO dari Cho Hotel dan putri dari konglomerat terkenal Cho Donghae-ssi, Cho Kyuhyun-ssi, menabrak pembatas jalan lalu terbalik dan terpental beberapa meter dari lokasi tabrakan. Saat ini Cho Kyuhyun-ssi masih dalam perawatan intensif di rumah sakit S. Kondisinya cukup parah ketika ditemukan oleh pengendara lainnya yang melintas. Di duga, Cho Kyuhyun-ssi tidak mampu mengendalikan laju mobilnya sehingga kecelakaan itu terjadi. Belum dapat dikonfirmasi alasan mengapa Cho Kyuhyun-ssi tidak fokus ketika mengendarai mobilnya. Informasi lebih lanj..."

Kyuhyun!!!

.

.

.

Cantik.

Manis.

Anggun.

Menawan.

Indah.

Dia adalah wanita yang begitu aku cintai sejak pertama kali mata ini bertemu pandang dengan mata bulat coklatnya yang memukau. Hati ini sudah terjerat dalam jaring cintanya sejak aku mendengar suaranya yang memanggil namaku, sejak aku mendengar tawanya yang merdu bagaikan tawa malaikat di telingaku.

Aku benar-benar tunduk di kakinya. Cinta ini benar-benar membuatku buta karena aku tidak menyadari penderitaan panjang saat aku memilih dirinya sebagai tambatan hatiku.

Aku terlalu larut dalam angan-anganku sendiri sampai aku dipaksa untuk melihat kenyataan betapa berbedanya aku dengan dia. Betapa dunia kami terpisahkan oleh nama baik, harta dan kuasa.

Aku terlalu terbuai dengan mimpiku yang begitu naïf, yang begitu lugu berpikir bahwa dengan cinta kami bisa mengatasi semua masalah di dunia ini.

Aku salah. Sangat salah.

The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang