Endeavor

553 51 1
                                    

Aku bukan siapa-siapa. Aku bukan anak yang didambakan.

Aku...

.

.

.

"Joonie... Putri umma..."

.

.

.

Begitu kata itu terucap dari bibir penuhnya, Joonmyeon tahu semuanya. Walau tidak seluruh ceritanya tetapi otak cerdas Joonmyeon tahu apa maksud kata-kata itu terlontar dari bibir Kyuhyun. Joonmyeon buta matanya namun bukan mata hatinya. Joonmyeon tidak bisa melihat namun dia bisa menyusun semua hal yang dia dengar dan rasakan. Joonmyeon mampu merangkum setiap potongan puzzle lika liku hidupnya dengan sangat baik sehingga dia bisa mengambil kesimpulan bahwa Kyuhyun adalah benar ibu kandungnya.

Joonmyeon tahu bahwa selama ini ada rahasia besar dibalik kelahirannya. Dan rahasia itu tersimpan rapat oleh ayah kandungnya sendiri.

Itu artinya selama ini Siwon telah menutupi kenyataan darinya. Ayah kandung yang begitu dia kasihi telah membohonginya.

.

.

.

Kelabu.

Warna itu yang menyelimuti awan di daerah pemukiman sederhana tempat tinggal Siwon dan Joonmyeon.

Warna itu juga yang menandakan perasaan yang dirasakan oleh Joonmyeon.

Gadis itu bagaikan awan mendung yang siap menumpahkan air hujan ke bumi. Joonmyeon merasakan mendung yang sama kala dia tahu rahasia kelahirannya.

Joonmyeon sudah mengurung dirinya di kamar sejak Siwon menceritakan semuanya. Mulai dari hubungannya dengan Kyuhyun sampai bagaimana dirinya hadir dalam hidup sang appa.

Joonmyeon sendiri sebenarnya heran mengapa setelah mendengarkan kebenaran dari bibir Siwon, Joonmyeon tidak menangis. Joonmyeon tidak marah karena dirinya dibuang oleh ibu kandungnya sendiri. Joonmyeon tidak kecewa karena kebohongan sang ayah. Joonmyeon tidak merasakan apa-apa.

Joonmyeon justru merasa tenang.

Sedih. Tentu saja. Karena itulah dia ada di kamarnya seorang diri seperti ini. Akan tetapi untuk meluapkan dan menimpakan semua penderitaannya kepada Siwon dan Kyuhyun, tidak pernah terbersit sama sekali.

Joonmyeon seakan paham mengapa dia bernasib demikian.

Bukankah memang begitu nasih seorang anak yang tak pernah diinginkan.

Dia dibuang. Dia tidak dianggap. Dia bukan seseorang yang berarti.

Joonmyeon merasakan pipinya basah. Setelah mengurung diri selama dua hari akhirnya airmata itu turun juga. Namun Joonmyeon tidak berniat untuk menghapusnya. Joonmyeon membiarkan airmata itu mengalir, berharap mereka bisa membawa serta semua rasa tak menyenangkan yang dia rasakan sekarang. Joonmyeon berharap airmata ini dapat membuatnya melupakan kenyataan pahit yang tak bisa dia ubah. Joonmyeon berharap airmata ini mampu menenggelamkannya sedalam-dalamnya sehingga dia tak perlu muncul lagi ke permukaan.

.

.

.

"Siwonnie..." lirih Kyuhyun memelas kepada Siwon.

Pagi itu, Siwon kedatangan tamu yang tidak diundang. Keluarga Cho, mulai dari Donghae, Kibum dan Kyuhyun sendiri yang harus duduk di atas kursi roda sementara waktu karena sedang dalam masa pemulihan, bertandang ke rumahnya. Siwon awalnya terkejut, namun setelah menatap ketiga orang yang memandangnya dengan penuh harap, Siwon tahu maksud kedatangan mereka.

The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang