Bab 5 Penyatuan

9.2K 220 2
                                    

" Di balik luka yang tergores di dalam hatimu, Tuhan telah menyiapkan penawarnya. Penawar luka adalah cinta. Tunggulah dia, tunggulah dia yang membawa cinta sejati itu datang untuk mengobati luka di hatimu "

Author pov

Setelah Revan meminta ijin kepada keluarganya untuk istirahat. Reva dan Revan memasuki kamar VIP yang berada di hotel Revan. Saat masuk ke dalam kamar, Revan dan Reva di buat terkejut karena kamar itu telah di sulap menjadi sangat indah.

Banyak sekali bunga-bunga yang bertaburan di lantai juga di tempat tidur mereka. Seprai putih dengan taburan bunga mawar merah, lillin-lilin kecil berada di sudut-sudut kamar menambah kesan romantis di dalam kamar itu.

" Em Rev, kamu mandi duluan aja. Aku tau kamu capek banget " ucap Revan. Revan bingung dengan dirinya sendiri. Kenapa saat ini dia sangat gugup saat berada di depan Reva. Kemana perginya sifat angkuh, arogan, dan dinginnya pergi. Kenapa sekarang jantungnya berdetak sangat kencang. Bahkan jantungnya berdetak lebih kencang dibandingkan saat dia bersama Clarisa dulu.

' Jantungku, perasaan ini. Kenapa perasaan ini berbeda. Kenapa aku tak bisa mengendalikan diriku saat berhadapan dengannya. Mata itu, mata paling bening dan indah yang pernah aku temui. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang. Selama pertemuan ku dengannya kenapa baru sekarang aku menyadari keindahan wanita yang berada di hadapan ku saat ini ' batin Revan dalam hati.

" Mas, kamu nggak kenapa-kenapa kan ? Kok liatin aku ampe segitunya banget ? " tanya Reva menyadarkan lamunan Revan.

" Eh itu em aku nggak papa kok. Kamu mandi dulu aja terus nanti giliran aku. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu " ucap Revan yang mulai mencoba mengendalikan dirinya.

" Iya mas. Ya udah aku mandi duluan ya " ucap Reva lalu masuk ke dalam kamar mandi.

' Tuhan, ada apa dengan ku. Kenapa jantungku berdetak sangat kencang saat Revan menatapku tadi. Ada apa dengan ku. Rasa ini, rasa yang sama saat aku bertemu dengan Ricky dulu. Rasa ini, rasa yang pernah ku rasakan dulu. Apa aku mulai mencintainya. Apa aku mulai mencintai suami ku ' batin Reva sambil meletakkan tangannya di dada. Dia bisa merasakan jantungnya berdetak sangat kencang dan merasakan pipinya menghangat saat dia mengucapkan kata suami.

********

Setelah Reva dan Revan menyelesai ritual bersih-bersih mereka. Revan mengajak Reva untuk duduk di sofa.

" Reva " panggil Revan dengan lembut dan memberanikan diri menggenggam tangan Reva. Reva yang merasa tangannya di genggam oleh Revan terkejut. Revan yang melihat tubuh Reva menegang lalu mengusap lembut tangan Reva yang di genggamnya.

" Reva, aku tau ini semua terjadi secara tiba-tiba. Aku tau kamu pasti belum bisa menerima ini semua Rev. Tapi, aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku. Dan Tuhan mengirim kamu buat aku. Aku yakin rencana Tuhan itu indah " ucap Revan sambil memandang mata Reva dalam. Mata bening di hadapannya kini mulai berkaca-kaca.

" Mas, aku bingung harus gimana. Ini semua terlalu cepat buat aku. Aku belum sepenuhnya kenal kamu mas. Aku pernah terluka. Aku pernah terluka karna cinta. Luka itu belum sepenuhnya sembuh dan tiba-tiba pernikan ini terjadi " ucap Reva dengan air mata yang mulai mengalir deras di pipi mulusnya itu. Entah kenapa Revan yang melihat istrinya menangis seperti itu hatinya terasa tergores. Revan merasakan sakit yang teramat dalam saat melihat wajah cantik di hadapannya berurai air mata. Revan lalu memeluk Reva dan menghapus air mata istrinya itu.

" Sayang, aku tau ini semua berat. Aku juga punya masa lalu yang kelam tentang cinta. Masa lalu yang membuatku berubah menjadi pria dingin dan arogan. Menjadi sosok yang tak tersentuh. Itu semua karna cinta masa lalu ku. Kita berdua sama-sama terluka sayang. Dan aku ingin kita berdua sama-sama menghapus luka itu. Aku yakin kamu adalah tulang rusuk ku. Aku yakin bahwa kamu adalah jodohku. Wanita yang akan melahirkan anak-anak ku nanti " ucao Revan yang semakin memeluk erat Reva. Ada perasaan ingin melindungi yang tiba-tiba muncul dalam diri Revan. Wanita yang sedang di peluknya saat ini seakan-akan telah menghancurkan dinding es yang selama ini dia bangun.

" Aku percaya mas. Aku percaya kamu jodoh yang Tuhan kirim untukku. Bantu aku untuk menjadi seorang istri yang terbaik untukmu Revano Adrian Reynaldi " ucap Reva sambil memandang wajah suaminya. Reva yakin bahwa Revanlah orangnya. Revanlah pelabuhan cinta terakhirnya. Reva akan berusaha mencintai suaminya ini.

Dengan lembut Revan menghapus air mata yang mengalir di pipi mulus istrinya itu. Dengan perlahan Revan mencium seluruh wajah Reva. Mulai dari kening, kedua pipi dan terakhir bibir Reva. Revan mengecup bibir Reva sambil memejamkan mata. Bibir mereka yang semula diam kini mulai bergerak. Reva mulai membalas setiap gerakan bibir Revan.

" Sayang, hentikan aku sekarang jika kamu belum siap yang. Hentikan aku sebelum semuanya terlambat " ucap Revan di sela-sela ciuman mereka.

" Tidak mas. Ini hak mu. Lakukanlah, tapi aku mohon. Lakukanlah dengan perlahan, karna sejujurnya aku takut " ucap Reva sbil menenggelamkan wajahnya di dada bidang Revan. Reva yakin saat ini pipinya pasti sudah semerah kepiting rebus.

Revan yang merasa mendapatkan lampu hijau dari istrinya mulai melanjutkan aksinya. Dengan perlahan Revan melepas penghalang antara mereka dan melakukan penyatuan itu dengan hati-hati.

Malam ini, Reva dan Revan bersatu. Atas dasar kepercayaan dan keyakinan. Penyatuan yang indah dalam sebuah naungan hubungan yang telah diridhoi oleh Tuhan.

My Arrogant HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang