The Beginning [IV]

20 3 1
                                    

Rabu, 23 maret 2016

Saat diperjalanan menuju rumah sakit aku membaca buku yang kami temukan kemarin malam.
Aku sekarang mengerti kenapa ayah waktu itu menyuruhku untuk menyiram badan ibu dengan air dingin, lalu kenapa kulit ibu terlihat merah, tapi yang masih kupertanyakan adalah mimpi itu.

Aku baru saja membaca sampai dipertengahan buku tahun '1994-1999' Karena aku sudah sampai dirumah sakit.

Nenek dan Tara berlari menuju ruang rawat inap ayah, sementara aku bersama salah satu pegawai nenek. Setibanya dikamar inap ayah, ternyata ayah tidak berada dikamar dia sudah dipindahkan ke ICU.

Nenek berkata jika ayah tadi pagi sempat dinyatakan meninggal, tetapi entah mukjizat darimana detak jantung ayah perlahan kembali berdetak. Maka dari itu ayah dipindahkan ke ICU untuk sementara, "Ara? Bisakah kau menunggu diluar, aku dan Tara akan masuk kedalam" ujar nenek yang kujawab dengan anggukan.

Selagi nenek dan Tara menjenguk ayah aku menyuruh pegawai nenek untuk mengantar ku ke taman rumah sakit. Aku tidak ingin melihat ayah aku tidak ingin mengingat kejadian lalu aku seperti merasa bersalah.

Akupun melanjutkan membaca buku milik ibu. Aku terkejut sekaligus khawatir.

Jam sudah menunjukkan pukul 09:25 sudah lebih dari satu jam, tapi nenek dan Tara belum juga muncul karena sekitar setengah jam yang lalu aku menghubungi nenek jika aku sedang berada ditaman.

Akupun melanjutkan membaca buku tahun '2000-2005' ,dan saat aku baru membaca ditahun '2002' aku langsung bisa menebak, lalu ku baca langsung buku selanjutnya dan akupun langsung menutup mulutku dan menyuruh pegawai nenek untuk mengantarku ke ICU.

Sesampainya, ternyata mereka tidak ada disitu begitupun juga ayah, sepertinya ayah sudah dipindahkan di ruang rawat inap.

Akupun menghubungi nenek menggunakan ponselku, setelah dering ketiga akhirnya nenek pun mengangkatnya,

"Nenek dimana?"

"Aku lupa memberitahumu! Datanglah ke lantai tiga lalu tanyakan kepada suster dimana kamar ayahmu"

Mendengarnya langsung saja ku suruh pegawai nenek untuk bergerak dengan cepat.

Saat sampai aku berusaha untuk tetap tenang, kulihat ayahku yang masih terbaring dikasur lalu nenek dan Tara yang sedang duduk disamping Kiri kasur ayah.

"Kita harus kerumah sekarang!" Ujarku.

"Memangnya ada apa?" Tanya nenek dan Tara hampir bersamaan, "Nanti saja tanyanya, sekarang kita harus kerumah" jawabku Karena sangat khawatir.

Tanpa pikir panjang nenekpun langsung menuruti perintahku.

......
.....
....
...

Dalam perjalanan aku menyuruh Tara dan Nenek untuk membaca bagian-bagian yang menurutku ada yang janggal. Lalu, nenek seperti teringat sesuatu lalu berkata "Kau ingat? Dibagian akhir buku tahun 1993 ibu hanya menceritakan tiga temannya? Ditahun itu sahabat ibu yang bernama Yasmin meninggal Karena kecelakaan pesawat."

"Apakah kau mengingat tanggal berapa kejadian itu?" Tanyaku.

"Tidak, tapi seingatku ibumu menyimpan koran yang terdapat berita kecelakaan pesawat yang ditumpangi yasmin" jawab nenek yang terlihat sangat yakin.

"Coba saja kau cari di google!" Saran Tara, "good idea!" Akupun mengeluarkan ponsel ku lalu mencoba mencarinya, "Bulan Agustus tahun 1993! Coba kau cari kecelakaan pesawat bulan agustus tahun 1993" perintah nenek.

An AgreementWhere stories live. Discover now