The Beginning [II]

28 6 2
                                    

Seharusnya aku tidak perlu mendengarkan kata-kata ayah,masih terngiang di kepala ku kejadian tadi sore. Aku hampir menabrak motor lain Karena terburu-burunya, pikiran ku sudah kemana-mana Karena takut terjadi sesuatu dengan Tara.

Setibanya dirumah akupun melangkah masuk dan memanggil Ibu dan Tara, ternyata mereka sedang di dapur lebih tepatnya menyiapkan makan malam.

Aku tidak tahu apa alasan ayah menyuruh ku, tapi dia terus saja meberitahuku sesuatu yang tidak masuk akal. Sepertinya aku tidak perlu lagi mendengar kata-katanya, ini semua membuat ku gila.

....
...
..

Sekarang hari jumat dan matahari sudah tenggelam sekitar satu jam yang lalu, aku sedang menonton tv di dalam kamarku. Tiba-tiba Tara masuk dengan tas sekolah dipunggungnya,

"Ada apa?" Tanyaku.

"Aku hanya ingin menanyakan pr" jawabnya, "kau bisa menanyakan kepada ibu." aku pun bangkit dari atas kasur kemudian berjalan menghampirinya dan menyuruhnya duduk di kursi belajarku

"aku sudah terlalu banyak menanyainya tentang pr."

Aku pun mengangguk dan bertanya "apa yang ingin kau tanyakan?" Tara pun mengeluarkan buku paket bahasa indonesia, tapi dia mengeluarkan juga sebuah note kecil berwarna dongker dan menuliskan sesuatu di note dongker itu.

Setelah itu dia memberikan note dongker itu kepadaku,

Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

Aku tadinya ingin menjawab tapi Tara menyuruh ku untuk menjawab lewat note itu, aku membalasnya dengan

Maksudmu?

Ku berikan balasan ku dan dijawab dengusan oleh Tara, "pr ku sudah selesai makasih Ka Ara" dia pun memasukkan note dongker dan buku bahasa Indonesia nya ke dalam tas lalu pergi meninggalkan kamarku.

Melihat tingkah Tara yang aneh membuat ku teringat kejadian dua hari yang lalu, benar-benar membuat ku gila.

Malam pun berganti dengan pagi, sekitar jam Lima pagi aku melaksanakan sholat subuh lalu tidur lagi tapi sebelum aku tidur lagi aku sempat mendengar ayah sedang bercakap dengan seseorang melalui ponsel sambil berkata "Aku setiap hari harus berhati-hati kau tahu" dan tidak mendengarnya lagi.

......
.....
....
...

Hari ini adalah hari terakhir ibu bekerja tapi ibu memutuskan untuk tidak bekerja dia ingin dirumah saja,
Sebenarnya aku ingin sekali menerima tawaran teman-teman ku untuk pergi ke mall atau ke tempat wisata lainnya. Tapi aku merasa tidak bisa meninggalkan rumah seperti Ada yang menahan ku, tapi aku sudah lelah dengan sikap adik ku yg semakin aneh dan amarah ayah ku yang selalu bilang aku sangat ceroboh dan tidak boleh berbicara sembarangan.

Hanya ibu ku yg bersikap biasa saja, hanya menanyakan tentang sekolah dan teman lalu dia menonton tv atau melakukan tugas ibu rumah tangga seperti biasa.

Tapi jika ku ingat-ingat ibu ku juga suka bersikap menjengkelkan seperti kemarin dia menanyai ku ingin memasak apa, aku pun menjawab aku ingin kangkung dicampur dengan ikan. Aku meminta itu Karena ibu sering memasaknya dan rasanya sangat lezat. Tapi jawaban ibu yg membuat ku heran dan juga kesal adalah, "kapan aku memasak itu? Tidak bisa yang lain?".

Lalu kemarinnya lagi dia menanyaiku tentang dimana dia menaruh gaun putih dan album foto masa sma-nya, tidak masuk akal bagaimana dia bisa lupa menaruh album foto masa sma-nya.

Btw, hari ini aku masuk siang dikarenakan jadwal kelas dua belas hanya foto untuk buku tahunan. "Ra? Kamu tidak sekolah?" Tanya ibu yg lagi-lagi membuat ku gemas, "aku sudah bilang jika kelas dua belas masuk siang Bu" balas ku dengan
Sarkas, lalu berlalu meninggalkannya.

An AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang