One by One[I]

3 1 0
                                    

Senin, 16 agustus 2010

Dentuman keras yang berasal dari pintu apartemen membuatku terbangun dari tidurku. Aku mencoba untuk mengumpulkan kesadaranku sepenuhnya, lalu berdiri dan berjalan menghampiri pintu.

Kubuka pintu itu perlahan-lahan Dan begitu kaget saat melihat seseorang yang Ada dibalik pintu.

"Bagaimana tuan tahu jika saya tinggal disini?" Tanyaku padanya, lalu dia pun menjawab "Panggil saja Rakha, lagipula umur kita sama" sembari tersenyum dan langsung memasuki apartemenku.

Ia pun duduk di sofa dekat tv sambil melepas jas dongkernya.

"Kenapa berdiri saja disitu?" Tanyanya yang tiba-tiba membuat lidahku kelu, "ah-iya tuan mau teh atau semacamnya?" Ujarku.

"Sudah kubilang panggil saja Rakha dan aku ingin soda jika ada" akupun berusaha tersenyum, "Ada kok, saya akan ambilkan" akupun melenggang pergi kearah dapur.

Saat aku kembali, dia tidak ada disana. Kucoba mencarinya di kamar mandi pun tidak ada, lalu terdengar seperti orang bersin yang berasal dari kamarku. Akupun dengan cepat membuka kamarku,dan mendapatkan dia sedang berada dibalkon kamarku.

Akupun menghela nafas panjang, dia pun menoleh kebelakang dan berkata "Maaf sebelumnya tidak izin, tetapi pemandangan sunrise tidak boleh dilewatkan bukan?."

Dengan tersenyum akupun menghampirinya,dan memberikan soda yang dia inginkan.

Tak lama dia meminum soda itu,seketika tubuhnya jatuh. Tetapi kedua matanya terbuka lebar kearahku, dan dia mengatakan "Tolong aku! Aku sudah tidak tahan lagi!".

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 05, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

An AgreementWhere stories live. Discover now