part 3-setuju

1.5K 79 4
                                    

Selamat membaca!!!

Author pov
.
.
.
.
.
Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui celah jendela yang tidak tertutup gorden, mengisyaratkan bahwa hari telah berganti.

Di kamar itu seorang gadis masih tertidur pulas seakan tak terusik dan enggan terbangun dari mimpi indahnya. Lalu pintu kamar pun terbuka dan menampakan sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan awet muda meski usia nya sudah lebih dari kepala empat.

Marisa mendekat duduk di sisi ranjang dan mencoba membangunkan gadis itu..

"Sayang, bangun ini sudah siang emang kamu gak ke butik?!" Tanya Marisa sambil menepuk lengan putrinya

"Enghh... bentar lagi ma Zela masih ngantuk". Jawab Azelia Sambil mengetatkan selimutnya

"Bangun sayang,papa kamu udah nunggu di bawah buat sarapan bareng"

"Iya Zela bangun, Zela mau mandi dulu"

"Yaudah mamah tunggu di bawah"

Azelia mengangguk dan lalu beranjak menuju kamar mandi, selang dua puluh menit setelah menyelesaikan ritual pagi nya ia lalu turun..

"Pagi mah, pagi pah" sapa Azelia sambil mencium pipi kedua orang tuanya
Lalu ia duduk berhadapan dengan sang mama, dia menunangkan nasi goreng ke piring nya dan memakan nya  dengan lahap.

"Sayang pelan-pelan dong makan nya, nanti kamu kesedak lo" ucap Marisa melihat cara makan putrinya yang seperti orang kelaparan saja.

"Abis enak sih nasi goreng nya" jawab nya sambil tersenyum

"Oh iya pah, soal perjodohan itu aku mau menerima nya. Tapi aku gak mau kalo nanti udah nikah aku di larang kerja kecuali kalo dalam kondisi tertentu" ucap Azelia karena tidak nyaman dengan sikap sang papa yang mendiamkan nya.

Dia tidak mau membuat kedua orang tua nya sedih dan kecewa karena keegoisan nya yang masih selalu mempertahankan keyakinan di masalalu nya, ia berharap mungkin ini yang terbaik untuk dia dan masa depan nya tak ada guna nya dia mempertahankan suatu hal yang hanya akan menjadi kenangan seumur hidup nya. Dan ini saat nya untuk dia melupakan segala masalalu  bersama laki-laki yang telah mengingkari janji nya sendiri.

Antonio tersenyum mendengar persetujuan putri nya ia merasa bahagia akan keputusan yang dipilih Azelia, dia yakin Azelia akan bahagia bersama cinta pertamanya.

"Baik lah kalo begitu, papa akan bicarakan pada teman papa" jawab antonio


****

Tulilit.. tulilit.. tulilit..

Bunyi handpone menggema di kamar Revan, dia mengulurkan tangan nya ke nakas samping ranjang nya..

"Halo"jawab revan
"Revan pulang sekarang, ayah mau bicara nak" ucap Daniel Abraham ayah Revan
"iya yah, setengah jam lagi Revan sampe"
"Ayah tunggu..!!"

Setelah sambungan terputus Revan lalu segera menyelesaikan kegiatan nya dan langsung turun ke parkiran dia menjalankan mobil nya dengan kecepatan rata-rata, benar saja tepat tiga puluh menit dia sudah sampai di depan rumah megah itu dan masuk untuk menemui sang ayah.

"Apa kabar yah?!" Sapa revan pada sang ayah yang sedang berdiri menatap keluar jendela.

Ayah nya menoleh dan tersenyum pada putranya, putra satu-satunya yang amat ia sayangi setelah sang istri meninggal, dia lah yang merangkap semua menjadi dua peran yang berbeda. Namun dia tidak pernah mengeluhkan hal itu asalkan putranya bahagia.

"Duduk lah nak, ayah ingin membicarakan tentang permintaan ayah tempo hari". Ucap Daniel sambil berjalan menuju sofa ruang keluarga, revan mengikuti sang ayah dan duduk berhadapan dengan nya.

"Bagaimana jawabanmu nak?! Apa kamu mau menerima nya?!.. tanya Daniel

Revan diam, dia masih bingung apa yang harus ia lakuakan. Apakah ia harus menerimanya tapi bagaimana dengan Alena, dia pasti akan kecewa.

Daniel menatap putranya yang hanya berdiam diri saja dan seperti sedang berfikir kersa, namun rencana nya ini tidak boleh gagal dia tidak ingin anak nya terjebak dengan wanita licik itu yang menghalalkan segala cara untuk keserakahannya.

"Ah suadalh lah jika kamu tidak mau-"

"Aku setuju ayah, aku menerima perjodohan ini" sela Revan sebelum Daniel menyelesaikan kata-katanya

Danil tersenyum akhirnya keinginan terakhir nya ini bisa tercapai, tapi dia juga harus tetap waspada pada hal yang akan terjadi kedepan nya, ia harus tetap mengawasi wanita licik itu agar tidak merusak semua yang telah ia lakukan.

"Ayah sangat berterima kasih padamu, ayah sangat bahagia nak." jawab danile sambil terus tersenyum

"Ayah tidak perlu beterima kasih, Revan sangat menyayangi ayah Revan akan melakukan apapun yang ayah minta. Dan ini sudah menjadi kewajiban Revan yah!" Jawab Revan.

meski di dalam hati nya ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa ia harus meninggalkan Alena, wanita yang selama enam tahun ini bersama nya dan selalu mendampingi nya seperti  pertemuan pertama dengan alena di saat ia terpuruk menghadapi kenyataan bahwa gadis kecil yang ia sayangi pergi meninggalkan dan melupaka janji mereka.

Saat itu Alena hadir membawa kembali kebahagiaan yang selama ini ia harapka, meski posisi Alena di hatinya tidak sebesar posisi gadis itu Arletta Clarisa yang masih sangat ia rindukan, tapi Alena tidak akan pernah ia sakiti dengan masa lalu nya dan sekarang ia terpaksa harus melakuan ini demi ayah nya.

"Baiklah nak 3 hari lagi kita akan bertemu dengan calon istrimu" ucap Daniel

"Iya ayah, aku akan menemuinya" jawab revan sambil tersenyum

Lihat saja aku tidak akan membuat mu bahagia wanita licik,kau harus menerima akibatnya dari keserakahn ayahmu kau akan menyesalinya. Batin Revan.






Tbc.

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga part ini. Maaf ya kemaren kehapus semua jadi harus ngetik balik deh 😡 nasibb 😂😂

Terimakasihh semua nya semoga kalian suka.

You Are My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang