Siapa yang tahu kehidupan Wendy Son akan berubah sedrastis ini sejak menandatangani kontrak di pertengahan tahun 2012 dengan perusahaan sebesar SM Entertaiment? Ah, siapa juga yang mengira seorang Wendy yang seringkali gagal di bermacam-macam audisi akan diterima oleh SM Entertaiment? Sungguh segalanya diluar dugaan. Wendy yang biasanya hanya sibuk di depan laptop untuk membuat konten cover song di akun Youtube-nya, membuat kue tiap akhir pekan dan mengunjungi camp latihan grup paduan suaranya tiap jumat malam. Kini tidak lagi. Bye-bye Canada dan segala tetek-bengek kehidupannya! meski rindu, Wendy terpaksa harus berpisah demi mengejar cita-cita di tanah kelahiran.
6 bulan sudah ia memforsir tubuhnya untuk menjadi lebih fleksibel, sibuk meliuk-liukan tubuh di depan cermin yang diikuti oleh teguran coach entah untuk keberapa kali. Itulah yang buat Wendy selalu mencari ruangan kosong di tengah malam, berlatih dan berlatih. Hanya peluh yang jadi teman di setiap malamnya. Seperti saat ini.
Lagu yang sudah ia putar belasan kali akhirnya ia hentikan. Tungkainya melenggang menuju ujung tempat latihan untuk mengambil botol minuman. Diteguknya air mineral itu hingga hanya tersisa seperempat botol. Embus napasnya keluar panjang senyampang matanya menatap sendu pada pantulan tubuh di cermin yang mengelilingi diri.
Dipegang perut datarnya, tubuhnya sudah tak sama lagi. Jujur saja, terkadang Wendy merindukan tubuhnya yang agak berisi seperti dulu. Sebab dengan tubuh itu ia bisa dengan mudah memecah nada-nada tertinggi dengan optimal. Hah. Siapa yang mengira Wendy akhirnya mempersiapkan diri sebagai idol? Dulu sejak SMP, mimpinya menjadi penyanyi seperti Megan Thainor atau Adele. Dulu ia juga sempat bermimpi untuk menyanyi di panggung broadway.
Tapi ya, terkadang takdir tidak sesuai dengan mimpi kita. Dan terkadang apa yang kita mau tak berjalan sesuai dengan rencana. Namun bukan berarti ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan itu berarti buruk. Lihat Wendy sekarang, meski ia tidak bisa menjadi penyanyi broadway, ia bisa masuk ke dalam jajaran trainee di SM Entertaiment.
BRAK
Tubuh Wendy berjengit terkejut ketika melihat pintu terbuka lebar. Seorang pria tinggi bertubuh kurus, memakai kaus hitam dan celana jeans panjang robek–robek masuk ke dalam ruang latihan dengan kesal. Oh, salahkan Wendy yang mengatur pencahayaan lampu dengan mode redup. Sontak bibirnya ia kulum rapat-rapat, tak enak jika membuat gaduh dan berakhir canggung.
Pria yang masih belum ia ketahui wajahnya karena tertutup topi itu berjalan cepat menuju saklar lampu lalu menurunkan kadar cahaya hingga tempat latihan gelap gulita. Ia berjalan ke bagian tengah ruangan lalu menyalakan ponsel. Alis Wendy terangkat ketika melihat wajah familiar pria itu.
Park Chanyeol?!
Wajah kusut milik senior yang menurut sepengetahuan Wendy adalah salah satu dari member boyband EXO itu terlihat karena sinar layar ponsel. Pria itu masih belum menyadari keberadaan Wendy yang menggenggam erat botol minuman di pojok ruangan. Ia sibuk memeriksa ponsel sambil bersila.
Wendy bingung harus berbuat apa. Ia ingin segera pergi dari ruangan ini, tapi di lain sisi ia tidak tahu bagaimana caranya keluar. Ekspresi Park Chanyeol begitu mengerikan hingga ia sangsi untuk sekadar mengeluarkan suara.
"Sial." Chanyeol menutup ponselnya di atas lantai lalu merebah kasar. Meski Wendy tidak bisa melihat, tapi ia bisa mendengar suara tubuh Chanyeol yang sengaja di jatuhkan ke atas lantai.
Sayup–sayup ia dengar suara isakan berat tertahan. Hanya sebentar sebelum ia dengar suara hela napas panjang yang menyiratkan rasa lelah. Kedua mata Wendy membesar, Chanyeol sunbae menangis? Ia bertanya dalam hati. Seketika itu pula, ia memutuskan untuk terdiam disana sampai sunbae-nya itu keluar dari ruang latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPLY 2013
FanfictionWENDYXCHANYEOL Telling about how their love started and... ended.