Meeting

1.2K 234 12
                                    

"Sudah selesai, Mom. Ini kami sedang menurunkan barang dari mobil."

Berarti sibuk sekali ya, kalau gitu aku telepon nanti saja ya! Bye honey~

"Bye."

Wendy memasukkan ponsel ke dalam saku kemudian ditariknya tas koper warna hitam yang berada di bagasi mobil keluar. Setelah menempuh satu bulan yang melelahkan sekaligus menyenangkan di Busan, akhirnya mereka sampai di dorm dan dengan baiknya pihak agensi memberi libur selama satu minggu untuk beristirahat.

"Oh Tuhan, sumpah capek sekali. Untung aku cuma sekali seumur hidup ikut kamp militer." Sooyoung yang mulai rewel tengah melemaskan otot-ototnya. Baru saja mereka memasuki dorm bersama-sama, gadis yang punya badan paling tinggi itu sudah menjatuhkan diri di atas sofa panjang warna merah.

Seulgi memasukkan koper ke dalam kamar, lalu keluar lagi untuk memeriksa persediaan makanan di lemari es. Joohyun sibuk mencuci baju-baju yang kemarin ia pakai sekalian memeriksa kebersihan kamar mandi. Sedangkan Wendy, ia kini mengucurkan air ke dalam gelas. Haus sekali rasanya.

"Siapa yang tinggal di dorm seminggu ini?" Tanya Wendy pada semua orang yang berada di dalam apartemen sesaat setelah ia menjatuhkan pantat di sofa yang sedang ditiduri Sooyoung; tepatnya ia taruh kaki panjang Sooyoung di atas pangkuannya agar tidak berkesan terlalu sempit.

Gadis yang rambutnya digelung ke atas tinggi-tinggi itu menatapi membernya satu per satu, namun yang didapat hanyalah gelengan pelan. "Hah, aku sendirian lagi seminggu ini."

"Kenapa tidak pulang saja eonnie? 'kan liburan satu minggu lumayan buat pergi ke Kanada." Itu suara Sooyoung, siapalagi yang memanggil Wendy eonnie selain Park Sooyoung.

"Orang tuaku sedang menikmati liburan masa tuanya di Eropa, jadi daripada tidak bertemu siapa-siapa aku di sini saja."

"Bibi Han? Kenapa tidak kesana saja?" kalau ini giliran Bae Joohyun, baru saja menyalakan televisi dan duduk di bawah lantai.

"Aku tidak mau merepoti Bibi Han terus, lagipula akhir-akhir ini ada masalah yang serius di dalam keluarganya. Jadi, aku tidak mau menganggu."

"Kalau begitu ikut saja ke rumahku. Kau tahu, Ayah – Ibuku pasti menyukaimu." Adalah Seulgi, yang mengambil tempat di samping Joohyun setelah menumpahkan beberapa bungkus makanan ringan di atas meja.

"Kalau begitu aku bakal menginap di rumahmu sesekali dalam seminggu ini, tidak mungkin 'kan terus-terusan aku tidur di rumahmu." Balas Wendy ceria sambil menyahut satu bungkus snack rasa madu yang akhirnya ia bagi bersama Sooyoung. Sebetulnya ia ingin sekali pergi ke rumah teman-teman se-grupnya, rasanya seperti di penjara kalau hanya di sini-sini saja. Apalagi ia tidak punya teman dekat selain mereka.

"Rumahku, rumahku! Kau tidak ke rumahku juga?"

"Rumahmu di Daegu, eonnie. Kejauhan. Rumah Seulgi 'kan di Seoul."

"Berarti rumahku juga tidak bakal kau datangi." Sooyoung menggumam ditengah kegiatan mengunyahnya, sudah sadar diri terlebih dahulu kalau rumahnya juga jauh dari Seoul.

"Kapan-kapan kalau waktu liburnya lebih panjang, aku akan ke rumah kalian." Tukas Wendy akhirnya, mengakhiri percakapan mereka yang jadi panjang hanya karena pertanyaan 'siapa yang tinggal di dorm seminggu ini?'

"Eonnie, tolong Running Man." Sooyoung menepuk bahu Joohyun; si pembawa remote televisi. Entah kenapa selalu Joohyun yang menjadi penguasa remote.

"Seulgi-ya, ambil remotenya di atas pangkuanku tanganku sedang sibuk."

"Aduh, cuma sibuk makan saja sudah seperti sibuk apa." Gerutu Seulgi namun tetap mengambilkan remote-nya lalu mengganti channel SBS dimana variety show kesayangan mereka ditayangkan.

REPLY 2013Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang