Part 1

74 4 0
                                    

Aku menatapnya begitu heran. Bola matanya yang berwarna hitam pekat memancarkan kemarahan yang begitu hebat. Sikapnya yang hangat dan lembut seketika berubah menjadi monster yang amat sangat menyeramkan.

Begitulah sikap Akbar .Disaat aku menolak untuk mengikuti kata-katanya, sikapnya berubah 180 derajat. Aku tak habis pikir, kenapa Allah menciptakan orang seperti dia. Begitu posesif dan egois. Otoriter bersikap semaunya, dan selalu memaksakan kehendaknya.

Jika aku terus ikuti kemauannya, lalu bagaimana dengan aku???. Come on ... bukankah ini adalah  hidupku. Aku yang berhak untuk melakukan apapun sesuai keinginanku. Lalu bagaimana dengan cintaku bila aku tak melakukannya???. Tapi... bukankah cinta tak seperti ini?

Kali ini aku menolak keinginannya yang memintaku untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Alasannya hanya karena Iqbal, teman yang aku cintai disekolah yang mau melanjutkan pendidikannya diuniversitas yang sama denganku .

Senyum TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang