"APA-APAAN KALIAN ?"
"Shi.. Shizune-sensei ?" mata Karin terbelalak kaget melihat siapa orang yang membuka pintu toilet secara kasar tadi, seketika tangan yang digunakan untuk menenggelamkan kepala Sakura kedalam wastafel tadi mengendur dan sedikit demi sedikit melepaskannya.
Sementara Sakura terkulai lemas didekat wastafel, dia pun jatuh terduduk karena sudah tidak kuat lagi menopang berat badannya yang terasa nyeri semua, kesadarannya pun tinggal setengahnya. Shizune yang melihat itu pun segera menghampiri Sakura.
"Mika-chan, astaga—" Shizune memandang Sakura dengan panik bercampur khawatir, dia mengalihkan pandangannya kearah tiga orang gadis yang telah tertangkap basah membully Sakura.
"KALIAN INI APA-APAAN HAH ? APA KALIAN TIDAK PUNYA OTAK ?"
Sasuke yang merasa bosan sendirian didalam kelas segera keluar untuk mencari Sakura yang tiba-tiba meninggalkannya tadi, dia membawa tas Sakura lalu menghilang dari balik pintu kelas yang sedikit terbuka itu. Merasa ada yang tidak beres, Sasuke menghampiri toilet wanita yang mengeluarkan suara ribut. Dari suaranya sih sepertinya ada sedang marah-marah. Matanya terbelalak kaget ketika menyaksikan keadaan didalam toilet itu.
Tiga orang gadis pembuat onar yang dia ketahui sebagai fansgirlnya yang dan Shizune-sensei yang sedang berusaha membantu Sakura untuk berdiri.
Shion orang yang pertama menyadari kehadiran Sasuke membeku ditempat.
"Sa..Sasuke ?" Dalam sekejap semua orang yang ada didalam menolehkan kepala mereka kepada satu-satunya lelaki yang ada disitu.
Sasuke berjalan melewati Karin, Shion, dan Tayuya menuju tempat Sakura, pandangannya lurus kedepan kearah Sakura dengan ekspresi datar, Sakura yang masih berusaha mengatur napasnya dengan kondisi setengah sadar itu balas memandang Sasuke yang berjalan kearahnya dengan pandangan sayu.
"Hn, biar aku yang membawanya." Shizune segera menyerahkan Sakura yang masih dipapahnya untuk berusaha berdiri kepada Sasuke.
"Aku akan menyiapkan mobil, kita kerumah sakit sekarang. Dan kalian, urusan kita belum selesai !" Ujar Shizune kepada tiga gadis sadis tersebut sebelum beranjak dari sana dengan terburu-buru.
Tiga gadis itu masih berdiri ditempat selepas kepergian Shizune, mereka memandang takut kearah Sasuke yang mengeluarkan aura mengerikan disekitarnya dengan pandangan tajam menusuk yang diberikannya dengan cuma-cuma kepada mereka. Rasanya ingin lari dari tempat itu sekarang juga, namun entah mengapa mereka hanya bisa berdiri ditempat seperti patung.
Sasuke melangkah maju dengan menggendong Sasura kearah pintu keluar toilet, saat melewati tiga orang itu Sasuke membisikkan sesuatu ditelinga Karin, membuatnya merinding ketakutan.
"Kau juga akan berurusan denganku Karin." Bisik sasuke dengan nada dingin dan menusuk.
oooo
Sasuke berjalan cepat dengan langkah lebarnya menuju mobil Shizune yang sudah berada di depan pintu keluar menuju gerbang.
"Sa... Sasuke-kun.."
"Diam, jangan cerewet." Ucapnya ketus sekaligus gusar, tentu saja Sakura menyadarinya. Dia terpaku pada mimik panik yang Sasuke perlihatkan secara tidak sengaja.
"Hm, a... arigatou—" Jeda sejenak Sakura mengambil napas lagi. "Dan jangan panik, aku baik-baik saja." Ucapnya dengan lancar sambil tersenyum lemah pada Sasuke yang masih menggendongnya.
"Baka." Sasuke benar-benar tidak habis pikir, Sakura terluka di sekujur tubuhnya dan keadaannya lemah tapi gadis itu masih saja cerewet dan tersenyum kearahnya. Yang benar saja, baik-baik saja dia bilang ? apa dia tidak menyadari bagaimana keadaannya saat ini. Dan.. apa itu ? panik ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Mask
FanfictionSakura yang lari dari kenyataan dan mencoba merubah dirinya jadi orang lain, disatu sisi dia ingin kembali, disisi lain dia terlalu sakit Sasuke x Sakura