Pagi yang sama seperti pagi-pagi sebelumnya, pemuda itu berdiri di balkon kamar adik perempuannya yang mengarah ke halaman belakang rumah. Pemuda berambut merah itu menutup matanya menghirup dalam-dalam udara sejuk dipagi hari dan menikmati semilir angin yang membelai halus kulit wajahnya yang terpahat sempurna.
Otaknya berputar mengingat kejadian dua hari yang lalu saat dirinya pergi ke Tokyo dan mengunjungi sahabat lamanya.
FLASHBACK
Mata Itachi membulat ketika mengingat sesuatu, "Sasuke." Sasori memandang penuh tanya kearah Itachi. "Apa maksudmu ?"
"Dia mirip dengan Mika."
"Mika ?" Kening Sasori mengerut mengingat-ingat nama yang disebut Itachi tadi, tapi sepertinya pemuda ini memang tidak pernah mengenal bahkan mendengar nama ini.
"Iya, dia kekasih Sasuke, Sasuke mengenalkannya pada kaasan tadi pagi dan sekitar dua jam yang lalu mereka pamit pergi."
"..."
Itachi terdiam dan memandang foto yang dipegangnya. "Mereka benar-benar mirip, hanya saja rambutnya yang berbeda." Gumam Itachi rendah namun masih bisa terdengar oleh Sasori.
END FLASHBACK
Sasori membuka matanya ketika merasa ada seseorang yang datang dan berdiri di belakangnya.
"Kau sudah mendapatkannya ?"
"Ya, tuan."
Sasori membalikkan badannya menghadap Yamato dan mengambil amplop cokelat yang dibutuhkannya. Bukan, bukan amplopnya tapi isinya yang dia butuhkan. Mata hazel itu memandang datar foto seorang gadis berambut coklat yang sedang tersenyum bersama teman-temannya itu, tentu saja foto itu diambilnya diam-diam. Sasori sangat hafal dengan wajah itu, mata hijau yang bersinar, hidungnya yang kecil dan mancung, bibir tipis itu, dia sangat mengenalnya.
"Hn, awasi dia."
oooo
Danzo memandang beberapa foto yang diberikan Orochimaru barusan, "Kau yakin dia akan berguna ?"
"Tentu saja, gadis itu adik satu-satunya."
"Kudengar hubungan mereka tidak baik."
Orochimari menyunggingkan senyum menyeringainya pada lawan bicaranya ini, "Mana mungkin bocah itu mencarinya tanpa henti jika dia tidak berguna sama sekali untuk kita." Ujarnya sambil menatap foto yang diambilnya dua hari yang lalu itu.
"Kalau begitu, kita harus mengawasi dia."
oooo
Bel sekolah tanda pelajaran hari ini berakhir telah berbunyi lima belas menit yang lalu, Sakura yang seharusnya sudah ada di asrama harus mengerjakan tugas piketnya dulu, Hinata dan Ino menemani Sakura kali ini. Semenjak kejadian dua bulan yang lalu dua sahabatnya ini tidak pernah membiarkan Sakura pulang sendirian kecuali jika gadis itu 'diculik' Sasuke.
Sakura menghela napasnya lega setelah ia menyelesaikan tugasnya, "Kau selalu saja ketinggalan piket." Ujar Ino sesaat setelah Sakura duduk. "Aku selalu ketinggalan mencatat Ino, si pantat ayam itu selalu saja menggodaku." Sakura mengucapkannya sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Hinata terkikik geli melihatnya.
"Kau lucu Sakura-chan."
"Hinata, jangan panggil aku dengan nama itu aku bisa ketahuan."
"Tak apa, lagi pula tidak ada orang lain lagi disini." Timpal Ino, Sakura memang sudah selesai mengerjakan tugasnya tapi mereka belum beranjak dari kelas karena Sasuke meminta Sakura untuk menunggunya karena pemuda itu harus berkumpul dengan club basketnya, Hinata juga sama, sementara Ino dia hanya ikut-ikutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Mask
FanfictionSakura yang lari dari kenyataan dan mencoba merubah dirinya jadi orang lain, disatu sisi dia ingin kembali, disisi lain dia terlalu sakit Sasuke x Sakura