5th Beat part 1 - Liontin

345 25 5
                                    

Heartbeat

Starring : Hyuuga Hinata, Uchiha Sasuke, Uzumaki Naruto

Disclaimer :

Naruto belongs to Masashi Kishimoto-sensei

Author gain no material profit from this fanfiction

.

Btw, this is a Sasuhina fanfiction, ya know? Are u sure to continue?

Oh come on, why u so serious? Let's just read and enjoy it! :D

.

...5th Beat.....

.

Naruto dan Hinata telah sampai di depan sebuah rumah bergaya modern minimalis yang secara bersamaan juga terkesan sangat asri dan 'hijau'. Hal ini karena banyak sekali aneka macam tanaman dan pepohonan yang mendampingi hunian tersebut.

"Kau gugup?" tanya Naruto menoleh ke arah Hinata yang sedang menggigiti bibir bawahnya dan memainkan jemarinya. Khasnya saat gugup.

"Te-tentu saja," cicit Hinata. "Maaf, hanya saja aku—Kira – kira kenapa mereka ingin menemuiku, Naruto-nii? Apakah mereka ingin menyalahkanku karena mengambil jantung anaknya? Aku—"

"Hinata!" seru Naruto sedikit keras untuk menghentikan racauan Hinata. "Mereka adalah orang baik. Aku yakin bukan itu yang mereka inginkan. Mereka hanya orang tua yang merindukan putri mereka yang telah tiada. Terlalu merindukannya."

Lidah Hinata tiba – tiba terasa kelu. Dia memandang ke luar jendela. Menatap rumah di hadapannya yang tampak lengang. Apakah jika kau tidak memberikan jantungmu padaku rumah ini juga akan selengang ini? Apakah jika kau masih disini rumah ini juga akan sesunyi ini?

"Siap?" Naruto membuka pintu mobil penumpang. Memberikan tatapan menguatkan untuk yang terakhir kalinya kepada Hinata.

"Ya. Siapa?" sapa sebuah suara wanita dari intercom saat Naruto menekan bel.

"Ah, maaf kami berkunjung mendadak seperti ini, Haruno-san? Saya Uzumaki Naruto."

"Ah, Uzumaki-senseii! Tentu kami senang sekali dengan kunjungan Anda. Tak perlu sungkan seperti itu, Sensei. Tunggu sebentar! Saya akan membukakan pintu."

Seorang wanita akhir empat puluhan berambut pendek tersenyum hangat menyambut Hinata dan Naruto di balik pintu. Pandangannya jatuh ke Hinata. Ekspresi kaget dan bertanya wanita itu layangkan kepada Naruto. Naruto tersenyum dan mengangguk.

Hinata tersentak ke belakang. Tanpa peringatan wanita itu memeluk dirinya dan menangis pilu. Hinata terpaku. Dia tak tahu apa yang harus dia lakukan. Meski begitu tangannya perlahan terangkat membalas pelukan hangat yang entah kenapa membuat hatinya tercubit ngilu. Hinata menghirup aroma menyenangkan yang menguar dari wanita itu. Aroma seorang ibu.

Mungkin begini rasanya pelukan seorang ibu?

💝💝💝

Naruto tersenyum melihat pemandangan di depannya. Tuan Haruno senior sedang menggengam kedua tangan Hinata erat. Tidak sedetik pun melepaskan pandangannya dari Hinata. Sedangkan sang nyonya menempel erat di samping Hinata. Sedikit heboh bertanya tentang macam – macam hal kepada Hinata. Sesekali mengelus rambut panjang Hinata penuh sayang.

Naruto terkekeh kecil melihat Hinata yang terlihat agak canggung. Terbiasa dibesarkan dalam keluarga Hyuuga yang terlampau kalem—menurut Naruto—pasti Hinata tidak terbiasa dengan keluarga Haruno yang sedikit kelebihan semangat seperti ini.

Heartbeat (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang