p r o l o g u e

1K 115 3
                                    

Sai menatap Ino yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang membentuk tubuh perempuan tersebut dengan sempurna. Baginya, Ino dihadapannya seperti putri duyung. Entah karena bentuk gaunnya yang memberikan kesan seperti itu atau memang di mata Sai, perempuan yang sebentar lagi di nikahinya memanglah penjelmaan seorang putri.

Setelah semua yang mereka lalui selama ini, akhirnya mereka sampai di hari bahagia ini.

Tetapi meski Sai tampak bahagia, ia tahu bahwasanya keadaan sekarang terlalu damai. Setelah semua kekacauan yang selama ini ia hadapi, keadaan sekarang terlalu tenang baginya yang membuatnya memiliki pemikiran yang tidak menyenangkan.

Seperti bagaimana jika pengacau itu tiba-tiba saja datang?

"Sai, kau memikirkan apa?" Ino tampak khawatir dan Sai tersenyum. Ia menggengam tangan Ino dan mengecupnya pelan, membuat dia salah tingkah.

"Aku memikirkan bahwa aku lelaki paling beruntung karena bisa menikahimu," tidak sepenuhnya dusta, tetapi tidak sepenuhnya jujur juga.

Ino hanya tertawa mendengarnya dan mendengar namanya dipanggil oleh Hinata membuat tautan tangan mereka berdua terpisah. Sai memandang kepergiannya dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk. Bahagia sekaligus ketakutan di saat yang bersamaan.

Lalu tatapan Sai jatuh pada tangan kirinya yang ditutupi dengan kain, menyembunyikan hal yang membuatnya benar-benar lelah dan khawatir jika semua yang diperjuangkannya selama ini hanyalah berakhir sia-sia belaka.

Apa dia akan datang dan mengacaukan segalanya?

"Sai ... good luck," lelaki bersurai kuning itu entah dari mana muncul dan tersenyum penuh misteri yang membuatnya semakin jengah.

Tetapi bahkan sebelum mengatakan apapun, dia menghilang begitu saja seperti caranya yang tidak biasa untuk muncul.

🌿🌿🌿

Dynamite | SaiInoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang