e p i l o g u e

588 64 1
                                    

Semuanya berakhir.

Sai memandangi tempat yang seharusnya menjadi tempat dirinya mengikat janji sucinya bersama perempuan yang dicintainya. Perempuan yang membuatnya rela melakukan banyak hal berbahaya agar mereka berdua bisa berada di hari ini.

Tapi dia tetap saja mengacaukan di detik terakhir. Padahal jika Sai bisa menahannya lebih lama, dia tidak akan bisa menghancurkan hari bahagianya. Sai akan berbahagia dengan Ino dan dia akan tahu posisinya. Bahwa pada akhirnya yang dipilih oleh Ino adalah dirinya, bukan dia.

"Karma itu nyata, Sai," suara itu jelas-jelas terdengar meskipun Sai tahu tidak ada sosok nyata disekitarnya. "Sejak awal sudah kubilang bahwa pernikahan ini tidak akan pernah terjadi meskipun kalian berusaha sekeras apapun."

Sai membuka kain yang menutupi tangan sebelah kirinya dan di sana ada simbol evil eye. Simbol yang didapatkannya karena mencoba mendapatkan Ino dengan caranya yang salah. Menyusun seluruh plot mengacaukan kehidupan perempuan itu sejak awal agar Sai bisa bersama dengan Ino. Menyingkirkan banyak orang dengan koneksi dan manimulatif yang merupakan anugerah yang dimilikinya.

"Ha ... hahahaha," Sai menertawakan dirinya sendiri. Jika yang mengacaukan semua rencananya ini adalah orang lain, ia bisa menggunakan kemampuannya untuk membuat orang tersebut sengsara. Tapi Sai tidak bisa menyalahkan siapapun, karena sebenarnya yang mengacaukan semua ini adalah dirinya sendiri.

Atau lebih tepatnya ia harus bilang bagian lain dirinya.

Sai membuka botol wine dan meminumnyalangsung dari botolnya. Beberapa tetes redwine melewati sudut bibirnya tetapi tidak ingin diseka oleh Sai. "Kau puas Sasuke? Baik diriku ataupun dirimu tidak mendapatkan Ino. Bukankah ini maumu?"    

🌿🌿🌿

Dynamite | SaiInoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang