Notes : Sambil denger lagu di mulmed
" Liat orang nikah gini jadi pengen nikah deh. Apalagi tugas kuliah makin kesini makin bikin pusing aja." Komentar gue usai mengambil foto bersama Jaehyun sedangkan Jaehyun hanya tertawa kecil mendengar komentar gue.
" Frustasi gue sama tugas kuliah." Curhat gue. Ngomong-ngomong nikah, temen SMA gue ada yang baru aja tunangan guys. Emang berat sih ini kehidupan kuliah. Udah mesti mikir tugas, kapan lulus, belum lagi jodoh.
" Alah lo. Ngomong doang. Paling tar kalo ada yang lamar juga lo tolak." Komentar Jaehyun.
" Ya emang siapa dulu yang mau lamarnya."
" Kalo gue gimana?" Tanyanya, gue memutar bola mata gue kesal, " gak lucu anjir." balas gue
" Kalo emang gue serius gimana Jen?" Tanyanya membuat gue menghentikan langkah kaki gue.
" Abis dari tadi lo cuma nganggep gue becanda." Lanjutnya membuat gue membalikkan badan gue menghadap cowok itu.
" Lo kan emang demen becanda." Balas gue.
" Gue serius. Literally serius kali." Ujarnya lagi, kali ini sambil memandangi gue. Dan gue dengan cepat membuang wajah gue tidak nyaman. Masalahnya gue sama Jaehyun terlalu sering becanda, sampai-sampai gue merasa aneh kalo kami serius dalam hal apapun.
" Bang Jaehyun. Lagi ngomongin apa? Mukanya serius banget." Tanya sepupunya yang sepertinya lebih muda dari Herin itu membuat gue menghela nafas lega karena bocah remaja itu sudah menyelamatkan gue dari pembicaraan tidak membuat gue nyaman ini.
" Anjir Jisung. Bocah ya, ganggu aja lo." Gerutu Jaehyun.
" Ini lo sama Taeyong kompakan banget bawa cewek, jangan jangan lo pada abis lulus mau nyusul bang Suho." Tebak Jisung. Gue terhenyak mendengar nama Taeyong. Entah mungkin karena Jaehyun selalu berhasil bikin gue lupa dari masalah Taeyong, tiap ada seseorang mengungkit nama itu rasanya dada gue merasa sesak lagi
" Iya doain aja ya." Canda Jaehyun,.
" Bang Taeyong." Panggil Jisung membuat gue menoleh pada seorang lelaki yang berdiri tidak jauh dari kami. Gue hanya bisa terpaku memandangi lelaki itu yang saat ini sedang berjalan bersama Seulgi. Sesaat pandangan kami bertemu sebelum akhirnya gue membuang muka gue. Nyatanya, gue masih merasa gak rela saat Taeyong pergi kesini bareng Seulgi. Kalo ditanya gue terluka. Ya, gue terluka.
" Kak Jaehyun bawa calon istri katanya." Beritahu Jisung. Taeyong memandangi gue dengan pandangan yang gue sendiri gak bisa mengartikannya. Mungkin dia sama kayak gue? Terluka. Tapi gue buru-buru menggenggam tangan Jaehyun erat mengisyaratkan bahwa gue pengen pergi dan gak mau liat Taeyong.
" Yong, Seul, Jisung, gue sama Jennie pergi dulu ya. Tiba-tiba haus nih." Pamit Jaehyun seolah mengerti gue.
***
Emang salah sih ini gue dateng ke kondangan Mas Suho sama Mbak Chorong sendirian, karena kenyataannya ada waktu dimana pasti Jaehyun ninggalin gue. Kayak sekarang, gue cuma bisa berdiri kayak orang bego karena Jaehyun nyuruh gue nungguin dia disini. Kalo bukan karena selama ini dia selalu baik sama gue dan gue mencoba membalas kebaikannya itu, gue gak akan pernah mau dateng ke tempat yang bener-benar gak ada orang yang gue kenal sama sekali.
" Jen..." Panggil seseorang membuat gue terlonjak kaget. Mungkin gue yang terlalu sibuk dengan smartphone gue sampai gue gak sadar kalo Taeyong sudah ada di hadapan gue. Hampir aja gue melupakan Taeyong karena Jaehyun, dan semuanya langsung berantakan saat Taeyong muncul di hadapan gue dengan senyuman manisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Long Distance Relationshit
NouvellesLong Distance Relationshit; Situasi yang sering dirasakan mahasiswa pejuang LDR. Situasi saat lo menyadari bahwa hubungan jarak jauh lo seperti berpacaran dengan gadget. Mau pilih gadget atau seseorang yang selalu ada di samping lo?