Part 1

1K 41 3
                                    

Sebagai gm muda sebuah perusahaan terkemuka, Kris melakukan semua pekerjaannya dengan sangat baik. Hampir semua proyek yang ia tangani menuai hasil yang memuaskan. Bahkan, para kolega dan relasi kris menjulukinya si tangan dingin dari Mars Group. Namun, semua keberhasilan yang ia capai sekarang memanglah pantas ia dapatkan jika mengingat perjuangannya dalam menitik karir di dunia bisnis. Dan semua kegagalan yang pernah dialaminya, ia jadikan sebagai pemicu semangat keberhasilannya kini.


Sudah hampir satu jam rapat yang kris pimpin berlangsung dan baru menemukan solusi setelah Max, wakilnya, mengusulkan nama perusahaan C.T co. yang bergerak dibidang Tekhnologi dan Properti sebagai bakal calon rekan kerjasama mereka.

" jadi begini, menurut saya, bagaimana kalau kita melakukan kerjasama dengan perusahaan ini? Disatu sisi kita bisa memprerketat system keamanan kita dan disisi lain, kita bisa membuat kontrak kerja di Mars's department store"

"itu bukan ide yang buruk.
bagaimana?" sahut Kris yang ditanggapi respon positif dari anggota rapatnya.

"kalau begitu, segera siapkan proposalnya!
dan berikan padaku 5 hari dari sekarang" tukas Kris pada Max sebelum rapat benar-benar selesai.


Kris's Pov

Aku melangkahkan kedua kakiku memasuki rumah karena rasa lelah yang sedari tadi menerpaku benar-benar membuatku ingin segera beristirahat.

"Kris!!" namun suara mom mengintrupsi langkah kakiku, tak kala aku melewati ruang keluarga. Mom menghampiriku dan membawaku bergabung bersama Dad dan juga...

" siapa pria ini?" batinku.

"duduklah,kris!" seru Dad yang langsung ku turuti.
"oh ya, perkenalkan, ini dennis kim, putra sahabat Dad. Dennis, ini Kris, putraku" lanjutnya setelah aku mendudukan diri disamping mom dan saling berhadapan dengan Dennis. Aku dan dennis pun berjabat tangan sebagai tanda perkenalan kami. Lalu, entah mengapa aku melupakan rasa lelah serta keinginanku untuk segera beristirahat tadi dan malah terhanyut dalam percakapan ringan yang terjadi diantara kami berempat.


Beberpa saat setelah aku membersihkan diri, kami berempat makan malam bersama. Dan alhasil, acara makan malamku malam ini menjadi sedikit berbeda dari biasanya. Seandainya saja dia adalah kakakku, aku pasti akan bermanja-manja dengannya, bukan dengan Mom. Tunggu! Apa yang aku pikirkan??

"Dennis, makanlah yang banyak!
Auntie lihat, kamu hanya mengaduk-aduk makananmu saja dari tadi ^.^" seru Mom seraya menambahkan beberapa lauk diatas piring Dennis. Dan yah,,, aku tidak sadar kalau Dennis belum memekan makanannya sedikitpun.

" makanlah, Hyung!
aku jamin, Hyung pasti tidak akan menyesal " ucapku, yang entah mengapa sangat antusias ingin Dennis makan.

'ah, tentu.
maafkan aku karena barusan aku terbawa suasana " sahutnya. Kemudian Dennis mulai memakan makanannya sembari menunduk. Dan ingat! Bukan Kris namanya kalau aku tidak menyadari sebuah kejanggalan yang terjadi. Aku, aku melihat ia menangis. yah, Dennis menangis.

"Kris, kau juga harus makan!" seru Dad yang kini tengah menatap kami.
"Dad tidak ingin kalau-kalau kau mencuri belahan jiwa dad lagi untuk menemanimu karena mag mu kambuh" tambahnya yang sontak membuat wajahku memanas untuk seketika. Bagaimana bisa Daddy membuka salah satu kartuku di depan orang lain? Daddy benar-benar....
namun, suasana menjadi lebih hidup dan ceria sesaat kemudian.

                                                                                                                                                                                ENDS


Entah sudah berapa lama aku tidak merasakan suasana kekeluargaan seperti hari ini. Aku benar-benar merindukannya. Apalagi saat aku melihat kelakuan kris. Image yang ia tunjukkan di depan public selama ini sangat bertolak belakang dengan apa yang ku lihat. Dan kejadian hari ini benar-benar mengingatkan ku akan masa lalu. Masa masa dimana aku berkumpul dengan keluargaku sendiri. Seandainya aku bisa kembali kemasa masa itu.yah, seandainya...

Dennis kim


The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang