"Aku akan bisa lebih dekat lagi dengan nya""Sudah siap nak?"
"Sudah ma" hari ini adalah hari pertama Zifa menginjakkan kaki nya di Indonesia, setelah beberapa tahun yang lalu ia tak pernah kembali lagi ke Indonesia.
Thailand menjadi tempat pelarian Zifa dan mama nya setelah kematian sang papa. 4 tahun yang lalu papanya meninggal dikarenakan kanker yang merenggut nyawa nya. Dengan begitu Zifa dan mama nya berpindah ke Thailand tempat mama nya berkerja. Namun sekarang Zifa dan mamanya kembali lagi ke Indonesia untuk mengulang lembaran baru.
"Ayo masuk, ini rumah baru kita nak" sebuah rumah yang sangat besar untuk ditempati dua orang, yang berada ditengah hamparan kebun teh yang luas. Perdesaan yang dipilih mama Zifa, dikarnakan mama nya dinas diperdesaan.
"Zifa mau kamar nya dimana? Disana atau disana"
"Disana saja ma" Zifa memilih sebuah kamar yang tidak terlalu besar, berada di bagian belakang rumah dan kamarnya menghadap kearah hamparan kebun teh.
Ia menyenderkan tubuhnya disebuah kursi goyang yang berada didekat jendela, menghirup dalam-dalam udara yang sangat segar. Kemudian ia berdiri mengambil kameranya dan memotret seekor burung yang sedang bertengger dijendela kamarnya.
"Ooh kau sungguh indah" burung kecil itu pun tak sama sekali bergerak disentuh oleh Zifa, kemudian Zifa menerbangkan burung itu.
"Pulang lah kesarang mu, ibumu pasti menunggumu" burung itu pun terbang kearah barat, dan Zifa tersenyum melihat itu. Ia kembali melihat gambar yang ia dapatkan, tak lama setelah itu terdengar sebuah suara benda jatuh dari belakang rumahnya. Zifa langsung melihat kearah dapur dan membuka pintu belakang rumah.
"Jambu? Siapa yang melempar jambu ini?" terdapat dua buah jambu biji yang sepertinya sengaja dilempar ke pintu belakang rumah Zifa.
"Maaf jambu saya" ucap seorang laki-laki seumuran dengan Zifa.
"Mengapa kau lemparkan jambu ini kerumahku?" Zifa masih menggenggam jambu itu.
"I'am sorry, aku tidak sengaja sumpah" ucap lelaki itu.
"Ooh begitu"
"Ya kalau begitu kembalikan jambu ku" lelaki itu meminta jambu yang digenggam Zifa.
"Nih" Zifa memberi 2 jambu biji itu kepada nya.
"Terima kasih"
"Sama-sama" saat Zifa melangkah masuk kedalam rumah, lelaki itu memanggil nya.
"Hei tunggu!!"
"Apa?"
"Untuk mu" lelaki itu memberikan satu jambu biji nya kepada Zifa.
"Terima kasih"
"Sama-sama, oh ya kau orang baru disini?" lelaki itu bertanya kepada Zifa.
"Ya aku orang baru disini" jawab Zifa.
"Ooh begitu, siapa namamu?" lelaki itu menyulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Zifa.
"Zifa" jawab Zifa dengan menyambut tangan lelaki itu.
"Karel" lelaki itu menyebutkan namanya.
"Kau tinggal disini?" tanya Zifa kepada Karel.
"Ya aku tinggal didaerah sini tepatnya 4 rumah setelah rumahmu" jawab Karel dengan ramah.
"Ooh baiklah, pulanglah sekarang sudah petang nanti ibumu mencarimu"
"Hahaha baiklah, bermain lah bersamaku jika kau mau, kita bisa berteman" ucap Karel sebelum ia pergi berlari meninggalkan Zifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret From Secret Admirer
RomanceSeseorang yang sangat yakin ia bisa mendapatkan cintanya namun sayang semua tak sesuai dengan apa yang telah diekspetasikan. menyusun rencana yang telah dirangkai dan menjalankannya sesuai skena yang telah diciptakan, namun ini sebuah rahasia y...