Satu Pikiran

11 0 0
                                    

"apa yang kau lakukan disini " ucap ayung masih tertahan dalam posisi baring himekawa (gadis yang dari awal cukup menjengkelkan).

"kenapa ? kau tidak suka ? bahkan semua lelaki ingin sekali diginikan bukan ?" ucap himekawa

Tangan himekawa mendekati ayung, telunjuknya di arahkannya ke mulut dan menariknya diatas tubuh melewati dada ayung hingga ke perut. Ayung menangkap tangannya dan membalikan tubuh himekawa ke atas kasur sambil menghadap himekawa ayung mendekatkan mulutnya ke arah mulut himekawa. Dengan jarak 2 jari lagi himekawa menutup muka, mukanya memerah dan tak mengatakan apapun.

"apakah kau tidak ingin ?" ucap ayung

" t t t tidak " ucap himekawa

"lalu ?" ucap ayung

Himekawa membuka sedikit mukanya dari jari tangan , mukanya memerah malu .

"i i i .........ini pertama kalinya untukku " ucap himekawa

Ayung langsung bangun dari atas himekawa dan menuju kamar mandi,himekawa terheran dengan ekspresi kagetnya.

"berikan pada orang yang kau sayang " ucap ayung.

Himekawa mengambil selimut menutupi muka merahnya, ayung mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Saat keluar dari kamar mandi , melihat himekawa membuka seluruh isi dompet ayung. Bergegas mengambilnya dari tangan himekawa, himekawa menghindar.

"ibumu cukup cantik " ucap himekawa

"dia itu bibi dan kakak angkatku " ucap ayung sambil mengambil fotonya.

"benarkah ?" ucap himekawa menyerahkan dompet dan foto

"dah aku pergi dulu " ucap ayung

Tanpa pikir panjang , ayung meninggalkan asrama dengan himekawa mengikuti nya berjalan dibelakang.

" bagaimana mereka bisa bersama ? itu himekawa kan ? cukup berunutung dia . mungkin dia pakai vodoo. Tidak mungkin himekawa memilih lelaki selemah dia yang tidak bisa mengaktifkan drax modulenya " obrolan laki laki yang berada disekitar asrama.

Qid berada di ujung asrama yang telah kami lewati sambil tersenyum

"cukup menarik " ucap qid pelan

*suasana murid ke sekolah dengan jalan kaki ala jepang

Semua siswa memakai pakaian bebas dari kalangan apapun , bangsawan , miskin ,kaya ,konglomerat dan sebagainya. Ayung berjalan tanpa menghiraukan himekawa yang berada di belakangnya, himekawa dengan senyumnya menyapa murid yang dilewatinya. Himekawa lalu mendekat dan berjalan di samping ayung.

"orang sepertimu lebih baik jangan berjalan disampingku , reputasimu akan turun" ucap ayung

"bagaimana bisa ?" ucap himekawa

Himekawa melihat disekitarnya , banyak siswa dan siswi melihat ke arah mereka sambil menggosipkan mereka . himekawa memandang ayung .

"aku rasa tidak apa-apa ,cukup mengetahuinya bahlan tidak bisa melukai perasaanku" ucap himekawa

"jika aku bisa melukai perasaanmu kau akan menghindar ?" ucap ayung

Himekawa hanya menunduk dan tertawa kecil , ayung terheran memandangnya mengacuhkan pandangannya. Hingga tiba di gerbang sekolah ayung dan himekawa berpisah karna kesibukan keperluan himekawa meninggalkannya.

"sampai disini saj aaku akan keruanganku , tapi jika kau butuh aku datanglah aku akan menjamu kamu " ucap himekawa

"aku tidak akan datang " ucap ayung acuh dan meninggalkannya

PET TO GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang