[LIMA HARI SEBELUM BADAI MATAHARI]
Belum ditentukan, 2090. Pukul 12.00
Daniel menunjuk sesuatu di depan, aku mengikuti arah gerak tangannya. Sebuah rumah. Sebuah toko. Ya, sebuah toko. Aku berharap di dalam hatiku di sana ada makanan dan minuman yang layak untuk dikomsumsi manusia.
Masih ada harapan satu hari lagi, batinku.
Aku dan Daniel buru-buru menghampiri toko itu. Daniel langsung menyiapkan pistolnya (yang sudah kukembalikan sekitar jam 9 tadi). Daniel berkata ia pernah masuk ke dalam toko makanan tanpa mempersiapkan pistol terlebih dahulu, saat masuk ke dalam toko makanan tersebut ia langsung di hadapkan dengan zombi-zombi kelaparan. Sehingga setiap ia masuk ke dalam tempat manapun ia selalu menyiapkan pistolnya.
Aku mengikutinya masuk ke dalam. Ini sebuah minimarket. Masih banyak makanan di sini, rata-rata semua makanannya jatuh ke lantai.
"Kumpulkan semuanya, Hazel," perintah Daniel. Aku mengangguk dan mulai mengumpulkan makanan yang berjatuhan di lantai. Roti, makanan kaleng, makanan ringan, air mineral, minuman penambah energi, apapun itu kumasukkan ke dalam tasku yang sekarang kosong melompong hanya ada baju, celana, dan kain untukku tidur. Tepat pada saat aku menggendong tasku kembali aku dan Daniel menoleh ke arah yang sama. Arah sebuah bunyi. Ada benda yang jatuh tak jauh dari tempat kami berada.
"Apa itu?" bisikku, hampir tak kedengaran karena mulut Daniel bergerak-gerak seakan bertanya, "Kamu bicara apa?" lalu aku mengulangi pertanyaanku sebelumnya. Ia mengisyaratkanku untuk tetap berada di belakangnya, aku bersiap-siap dengan pistolku menghadapi kemungkinan terburuk; zombi atau monster? Sama-sama buruk, percayalah.
Kami semakin mendekati asal suara tersebut. Suara tersebut berasal dari sebuah lorong tempat penyimpanan daging berada yang berdekatan dengan tempat sayur-sayuran dijual. Aku mendengar suara bisik-bisik di dekat sana. Zombi ataupun monster tidak bisik-bisik, mereka mengeram dan menyalak. Daniel melangkahkan kakinya dengan hati-hati supaya sepatunya tidak menimbulkan suara. Lalu dengan perlahan aku dapat melihat siapa yang membuat ulah dengan menjatuhkan barang tersebut.
Dua orang. Dua orang pria. Yang satu agak gempal, yang satu sangat kurus dan tinggi. Kedua pria tersebut bertolak belakang denganku dan Daniel, sehingga aku dan Daniel tidak dapat memastikan apakah pria itu zombi atau masih menjadi manusia. Salah satu dari mereka yang berbadan gempal mengambil dua daging dari dalam tempat penyimpanan lalu memasukannya ke dalam tasnya. Zombi tidak bisa melakukan hal tersebut. Berarti kedua pria ini masih berwujud manusia, mereka bukan zombi. Dan pada akhirnya mereka berbalik badan menghadap ke arahku dan Daniel. Mereka berdua langsung mengangkat tangan seakan menyerah, hal ini adalah hal yang sama dilakukan oleh Daniel pada saat melihatku di rumah makan Bang Adul kemarin.
Daniel masih mengancungkan pistolnya lalu berjalan mendekati kedua pria itu. Aku masih mengikutinya dari belakang, aku juga masih siaga. Namun hatiku berkata bahwa kedua pria ini pasti orang baik-baik dan mereka pasti tidak akan menyerang aku ataupun Daniel. Kalau boleh kukatakan salah satu dari mereka, yang tinggi dan kurus, tampan.
"Apa kalian salah satu anggota dari kelompok itu?" tanya salah satu dari mereka yang bertubuh agak gempal tetapi sesungguhnya ia tidak gendut, hanya sedikit chubby seperti anak berusia satu tahun.
"Kelompok apa?" tanya Daniel, pistolnya masih mengacung.
"Penjarah," jawabnya. "Kelompok para penjarah. Yang mencuri makanan, pakaian, uang, dan menculik wanita untuk ..."
"Untuk apa?" gertak Daniel.
"Di belakangmu ada wanita, aku tidak akan mengatakannya."
Aku mensejajarkan diriku dengan Daniel dan menatap mereka berdua yang masih mengangkat kedua tangan mereka sejajar dengan bahu. "Aku mengerti," ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indonesian Apocalypse: Revenge of Fallen
Ciencia FicciónSequel dari American Apocalypse: The End of the World Indonesia, negara yang belum pulih dari 'kiamat zombi' menghadapi sebuah permasalahan baru, badai matahari. Yang Selamat hidup luntang-lantung demi bertahan hidup, tak terkecuali bagi Hazel Ally...