6. Kunjungan

5.1K 433 3
                                    

"Jenni a !!"aku mendongak ketika mendengar suara panik menghampiriku. Eomma datang dengan terburu-buru dari dalam rumah, diikuti appa di belakangnya. Aku memaksakan senyumku meski kalah dengan wajah lelahku.

"Kau kenapa ?"nada cemasnya lebih mendominasi. Hm... aku merindukan eomma. Aku berpindah kepelukan eomma. Dia memeluk dan membelai rambutku dengan lembut. Ini satu satunya obat mujarab saat aku sakit.

"Kau siapa ?"tanya appa pada Jongin.

"Ah, appa. Ini Jongin, temanku juga sekaligus teman suamiku."selaku, aku lupa memperkenalkan Jongin pada orangtuaku. Wajah appa dan eomma sedikit curiga pada Jongin. Jongin membungkuk sambil tersenyum.

"Anyyeong haseyo tuan dan nyonya Kim. Aku Kim Jongin."

"Terima kasih sudah mengantarnya pulang, biar Jenni istirahat. Sebaiknya kau pulang, nak."ucap Appa pada Jongin. Ya tahu lah perasaan orangtua, kalau anak gadisnya yg sudah bersuami diantar pulang oleh pria lain. Jongin yg mengerti maksud appa segera berpamitan pulang.

"Baiklah. Aku permisi dulu. Istirahatlah Jenni."ucapnya padaku. Aku mengangguk sambil tersenyum. Setelah itu Jongin masuk ke mobil dan mobilnya melaju pergi. Eomma membawaku masuk.

Duduk di meja dapur dan memperhatikan eomma masak adalah hal yg paling aku rindukan. Meski sekarang dengan keadaan yg berbeda. Eomma dengan cepat menguleni Kimchi di wadah besar. Kimchi adalah makanan favoritku, apalagi buatan eomma.

"Dimana suamimu ?"tanya eomma sambil masih mengaduk kimchinya. Aku mendongak, memperhatikan wajah eomma yg masih cemas.

"Apa dia tak tahu kondisimu seperti ini ?"terusnya.

Aku tersenyum,"aku seperti ini saat baru pulang dari kantornya. Tentu saja dia tidak tahu. Saat aku akan menghubunginya ponselku malah mati. Haaah.."dengusku kecewa.

"Lalu siapa pria itu ?"

"Maksud eomma, Jongin ?"tanyaku balik. Aku langsung tahu jawabannya dari mimik wajah eomma,"aaahhh dia temanku eomma. Dia juga teman suamiku. Jangan khawatir. Dia orang baik....... ah, aku mau coba kimchinya."kataku, berharap mengalihkan perhatiannya. Eomma mengambil kimchi dan menyuapkannya padaku. Hm... rasa kimchi pedas ini masih sama seperti dulu, rasa cinta dan sayang dari eomma adalah bumbu paling sedap di dunia. Joha.

"Eumm... nyam.. mashta.."komentarku. Eomma tersenyum singkat.

"Apa suamimu memperlakukanmu dengan baik ?"pertanyaan eomma membuatku tersedak. Rasa pedas kimchi masuk ke tenggorokanku dan membuatnya panas. Buru buru aku minum air yg disodorkan oleh eomma.

"Maaf, kalau pertanyaan eomma menyinggungmu."tambah eomma bersalah.

Apa yg harus kujawab ? Apa aku harus berbohong lagi ? Aahhhh..

"Eomma.. Suamiku adalah orang yg baik, tentu saja dia memperlakukanku dengan baik. Hanya saja dia sibuk karna dia sedang ada proyek besar, jadi dia jarang dirumah."kataku. Eomma tidak langsung percaya.

"Eomaaa .."kugenggam lengan eomma manja, dengan memperlihatkan wajah imutku padanya. Aku berkedip kedip menggoda dan berhasil membuatnya tersenyum lagi. Aku lega, semoga dia percaya.

Kulirik jam dinding, jarumnya menunjukkan pukul 5 sore. Sebentar lagi waktu makan malam, dan suamiku masih belum pulang. Apa dia sibuk ? Aku teringat oleh Yuju yg berusaha merebut perhatian suamiku. Apa saat ini Yuju berusaha menahan suamiku agar tidak pulang tepat waktu ? Kuraih ponselku, kugeser kuncinya bermaksud untuk menelpon. Tapi urung karna aku berpikir ini akan menjadi beban untuknya. Biar sajalah, beralasan sedikit pada eomma dan appa tidak terlalu buruk.

Lucky Man Ss.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang