3. Hari Indah Itu

70 13 1
                                    

       Sebelum masuk ke kelas, Niana mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku.

"Selamat pagi, Bu!" sapa Niana kepada penjaga perpus lalu berjalan mencari buku yang dapat menarik perhatiannya.

"Pagi, Bu..."

Ibu penjaga perpus mengangguk lalu tersenyum kepada lelaki berambut hitam tersebut.

"Permisi, saya mau tanya. Rak yang menyimpan buku sejarah negara di mana ya, Bu?" tanya lelaki yang memakai tag bernama 'Kyungsoo' itu dengan sopan.

"12D."

"Terima kasih."

      Saat Kyungsoo sampai di rak yang dimaksud, ia menemukan Niana sedang asyik membaca buku di rak sebelahnya. Betapa seriusnya Niana sampai ia tidak sadar ada Kyungsoo di situ. Kyungsoo memilih untuk bersembunyi di rak yang ia cari dan diam-diam memperhatikan Niana.

"Mencari referensi juga?" tanya Kyungsoo cukup mengagetkan gadis itu.

"Kau juga di sini?" tanya Niana kembali membaca bukunya.

"Menurutmu saja bagaimana?"

Niana terkikik lalu menaruh buku yang ia pegang dan mencari buku lain.

"Maaf aku kemarin tidak fokus, sampai kau pergi saja aku tidak sadar," ujar Niana. Kyungsoo yang sedang membaca sinopsis buku menoleh.

"Tidak apa, tapi kamu jangan suka melamun. Bisa-bisa mendapat masalah karena melamun di sekolah."

"Di pikiranmu hanya hukuman dan masalah saja, kah?"

Kyungsoo tersenyum dan menggeleng menanggapi candaan Niana itu.

"Kalau aku boleh tahu, Niana. Kamu mikirin apa sih kemarin?" tanya Kyungsoo masih penasaran. Niana menatap Kyungsoo sebentar lalu memalingkan wajahnya dan menggeleng pelan.

"Oh, aku mengerti. Rahasia. Sebaiknya aku pergi saja, takutnya kau mengira aku mengganggu," ujar Kyungsoo seraya menaruh kembali buku yang ia baca dan pergi menuju rak lain. "Dah."

Sedangkan Niana, ia hanya menatap punggung Kyungsoo yang perlahan menghilang menuju rak-rak besar lain.

--()--

      "Byun Baekhyun, ini perpustakaan. Jangan berteriak seperti itu!" seru Niana.

Baekhyun melirik sekitar lalu tertawa jahil.

"Ah... maaf Niana, habisnya kau lucu sekali," ujar Baekhyun sambil tersenyum menahan tawa dan memperhatikan Niana yang melanjutkan membaca buku.

Beberapa menit berlalu dan Baekhyun sudah mulai gatal dengan keheningan yang tercipta.

"Ana, kau mengabaikanku seperti itu?"

Niana tidak merespon, ia tetap membaca buku berlagak tidak mendengar suara apapun.

"Hey, Ana. Aku tadi hanya bercanda!"

Baekhyun mulai kesal dan mendekatkan wajahnya melihat buku yang Niana baca, hendak mencari tahu kenapa ia sangat asyik dengan buku itu.

Niana refleks menjauhkan kepalanya.

Bagi Niana, menatap wajah Baekhyun sedekat ini membuat wajahnya merah dan membuat Niana merasa seperti terbang ke angkasa dengan perasaan aneh di perutnya.

"Ini sangat tidak seru, kau masih betah dengan buku jenis ini, huh?" tanya Baekhyun menoleh ke sebelahnya membuat Niana berkontak mata dekat dengan wajahnya.

Bahkan, Niana dapat merasakan nafas Baekhyun yang tidak teratur. Baekhyun tersenyum tipis, pupil matanya membesar sedikit.

"Kau cantik tahu tidak, Na?"

Merelakan | BBH & DKS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang