A Day With You

68 10 25
                                    

"Tidak apa, kalau kamu merasa sedih dan butuh teman curhat, aku ada disini."

Dia mengadahkan kepalanya padaku dan tersenyum kecil.

"Terima kasih, Tae."

Aku ingin kau selalu tersenyum.

Aku akan berbuat apa saja agar membuat senyumanmu itu kembali.

Aku harap kau akan selalu tersenyum bahagia, Rin.

Dia mulai bermain pianonya lagi sambil menggumam lagu sedikit.

Aku berdiri dan mulai melihat ke sekitar dan aku menatap sekitar.

"Rin, aku lihat-lihat yah." dia hanya menganggukkan kepalanya.

Aku mulai berjalan ke sekeliling rumah.

Aku terhenti di sebuah foto berfigura yang lama.

Aku memperhatikan foto tersebut.

Foto yang berisi sebuah keluarga bahagia.

Seorang anak gadis berumur 10 tahun terlihat bahagia disitu.

"Aerin..." panggilku.

"Iya?"

"Kemana orang tuamu?" tanyaku padanya.

"Mereka kerja di luar negri." jawabnya pelan.

"Ooh,"

Seketika diam.

"Bagaimana kalo kita jalan lagi? Aku sudah selesai disini." ujarnya sambil berdiri.

"Apa tidak ada barang yang kamu ingin ambil?" tanyaku padanya.

"Tidak, ayo pergi." jawabnya.

Aku langsung mendekati dirinya dan menuntunnya.

"Jadi sekarang kita kemana?" tanyaku padanya.

"Bagaimana kalo kita ke makan dulu?" ajaknya dengan semangat.

"Oke lah klo gitu." Aku langsung menuntunnya keluar rumah dan kami pun pergi ke restoran Jepang terdekat.

-------------------

Dulu aku suka sekali berpikir jika aku pergi kencan.

Berjalan kesana kemari dengan orang yang kau cintai, rasanya pasti menyenangkan.

Menghabiskan hari berjalan melihat-lihat indahnya kota Seoul.

Pergi ke taman bermain,

Jalan ke pantai,

Seharian terasa menyenangkan.

Tapi, walaupun sekarang tidak semua yang kuharapkan bisa terjadi,

Walaupun dia tidak bisa melihat indahnya pantai,

Tidak bisa melihat indahnya kota Seoul jika dilihat dari atas bianglala,

Tapi, aku cukup bahagia,

Cukup dengan dirinya ada disampingku dan tertawa.

"Tae..."

Cukup dengan suaramu yang lembut itu.

"TAE!"

Dan teriakanmu.

Seketika aku tersadar dari lamunanku.

"Ah-oh, ada apa?" tanyaku.

"Kamu mikirin apa sih sampe melamun gitu?" dia mempoutkan bibirnya lucu.

"Kamu tahu darimana kalo aku sedang melamun?" tanyaku heran.

Flower Beside Her Eyes || k.t.h [COMPLETED]Where stories live. Discover now