Hari ini aku datang sepulang kerja.
Aku tak sabar menemuinya.
Aku berlari menuju ke halte bis.
Aku menunggu bis tersebut dengan tak sabar.
Beberapa menit kemudian bis pun datang dan aku langsung berjalan cepat menuju ke kamar Aerin.
"Aerin-ssi, bagaimana keadaanmu?" suara dari dalam kamar tersebut membuatku terhenti.
'Siapa itu?'
Suara itu tidak seberat laki-laki seperti biasanya.
"Aku baik-baik saja Jimin-ssi," balas Aerin dari dalam kamar.
Suaranya seperti bahagia.
Aku mengintip sedikit ke dalam kamar.
Kulihat laki-laki itu menepuk kepala Aerin dengan senangnya.
"Baguslah." ujarnya sambil mengelus rambut Aerin.
"Aku dengar kau bersenang-senang kemarin." ujarnya.
"Kemarin kau berjalan-jalan seharian ya?" tanyanya kali ini wajahnya terlihat sedikit sedih.
Aerin hanya menganggukan kepalanya.
"Benarkah? Kamu jalan-jalan sama siapa?" tanya Jimin lagi.
Aerin terdiam sebentar lalu menjawab dengan cerianya.
"Dengan jodohmu Jim!" Seketika aku ingin memukul kepala anak itu.
Wajah Jimin terlihat bingung lalu tersenyum kembali.
"Emang jodohku siapa?" tanyanya penasaran.
"Namja yang bernama Kim Taehyung!!!"
Demi boxer Jungkook!
Jimin berwajah kaget lalu tertawa.
"Aneh-aneh aja kamu. Aku ini masih normal, oke. Jadi tak mungkin aku menyukai seorang namja! Aku kan seorang namja!" Jimin menghela nafasnya sambil mengambil minumnya.
"Gapapa, aku suka pisang sama pisang!!" setelah mendengar itu aku rasanya tersedak nafasku sendiri.
Untung aku sedang tidak minum.
Kulihat Jimin tersedak.
"A-apa maksudmu, Rin?!" Aerin hanya terkekeh.
"Btw, kamu kemana saja kamu dari kemarin? Aku merindukanmu." tanya Aerin sambil mempoutkan bibirnya lucu.
"Maaf ya, kemarin aku ada acara keluarga. Jadi, aku izin kerja dulu beberapa hari." jawab Jimin sambil mencubit gemas pipi Aerin.
"Ngapain pake cubit pipi segala sih? Sakit tau!!" omel Aerin sambil mengusap pipinya.
"Aigoo, sakit ya? Yasudah sini ku cium biar gak sakit." Jimin lalu mengecup pelan pipi Aerin.
Aih, hati ini, rasanya seperti ada yang mencubitnya saja :').
Wajah Aerin memerah sekarang.
"Y-yah, Jiminie p-pabo!" dia lalu memukul pelan lengan Jimin.
Aku yang tidak tahan dengan keadaan tadi memilih untuk berjalan ke vending machine dan membeli sekaleng soda.
Saat aku kembali ke depan kamar Aerin, Tiba-tiba Jimin sudah keluar dari kamar tersebut.
"Ah, Annyeong Taehyung-ssi."
Aku terhenti.
Darimana Jimin bisa tahu namaku?
YOU ARE READING
Flower Beside Her Eyes || k.t.h [COMPLETED]
Fiksi PenggemarTaehyung, pemuda yang menemukan dirinya jatuh cinta pada seorang gadis buta. (COMPLETED) Started: 30 Desember 2016 Ended: 30 Desember 2017