d e l a p a n [ last ]

2K 332 58
                                    



Tunggu, boleh Wonwoo senang dengan pernyataan Sejeong barusan?

Wonwoo merasa senang, dan juga menyesal.

Disampingnya, Sejeong menundukkan kepalanya, Wonwoo tau Sejeong gugup. Begitupun dia.

Jadi begini rasanya kalau cinta itu terbalaskan?

"Maaf."

Hanya itu yang keluar dari mulut Wonwoo.

Dan Sejeong tau arti dari kata maaf Wonwoo itu.

Hari itu, Sejeong tau rasanya patah hati.

Namun, Sejeong hanya tersenyum mendengar jawaban Wonwoo.

"It's okay," oh betapa bohongnya kalimat itu.

"No... Sejeong, i have to tell you."

Sejeong menatap Wonwoo dan,

Ya Tuhan, sejak kapan melihat wajah Wonwoo terasa sangat menyesakkan?

"Apa? Bilang aja."

Wonwoo mengambil napas pelan. "Kamu tau kenapa aku ngajak kamu kesini tiba-tiba?"

Oh apalagi ini? Sejeong cukup tersiksa mendengar Wonwoo menggunakan aku-kamu.

Melihat gelengan kepala Sejeong, Wonwoo pun melanjutkan ucapannya. "I'm moving in."

"Kemana?" tanya Sejeong pelan.

Jika mendengar suara patahan, itu berasal dari hati Sejeong.

Sudah ditolak, ditinggal pula.

"Surabaya. Aku bakal kuliah disana."

"Oh... Oke. Sukses ya. Kapan berangkat?" ucap Sejeong. Tidakkah Sejeong sangat hebat menyembunyikan apa yang ia rasakan sekarang?

Wonwoo menelan ludahnya. Apa kepindahannya menyakiti hati Sejeongnya?

Ah, terlalu lancang menyebut Sejeong seakan gadis itu miliknya. Bukankah mereka akan berpisah?

"Sore ini."

Senyum Sejeong. Senyum Sejeong membuat Wonwoo benar-benar merasa sedih. Dia laki-laki, tapi laki-laki mana yang menyakiti hati perempuan?

Meski ia merasa terpuruk, Sejeong tetap memperhatikan Wonwoo, seakan ia tak pernah mengutarakan perasaannya. "Naik pesawat 'kan? Jam berapa berangkat?"

"Setengah empat."

"Kamu harus berangkat sekarang. Ini udah jam tiga," ujar Sejeong dengan suara sedikit bergetar, tapi ia yakin Wonwoo tidak akan mengetahuinya.

Wonwoo hanya diam. Ia sungguh tidak ingin meninggalkan Sejeong.

"So, goodbye?"

"No... Fuck Sejeong. No."

"Yes, you need to leave. Right now. And remember words, Wonwoo."

Rumahnya akan pergi. Rumah Sejeong pergi.

Dan seperti itu, Sejeong pergi. Dan air mata yang mulai turun satu persatu, yang ia harap, Wonwoo tidak mengetahui bahwa Sejeong menangis.

Little did she know, he saw her tears. And it really hurt his heart. Badly.



FIN.




^_^_^_^

SYIIDDD lama ga apdet tau2 udah ending aja ?!?!??
HAHAHAHA aku emg rencana bikin ini bakal short. pendek bgt kan?!?!?? hehehe thank u semua yg baca!!! luvyu ol xixi

p.s: sampai bertemu di book lainnya!!

p.s.s: DAN DENGAN BEGINI OFFICIAL AKU NGESHIP WONWOO SEJEONG.

bye!!

home ;; jww ksj ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang