Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Anindya Maharani bagaimana tidak ia telah diterima bekerja di suatu perusahaan yang cukup terkenal di Jakarta. Dengan banyak tes yang ia lalui akhirnya ia diterima, padahal banyak orang yang mengikuti tes kerja ini tetapi banyak yang gagal karena kata orang untuk masuk perusahaan ini sangatlah susah. Anindya biasa dipanggil Anin ini sangat bersyukur karena ia mendapatkan pekerjaan walau hanya sebagai karyawati biasa.
Anin memasuki gedung yang akan menjadi tempat nya bekerja selama 2 tahun kedepan, karena Anin langsung dikontrak selama 2 tahun ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.
Anin adalah gadis berusia 22 tahun, gadis cantik berhijab ini merupakan gadis yang pintar, cekatan dan mandiri. Sebenarnya Anin termasuk orang berada, ayahnya seorang pengusaha dibidang makanan, ayahnya mempunyai restoran dan ibunya mempunyai usaha dibidang yang sama ibunya mempunyai toko cake yang lumayan besar. Anin mempunyai satu orang adik laki-laki berusia 17 tahun yang masih duduk di bangku sma. Setelah lulus kuliah Anin memang berniat untuk bekerja dan berusaha mencari pekerjaan sendiri tadinya tidak diperbolehkan oleh ibu dan ayahnya tetapi Anin kekeh untuk bekerja karena ia ingin mandiri tidak bergantung dengan orangtuanya terus dan akhirnya orangtuanya pun mengizinkan putrinya bekerja.
Anin POV
Sudah 4 bulan aku bekerja disini, sungguh cepat waktu berlalu, aku sudah banyak mendapatkan teman disini, Alhamdulillah orangnya ramah-ramah dan baik semua. Dan aku juga sangat menikmati pekerjaanku, dulu memang aku sempat menginginkan untuk bekerja didepan komputer alias bekerja dikantor seperti sekarang ini. Hari ini aku mendapatkan pekerjaan yang lumayan banyak bagiku tetapi itu semua sudah ku selesaikan, kulihat jam ditangan kiriku sudah menunjukan jam 4 sore aku merapihkan barang-barangku dan mematikan komputer bersiap untuk pulang, kulihat Lina teman satu ruanganku yang masih berkutat dengan komputernya
"Lin gak pulang? Udah waktunya pulang lho" ucapku di depan meja kerjanya, Lina membetulkan letak kacamatanya lalu ia tersenyum kepadaku
"Gak nih aku lembur Nin masih ada pekerjaan yang harus dikerjakan sekarang"
Ucap Lina lalu matanya kembali menatap komputer lagi"Yaudah gue duluan ya Lin, semangat kerjanya Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam hati-hati Nin"
Lina merupakan teman baikku dikantor, saat pertama kali aku bekerja disini ia sungguh baik kepadaku mau membantuku dan mengajarkan segalanya yang ia bisa, aku sungguh kebantu waktu itu. Dan sekarang ia sudah menjadi teman dekatku dalam 4 bulan ini
Aku pun melangkah keluar ruangan menuju parkiran, saat berjalan menuju parkiran banyak orang yang kusapa. Karena banyak juga yang mengenalku karena aku sering menyapa duluan. Setibanya diparkiran dengan cepat aku memakai helm dan segera menaiki motor maticku dan segera menuju rumah.
Sesampainya dirumah aku menyalami ibu yang sedang bersantai dihalaman depan kebiasaan ibu selalu menungguku pulang di halaman depan rumah.
"Anin nanti malam ada teman ayahmu datang kemari bersama anaknya, akan melamar kamu malam ini jadi kamu harus dandan yang cantik ya nak" ucap ibu dengan senyum di bibirnya.
Ya ayah dan ibu menginginkan aku menikah dengan pilihannya yang merupakan anak teman ayah, aku sudah mencoba menolak dan bebicara baik-baik pada ayah dan ibu tetapi mereka selalu meyakinkanku bahwa calon yang dipilihnya adalah yang terbaik. Dengan hati yang ikhlas gak ikhlas aku mencoba untuk menerimanya, aku gak mau membuat ayah dan ibu kecewa. Aku juga sudah solat istikharah beberapa hari ini saat ibu bilang anak dari teman ayah akan melamarku dan hasilnya aku serahkan semua kepada Allah semoga ini yang terbaik.
"Iya ibu" kataku, ibu tersenyum lagi lalu mengelus kepalaku
"Makasih ya anak ibu memang baik deh, yaudah yuk masuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is My Boss (SUDAH DITERBITKAN)
RomanceSUDAH DITERBITKAN Yang masih mau buku novelnya masih READY yaa langsung aja wa ke 089653872075. Cerita tentang seorang wanita 22 tahun yang bekerja di suatu perusahaan lalu menikah dengan seorang ceo tempat ia bekerja, tetapi si wanita belum menge...