est ; 11°

9.8K 1.7K 52
                                    

Jungkook memilih mengabaikan orang itu, ya meski ia tahu siapa orang yang kini dengan sabar menunggunya sedari tadi. Berdiri di belakangnya seolah tanpa lelah, tapi sebenarnya hati Jungkook jauh lebih lelah karena sudah disakiti oleh orang itu.

Senja sudah semakin lenyap, merasa sudah cukup mendapakan materi-materinya Jungkook memilih membereskan seluruh barang-barangngya, sebentar lagi perpustakaan juga akan tutup. Masih dengan mengabaikan orang di belakangnya yang terus memerhatikannya dari belakang.

Persetan! Jungkook masih sakit hati. Gini-gini ia juga punya perasaan.

Kedua kakinya melangkah keluar dari perpustakaan dan orang itu masih di belakangnya dan kini mulai mengikutinya. Baru lima langkah Jungkook keluar dari perpustaakan, tubuhnya tiba-tiba ditarik ke dalam pelukan orang itu.

Yang kini tengah memeluknya dengan erat, menahan seluruh pergerakannya karena tahu ia akan memberontak nanti.

"Lepaskan aku Taehyung."

Hening, Jungkook tidak mendapat balasan. Yang ada hanya pelukan yang semakin erat ia rasakan, punggungnya seolah menempel pada dada bidang orang itu sekarang.

"Taehyung, kumohon lepaskan aku!" pinta Jungkook kali ini dengan nada bicara yang sedikit lebih tinggi.

Pelukan terlepas, Jungkook baru saja akan melangkah sebelum tubuhnya dibalik dan kini orang itu memeluknya dari depan. Menaruh wajahnya di depan dada bidang yang Jungkook akui terasa hangat dan nyaman.

Di tengah koridor yang sepi ini mereka diam dalam posisi yang sama selama beberapa menit. Jungkook bungkam, ia tidak tahu harus apa, dan membalas pelukannya pun ia tidak mau.

Pelukan itu perlahan melonggar, Jungkook dengan cepat menjauhkan tubuhnya. Memasang raut wajah biasa saja, tidak menyiratkan apapun di sana.

"Sekali lagi aku minta pada Taehyung. Tolong jauhi aku, anggap saja selama ini kita memang tidak pernah kenal. Aku sudah lelah dan cukup sakit hati karenamu, selama ini aku selalu bersabar atas semua sikapmu padaku yang dingin. Aku memaklumi itu karena cepat atau lambat kau akan menerimaku, tapi nyatanya? Kau menyakitiku. Sudah cukup, jika memang kau membenciku kenapa tidak bilang dari awal? Apa kau mau balas dendam padaku? Oke, dan kau sudah berhasil Tuan Kim. Terima kasih atas kebaikan hatimu untuk mau menerimaku selama ini."

Selepas berkata panjang lebar seperti itu buru-buru Jungkook berbalik, melangkah dengan cepat meninggalkan orang itu yang terpaku di posisinya.

__eiskreme__

Rembulan tampak indah dari bawah sini, tepatnya di dalam sebuah kamar yang dibiarkan gelap. Hanya cahaya rembulan yang menerangi secara minim, tubuhnya bergetar memeluk kedua lututnya yang ia tekuk.

Jungkook tahu ia lemah, dan sekeras apapun ia mencoba kuat selalu saja berakhir dengan air mata. Sore tadi adalah sore yang paling menyakitkan seumur hidupnya, ia mengatakan yang sangat berkebalikan dengan hatinya.

Ia rindu Taehyung, bohong kalau ia ingin pemuda itu menjauhinya. Bohong kalau ia ingin Taehyung tidak mengenalnya lagi. Hampir semua kalimatnya sore itu berisi kebohongan.

Otaknya terlalu egois, tidak ingin menjadikan hatinya sebagai korban dari sebuah perasaan. Jungkook menyukai Taehyung, walau rasa sakit harus ia tanggung.

"Ta-taehyungie ... hikss ... hikss ... sakit ...." Jungkook semakin erat memeluk kedua lututnya di bawah cahaya rembulan.

Yang menemaninya dalam kesedihan yang berlarut-larut.

__eiskreme__

Terbiasa hidup sendiri, memiliki sifat tak acuh pada sekitarnya, cenderung menutup diri dan pendiam memang bukanlah sikap yang selamanya mendapat keuntungan. Taehyung tahu itu, bagaimana ia begitu pengecut dalam berbicara. Mengungkapkan perasaanya saja ia sangat payah.

Dari dulu Taehyung memang orang yang payah dalam urusan cinta atau memiliki suatu hubungan dengan orang lain. Itulah sebabnya ia malas berteman, ia tidak ingin melukai perasaan temannya karena sikap pengecutnya itu

Dan kini semuanya mulai berubah karena pemuda kelinci itu. Yang dengan sabar menghadapi semua sikap tak acuhnya, dan saat perasaan mulai tumbuh di antara mereka.

Taehyung malah membuang seluruh kepercayaan Jungkook. Menghancurkan seluruh perasaan pemuda kelinci itu padanya.

©leenamarui

Eiskreme✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang