Kedua mata bulat Jungkook memandang Taehyung di sebelahnya yang barusan memanggil namanya. Langkah mereka terhenti, Taehyung kemudian mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Jungkook.
Raut wajahnya terlihat datar seperti biasa namun, ada sedikit rasa gugup di sana.
"Jadilah kekasihku."
Dua kata barusan bagaikan sebuah ranjau yang telak mengenai hati Jungkook saat ini. Tubuhnya semakin menegang begitu mendengar suara berat Taehyung barusan.
"Taehyungie ...."
__eiskreme__
Pagi dihiasi dengan cahaya mentari yang tampak indah. Hari ini sekolah diliburkan selama beberapa hari ke depan karena kepentingan ujian kelas tingkat akhir.
Seperti biasa Taehyung terbangun dari tidurnya saat suara jam weker menyapa rungunya pagi ini. Kedua matanya tampak lelah meski ia sudah tidur semalam, walau tidur dalam artian bukan sesungguhnya.
Entah apa yang salah dengan pikirannya. Siang kemarin saat ia mengatakan hal yang cukup memalukan pada Jungkook, pemuda manis itu entah kenapa malah menampar sebelah pipinya kemudian berbalik dan berlari menjauh darinya.
Dan Taehyung hanya bisa diam melihat sosok Jungkook yang menjauh darinya. Kalau diingat lagi sungguh konyol memang.
Malamnya ia malah dilanda pemikirkan mengenai 'apa Jungkook membencinya?' 'apa Jungkook menolaknya?' ya semacam itu.
***
Pagi ini Taehyung memilih sarapan dengan semangkuk sereal rasa gandum dan coklat dengan segelas susu hangat rasa vanila.
Suasana hening di ruang makan dapat Taehyung rasakan. Sebenarnya ia sudah biasa seperti ini, tapi kali ini ia merasa sedikit ada yang kurang.
Ah Jungkook, biasanya ia sarapan di sekolah karena pemuda manis itu selalu membuatkannya sarapan. Taehyung memang jarang atau hampir tidak pernah sarapan di rumah, selain tidak bisa memasak ia juga malas membuat sarapan sekedar membuat susu atau memanggang roti.
Dan kali ini ia sarapan sendirian di rumahnya. Sudah biasa, tapi rasanya sedikit aneh saja.
Kehadiran Jungkook memang sangat berpengaruh sekarang.
__eiskreme__
Jika kalian bertanya pada Jungkook. Apa itu cinta? Maka dengan singkat ia akan menjawab.
Tidak tahu.
Bukannya apa, Jungkook terlalu banyak memiliki pemikiran soal cinta dan berakhir tidak bisa menyimpulkan apa cinta itu sebenarnya. Terlalu rumit dan kompleks. Tapi Jungkook bisa mengetahui kalau ia tengah merasakan apa itu cinta.
Bagaimana hatinya selalu berdebar, moodnya selalu membaik, senyumnya mengembang dengan mudah dan itu semua hanya karena satu alasan. Hanya karena satu orang yang menurutnya sangatlah misterius.
__eiskreme__
Siang ini cuaca sedang bagus-bagusnya. Jungkook berjalan dengan riang mengitari koridor sekolah, apalagi alasannya kalau bulan untuk mencari keberadaan Taehyung.
Semenjak kejadian siang itu yang sangatlah konyol. Saat di sekolah Taehyung seolah tidak mengungkitnya lagi, dan siang ini Jungkook akan memperjelas semuanya.
Rooftop sekolah!
Tempat itu satu-satunya tempat yang belum ia kunjungi. Jungkook tahu jalan mana untuk menuju ke sana, maka tanpa banyak tingkah lagi ia langsung melangkah ke ruangan rahasia itu.
Jungkook sudah hampir tiba, tinggal membuka pintu kecoklatan itu maka ia sudah tiba di rooftop sekolah. Ada suatu debaran di jantungnya yang membuat Jungkook seolah semakin antusias untuk membuka pintunya.
Dan begitu pintu terbuka, kedua matanya langsung terpaku ke depan, mulutnya terbuka sedikit dan tubuhnya seolah kaku saat ini juga.
Karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Jungkook yakin ia tidak sedang bermimpi, dan semakin yakin saat matanya bersibobrok dengan kedua mata tajam itu.
Taehyung tengah berciuman dengan seorang gadis. Dan pemuda itu melihatnya.
©leenamarui
KAMU SEDANG MEMBACA
Eiskreme✔ [TAEKOOK]
Storie brevi[COMPLETED] Layaknya es krim beku yang mencair, aku akan membuatmu mencair dengan caraku sendiri! [ taekook ; yaoi ; au ; ooc ; chaptered ] Ranked: #92 (17/03/08) #55 (17/03/08) #36 (17/03/19) #33 (17/03/20) #29 (17/02/22) ©leenamarui