4. You?

15 8 1
                                    

Rizka mencoba membuka matanya meski terasa berat ia tetap memaksa. Awalnya buram namun kini semakin jelas, di ruangan serba putih ia berada. Ia mencoba bangkit namun tak mampu.

"Sayang kamu sudah sadar? Syujurlah" kata mama sambil mengelus tangan Rizka

"Aku dimana ma?" tanya Rizka dengan nada lemas

"Kamu di rumah sakit nak, tadi mama dapat telfon dari rumah sakit bahwa kamu pingsan dan syukurlah sekarang kamu sudah sadar nak"

"Ahh..." kata Rizka mencoba mengingat - ngingat kejadian hari ini.

"Harusnya gue di sekolah sekarang, lalu siapa yang bawa gue kesini. Gue nggak kenapa napa kan? Jangan - jangan ..." kata Rizka dalam hati. Rizka meraba - raba tubuhnya, ia khawatir terjadi sesuatu padanya

"Kenapa nak? Ada yang salah?" tanya mama

"Enggak kok ma, everything is ok" kata Rizka sambil tersenyum.

Kini Rizka bertanya - tanya siapa yang membawanya kesini. Pikirannya mulai kacau, di penuhi oleh pikiran - pikiran negatif. Ia pun mulai berfikiran yang tidak - tidak.

Tidaaaaaaak!
Tanpa disadari Rizka langsung berteriak seperti orang gila. Menyadari hal itu ia langsung membekam mulutnya sendiri.
Dokter dan suster yang mendengar hal itu dokter dan suster yang sedang berjaga memasuki kamar Rizka.
"Ada apa rizka? Ada yang mengganggumu?" kata suster khawatir. Dokter memeriksa detak jantung Rizka

"Tidak kok sus, tadi Rizka lagi mikirin sesuatu" jawab Rizka sambil menggaruk tengkuk.

"Ngapain sih tadi gue teriak, bego banget deh. Kan jadi malu kalau udah gini" batin Rizka

Setelah semua dirasa aman dokter dan suster meninggalkan ruangan. Sebelum mereka pergi suster mengatakan bahwa ia dapat pulang ke rumah hari ini karena kondisinya membaik.

Di dalam mobil Rizka hanya diam menatap jalanan yang kini mulai gelap. Terlihat lampu-lampu jalan yang indah menghiasi kota Paravan ini, banyak kendaraan mulai memadati jalan di tambah lagi hawa sejuk yang menambah indahnya malam.

──────────────────────

"Akhirnya kelar juga" kata Danu sambil membereskan konsep mading yang akan di terbitkan minggu ini. Sambil membawa tas di sampingnya ia berjalan keluar kelas. Ia melihat seorang gadis sedang berdiri tepat di depannya. Ia pun mendekati gadis itu.

"Ngapain berdiri disini? Nggak pulang?" tanya Danu sok akrab

"Kamu siapa?" tanyanya balik. Dia memperhatikan Danu mulai kepala sampai ujung kaki sampai bingung Danu dibuatnya. Namun pandangannya terhenti pada bet Danu dan dia pun menunduk.

"Kenapa lo nunduk?" tanya Danu heran

"Ahh.. Anu tak apa" katanya gagap. Danu sempat berniat untuk meninggalkannya namun ia mengurungkan niatnya karena tak tega melihatnya.

"Mau pulang bareng?" ajak Danu

"Emm.. Tapi tapi.."

"Udahlah gua udah tau kalau lo.mau pulang kan?" kata Danu sok tau

"Eng .. gak usah kak, aku bisa pulang sendiri" jawab gadis itu sambil gemetaran

"Segitu seremkah gua sampai nih cewek gemetaran gitu" batin Danu

"Yaudah gua pulang dulu ya, oh iya ati-ati biasanya disini banyak pedofil" kata Danu tersenyum simpul dan melangkah pergi meninggalkan gadis itu.

You're so coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang