dua

9.1K 570 15
                                    

DULU, bahkan sampai satu minggu yang lalu Kyar masih menganggap hubu-ngannya dengan Echa akan tetap lenggeng seperti hubungannya dengan Hakam dan Marina. Tapi, kenyatanya tidak. Echa justru berubah status menjadi istrinya dalam kurun waktu satu minggu ini.

Hebat, amazing, marvelous, bravo. Semua kata itu tidak hentinya mencemooh hidup Kyar yang saat ini sudah berstatus sebagai suami orang. Bukan hanya itu. Segala rencana yang telah ia susun terasa buyar sudah kala harapannya untuk men-dapatkan istri yang lebih muda dua-atau tiga tahun darinya, justru harus menikahi seorang remaja berusia tujuh belas tahun. Tujuh belas tahun!

Bagi kebanyakan orang, jarak usia begitu memang tidak ada masalah. Namun, bagi Kyar, ada beberapa hal yang membu-atnya benar-benar harus menolak kehadi-ran Echa sebagai istrinya. Yang pertama; dia sudah menganggap Echa sebagai adiknya sendiri. Kedua; Echa masih terlalu anak-anak bagi pemikiran Kyar. Dan ketiga adalah hal yang menjadi point terpenting adalah; mereka tidak saling mencintai.

Dia tahu Echa sejak dulu. Bahkan apa yang menjadi rahasia Echa di depan keluarganya pun, Kyar juga tahu. Mulai dia yang sering bolos diam-diam, hingga ia mempunyai seorang pacar bernama Evan.

Dari sana saja, hubungan Echa dan Kyar tidak bisa dikatakan dekat. Meski kenyataannya ada beberapa hal yang Kyar memang tidak bisa mengerti dengan sikap dan tingkah laku Echa. Seperti; kalau gadis itu sudah memutuskan masuk ke kamar untuk tidur, maka tidak akan ada alasan baginya lagi untuk keluar dari kamar itu. Apapun. Mau itu perintah, atau hal lainnya. Malah pernah Kyar mencoba mengerjainya dengan memasukkan ular peliharaan te-mannya—yang tidak berbisa—ke dalam kamar Echa, eh justru ular itu yang dikelu-arkan lagi dalam keadaan anteng. Saat itu, keluarganya tidak ada yang berniat mem-beritahu Kyar tentang apa yang terjadi meskipun Kyar bertanya. Dan saat itu, untuk pertama kalinya, jiwa ingin tahu Kyar, terpatahkan.

"Cha, keluar sebentar, yuk!" Kyar yang baru saja mengetuk pintu kamar Echa, memunculkan kepalanya di sela daun pintu yang dibukanya perlahan. Melihat Echa yang sepertinya hendak tidur setelah seharian membereskan kamar barunya sendiri."Ada yang mau abang omongin sama kamu"

Kyar mendahului Echa menuju ruang tamu, yang disusul oleh gadis itu yang menatap tidak suka pada sosok Kyar. Well... Sepertinya Kyar tahu kesalahan apa yang sudah diperbuatnya pada gadis itu.

"Kamu masih sama Evan?" Tanya Kyar sesaat setelah mereka berdua duduk berhadapan di kursi ruang tamu. Hanya ada sebuah meja persegi yang menjadi peng-halang di antara mereka.

"Iya." Jawab Echa ketus.

"Baguslah" Ucap Kyar seraya tersenyum lega."Eemm.. maafin abang ya, Cha"

"Untuk?"

"Ya, untuk kesalahan abang yang udah nyeret kamu dalam pernikahan ini" Jawab Kyar.

"Trus? Lo gak minta maaf karena udah nyuekin gue gitu?" tanya Echa sengit, membuat Kyar tertawa.

"Iya deh. Sory. Abisnya, abang galau tingkat mahasiswa, Cha. Jadi, abang gak bisa ngatur suasana hati abang sendiri." Ujar Kyar masih tekekeh pelan.

"Sekarang?"

"Sekarang udah enggak. Asal..." Kyar menggantung ucapannya dan menatap Echa dengan senyuman yang aneh.

Echa yang tidak tahu arti senyuman itu langsung berburuk sangka. Buru-buru dia menyilangkan kedua tanggannya di dada dan berteriak. "Lo gak boleh macam-macam sama gue, ya! Inget bang, kalo gue masih sekolah! Lo gak boleh ngapa-ngapain gue! Gue masih cinta Evan! Gak! Gak! Gak mau!"

Plak!

Echa tertegun sesaat setelah Kyar memukul kepalanya dengan sebuah amp-lop yang digulungnya dengan asal. Kedua alisnya bertahutan melihat tampang cengo Echa menatap wajah Kyar yang masih jengkel.

Something About Love (Tersedia di PlayStore!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang