Chapter 1

551 30 2
                                    

Liburan musim panas menjadi saat yang ditunggu bagi kebanyakan orang , tidak terkecuali sekelompok mahasiswa Universitas Konoha ini.

Mereka adalah Sasuke Uchiha, Hyuuga Hinata, Naruto Uzumaki, Sakura Haruno dan Ino Yamanaka . Mereka berencana mengadakan liburan bersama. Sebuah taman dengan pepohonan rindang dan beberapa jenis tanaman bunga di samping gedung sekolah adalah tempat mereka kini tengah merundingkan sesuatu.

"Kita liburan kemana?" Salah seorang dari mereka membuka percakapan.

"Menurutku kita mendaki gunung saja." Sasuke mengeluarkan pendapatnya.

"Umm, aku setuju dengan Sasuke-kun." Hinata ikut bersuara. Yang tanpa disadari Hinata, Sasuke tersenyum tipis melihatnya.

Hubungan antara Sasuke dan Hinata sudah menjadi rahasia umum diantara mereka berlima , jadi ya bukan hal aneh jika Hinata selalu mendukung apapun yang Sasuke ungkapkan.

"Hah aku sih terserah kalian aja." seperti biasa Naruto menanggapi dengan malas, walaupun sebenarnya dia juga menginginkan liburan ini.

"Oke aku ikut setuju, jadi gunung mana?" Sakura pun ikut menyetujuinya namun berbeda dengan Naruto, dia menanggapinya dengan semangat.

"Gunung Haku." Sasuke dan Hinata serentak

"Kamu ikut gak Ino? Dari tadi kok cuman diam terus" Tanya Sakura kemudian.

"Baiklah walaupun sebenarnya aku ingin ke Kyoto tapi karena kalian ingin liburan ke gunung. Aku ikut aja," jawab Ino tampak ragu-ragu

"Yosh jadi, sudah ditentukan. Kita akan liburan ke Gunung Haku. Untuk waktu keberangkatannya dan lain-lainnya akan aku beritahukan nanti malam lewat e-mail saja. Sekarang, mari kita pulang," Ucap Sasuke memberitahukan.

Mereka -kecuali Sasuke- mengangguk setuju dan segera berpamitan pulang. Melihat teman-temannya mengangguk setuju, Sasuke pun mulai beranjak dari tempatnya bersama Hinata.

~~~

Waktu berlalu begitu cepat. Pagi sudah menyapa dunia. Burung berkicau serta cahaya matahari yang menyelinap masuk lewat celah jendela memasuki kamar salah seorang gadis. Manik matanya terbuka menampakan iris bulannya, mengerjap pelan untuk menetralkan cahaya yang masuk. Dirinya mendudukan tubuhnya begitu pendengarannya menangkap gelombang suara yang menyeruakan namanya di luar sana.

"Hinata-chan!"

Setelah mendapatkan kembali kesadarannya, dengan segera ia beranjak turun ke lantai bawah untuk menemui teman-temannya.

"Hinata-chan, itu teman-temanmu datang." baru saja ia menuruni beberapa anak tangga, ibunya muncul dari arah dapur dan membawa nampan berisi beberapa gelas berisi jus.

"Selamat pagi Nata-chan." Sakura mulai menyapa dan dibalas oleh Hinata "Pagi juga Sakura-chan"

"Hmptt, kelihatannya kau baru bangun. Dasar tukang tidur." ledek Naruto menahan tawa dan dibalas oleh deathglare mematikan oleh Hinata, yang ternyata sukses membuat Naruto bungkam.

"Kau belum bersiap?" Sasuke yang dari tadi hanya diam sekarang ikut bertanya

"Belum, eumm kalian hanya bertiga?mana Ino-chan?"

"Dia akan menyusul nanti, cepatlah jangan buat kami menunggu lama kalo ditinggalin baru tau rasa nanti." ancam Sakura.

"Iya nyonya cerewet." ejek Hinata sambik berlalu dan membuat Sakura menggerutu karenanya.

~~~

Perjalanan pun dimulai~

Perjalanan menuju Gunung Haku cukup memakan waktu, butuh waktu lebih dari enam jam untuk sampai di kaki gunung . Itu pun jika mengendarai kendaraan pribadi yang bisa melewati macet yang dapat menyebabkan perjalanan terhambat, seperti yang digunakan Sasuke dan kawan-kawan. Terlahir dari keluarga yang sanggup membeli pesawat sekalipun tidak ingin membuat mereka menjadi anak yang manja. Jadi mereka lebih memilih memakai mobil yang dikemudikan oleh Sasuke dibanding menggunakan jasa sopir, itu justru akan memyulitkan mereka diperjalanan nantinya.
Waktu sudah menunjukan pukul 17:10 JT (Japan Time) ketika mobil yang dikendarai oleh Sasuke berhenti di sebuah daerah pedesaan dekat kaki gunung.

Sasuke terdiam sesaat, melihat satu-persatu wajah teman-temannya yang tertidur pulas dan pandangnya terhenti ketika melihat sang kekasih yang juga tertidur lelap, dipandanginya wajah polos Hinata ketika terlelap. Ia tersenyum dan hendak mendekatkan wajahnya pada wajah Hinata dan terhenti karena melihat pergerakan Hinata.

Hinata menggeliat pelan dan perlahan kelopak matanya terbuka menampakkan iris amethysnya dan yang membuatnya kaget adalah wajah Sasuke yang tampak dekat dengannya membuatnya bersemu merah,
"E-eh , sudah sampai ya?" Tanyanya mencoba mencairkan suasana tegang yang terjadi barusan.

Sasuke yang melihatnya pun hanya tersenyum gemas lantas mencubit pipi Hinata, "Iya Hime sayang, kita sudah sampai."

Hinata hendak protes ketika Sasuke mencubit pipinya, tapi ia jadi salah tingkah ketika pendengarannya mendengar kata "sayang" yang dilontarkan Sasuke untuknya.

"Hmm, kau sangat cantik ketika tertidur tadi." goda Sasuke yang ternyata masih gemas dengan tingkah Hinata. Hinata pun berusaha keras untuk tidak pingsan setelah mendengar pujian tersebut "Sudahlah, jangan menggoda-" Protes yang dilayangkan Hinata terhenti saat Sasuke mendekatkan wajahnya dan hendak menciumnya
"Uhuk uhuk uhoekks."tapi digagalkan oleh suara butut yang dihasilkan oleh salah satu temannya, Naruto.

"Ck, dasar dobe."gerutu Sasuke, ingin rasanya ia menjitak kepala Naruto yang mengganggunya disaat seperti ini, tapi melihatnya yang masih tertidur ia pun tak tega karena mungkin Naruto tidak sengaja melakukannya.

Hinata yang melihatnya pun terkikik geli dan mencoba membangunkan teman-temannya. Satu persatu temannya pun terbangun. Setelah memastikan temannya sadar dari mimpi mereka, Sasuke bersuara kembali
"Hmm, kita harus berhenti di sini. Tempat yang kita tuju memang masih jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki, untuk itu malam ini kita akan bermalam di sini. Ayo turun." Sasuke segera beranjak keluar dan melihat keadaan di sekitar sini.

"Begitu ya, ughh badanku pegal-pegal"keluh Ino

" Benar pig, aku juga ingin segera istirahat." timpal Sakura, dan memang benar setelah melewati perjalanan panjang mereka membutuhkan istirahat total untuk memulihkan tenaga.

"Ck, perempuan memang payah!" Decak Naruto meremehkan, memang diantara yang lainnya Narutolah yang paling energik walau sudah menempuh perjalanan jauh.

"Hey siapa yang kau bilang payah hah?" Sakura yang mendengarnya pun mulai emosi tidak terima dengan yang Naruto katakan

"Sudahlah, ayo keluar." ajak Hinata, risih dengan perdebatan teman-temannya.
Ia pun memutuskan untuk keluar terlebih dahulu menyusul Sasuke, membiarkan teman-temannya menyelesaikan pertikaian mereka.

Ketika menginjakan kakinya pada tanah, desiran angin sore yang sejuk menerpa wajahnya dan menerbangkan helaian anak rambutnya. Kicauan burung bagaikan lagu perpisahan kepada matahari yang hendak kembali ke peraduannya. Langit lembayung yang berwarna oranye sangat kontras dengan mahkota rambutnya.

Ketika semua telah bersiap, Hinata pun beranjak dari tempatnya tadi,
Sebuah desa dengan kesan tradisional inilah yang menjadi tempat peristirahatan mereka malam ini.

Ketika mereka berjalan dan hendak melewati sebuah pagar pembatas , terdapat papan nama tua yang diyakini sudah lapuk dimakan usia dengan huruf kanji kuno bertuliskan "DESA AKITA (KITASHIOBARU)".


~TBC~

Scary Holiday(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang