Oke hari ini hari yang paling tegang menurut aku karena hari ini hari dimana aku dapet kelas baru temen baru suasana baru pokoknya serba baru deh. Setelah menunggu beberapa menit ternyata aku ada di daftar kelas Komputer 2.
Dengan wajah yang bingung aku masuk ke kelas Komputer 2
Gisa: "Yess yes yes untung ga sekelas sama si fatya ih amitamit nyebelin pisan" gumamku dalam hati.
Btw Fatya itu orang yang dari waktu itu pendaftaran bareng, kalo pengen tau dia yang namanya judes bangeett, rambutnya agak pirang-pirang gitu kata ibu nya sih dari lahir tapi aku ga percaya HaHa.
(Waktu di lapang tiba-tiba ada perempuan yang mendekat)
Laisya: "Eh kamu kelas Komputer 2 ya? Duduknya bareng sama aku yaaa"
Gisa: "Iya, kamu sama kelasnya? Iya atuh bareng."(kita kenal tanpa perkenalan dulu)
Tak terasa udah 2 bulan aku sekolah disini, ternyata seru juga sih walaupun dalam satu kelas cuma berisi 7 orang perempuan, tapi lelaki di kelas aku ga jauh beda sikapnya kaya perempuan malah kebalik disini lelaki yang banyak omong ya pokonya apapun yang suka dilakuin perempuan mereka punya, kaya ngegosip, ngebully dan lainnya. Tapi ada 2 teman perempuan aku, emang mereka baik, tapii sayangnya mereka kalo berkata suka tidak pernah dicerna baik oleh otaknya. Sampe kalo mereka lihat siapapun yang pake hijab syar'i disekolah dan ga mandang siapa mereka mau guru ataupun temen sama kakak kelas mereka suka suudzon sama mereka yang berhijab. Anehnya padahal mereka juga berhijab tapi kenapa dengan ringannya mereka ngeluarin kata" yang bikin orang lain down, sedih, dsb contohnya mereka suka bilang so alim, so agamis, dan so so lainnya. Bahkan mereka pernah melontarkan kata" itu ke aku waktu aku pake hijab yang menutupi dada tanpa mereka pikir terlebih dahulu perkataan mereka yang dengan ringannya mereka berkata seperti itu tanpa pikir apa ada orang yang merasa sakit hati karna mereka. Tapi yasudahlah mungkin ini yang harus aku maklumi dari mereka walaupun sekolah masih baru tapi kita harus baik sama mereka semua.
Hari ini ada niatan aku mau kesekolah pake kerudung yang nutupin dada ya kalo orang liat bilangnya "syar'i" tapi apa tanggapan temen aku? mereka laisya sama zulfa malah ngetawain sampe mereka nangis-nangis gara' liat aku berpenampilan kaya gitu, bukan ngetawain aja tapi mereka sampe bilang ke semua yang lewat kalo aku itu mirip "si dia" dia itu temen beda jurusan yang hampir semua orang gasuka dia, sepanjang jalan aku nyoba nahan nangis
Gisa: "Ya allah tega banget mereka sampe bilang kaya gitu ke aku, apa salahnya kalo seseorang ingin berubah, mereka semua pikirannya kaya gimana ya sampe segampang gitu bikin orang lain down" (gumam aku)
Sikap mereka sudah sangat keterlaluan karna mereka bukan hanya sekali dua kali berbuat seperti itu ke aku, tapi kali ini mereka sangat keterlaluan saat itu juga aku pingun nangis senangis-nangisnya tapi aku berpikir lagi karna kalo aku nangis dihadapan mereka mungkin saja mereka bakal berbuat jauh lebih dari yang sebelumnya mereka perbuat. Setiba dikelas aku langsung duduk dan membenarkan kerudung tanpa peniti dan hanya di lipat diatas pundak, dengan muka yang murung dan mata yang mulai meneteskan air mata tak ada satupun dari mereka yang mencoba untuk meminta maaf mereka asyik bermain didalam kelas mereka tertawa-tawa dan lebih sakit setiap mereka melihat muka aku mereka langsung tertawa tanpa berhenti. Saat itu terkadang aku ingin pindah sekolah ke tempat yang mungkin lebih baik dari sekolah itu.
(saat jam istirahat)
Laisya: "Eh udah bel, jajan yu ah!"
Zulfa: "Hayuu, heh adina si dia hayu milu moal jajan?"(milu artinya ikut)
Gisa: "Sok aja we ah akumah gaakan hehe."
Zulfa: "Ah yaudin!!"
Dan waktu istirahat sudah habis, mereka sudah didalam kelas. Saat aku lagi asyik dengerin musik pake earphone tiba-tiba zulfa datang dan bertanya
zulfa: "gis ngadanguken naon sih?"
Gisa: "Ieu sholawat"
zulfa: "Meni geleh gisa, usum kitu ngadanguken nukitu? so alim ah gis ente mah"
Gisa: "(hanya diam dan tersenyum)"
Saat aku sudah dirumah, aku langsung pergi kekamar dan menangis dan itu susah berhenti. Dan aku bertanya pada diri sendiri 'Mereka kenapa ya sampe bisa ngomong kaya gitu? Ya Allah aku kan cuma pengen dikasih dukungan sama mereka agar bisa lebih baik dari sebelumnya.'
Malam jam 7 lebih aku bercerita pada kakak perempuanku dirumah.
Gisa: "Teh abiteh bilang ka temen suatu hari abi hyong dihijab syar'i tapi responna malah seserian, terus malah dibully teh kenapa ya orang teh aneh😂"
Kak Nabila: "Pokonya ade harus Sabar, Jangan sampe kamu marah sama mereka yaa, biarin mereka bilang apa ke kamu, itu semua ujian dari Allah karna Allah pengen tau seberapa kuat kamu bisa istiqomah dan sabar". Setelah kak nabila bilang gitu aku mulai ga dengerin mereka lagi dan tersenyum itu cukup buat ngadepin mereka.Maaf yaaa ceritanyaa geje wkwkwk makasih yang udah bacaa.. inshaallah nnti lanjut lagi yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyemangat Hijrah
SpiritualSeorang anak remaja yang mencoba hijrah untuk menjadi seorang akhwat yang lebih baik dengan begitu banyak ujian dan cobaan yang menerpanya tetapi dengan keteguhan dan keistiqomahan semua dapat kita lewati.