Episode I

5.1K 131 5
                                    

Jakarta,17 juni 2011

Bangunan megah tampak
ramai, dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan yang datang dan pergi setelah menunaikan tugasnya;
Mengantarkan penumpanganya.
seorang satpam tengah sibuk
Mengatur lalu lintas di jalanan
depan sekolah. Menyetop kendaraan yang ingin melintas,
Ketika ada segerombolan murid-murid yang sedang menyebrang.

Sebuah motor sport berwarna
hitam mentalik memasuki
pekarangan sekolah.sang
Pengendara turun dari motornya,
lalu berjalan meniggalkan
tempat parkir tanpa
Mempedulikan tatapan yang
tertuju padanya.

  "Hei kamu"

Laki-laki tadi menghentikan
Jalannya ketika merasa dirinya
terpanggil.

"Ke mana atribut MOS kamu?"
Cowok itu melirik ke arah slayer
yang berada di tangan kanan
kakak kelasnya. ketua panitia.
Begitu tulisanya.

Ia tersenyum miring. "Nggak ada, dan gue nggak peduli.maasih ada perlu? Gue buru-buru."
 
"Ngelujak ya lo!"

"Permisi,"

Tanpa memperdulikan respon kakak kelasnya, cowok itu
berbalik dan berjalan menjauh.
Mengindahkan seruan yang
ditujukan padanya.

"WOY RI!"

Rios kembali menengok, lalu
menyeringai ketika mendapati
sahabat kecil yang
Memanggilnya

"sadis,genep dua belas tahun gua
bareng sama lo terus."

"Sadis bosen gua"Rios tertawa

"Goblok lo gapake atribut,"Sandy menoyor pelan kepala Rios

"Elah kaya gatau gue aja lo"

Mereka berhenti di depan papan
Pengumuman,Cukup ramai
mengingat daftar pembagian
kelas bagi siswa baru yang ditempel di sana.

"Jangan bilang gua satu kelas lagu sama lu" Sandy bergumam
Seraya jari telunjuknya
menelusuri deretan nama dari
kelas awal.

"Manurios andrana...M.Sandy Albakar
Anju!Baru juga gue diem"Sandy
melengos.

"Nasib lo gabisa jauh-jauh sama
gue,"Rios merangkul Sandy menerobos keluar daru kerumunan.

"Najis , berasa homo."Sandy segera melepaskan rangkulan Rios dari pundaknya.

Meraka memasukan kelas barunya,X-5, dan mengambil tempat di pojok belakang bagian kanan.
Tempat favoritnya sekaligus strategis,untuk keduanya.

"Sumpah, gue masih ga abis pikir sama lo. Goblok lah gapake atribut ; Sandy meletakan tas dari dari karung goninya di atas meja.

"Yaudah gausah dipikir,selesai.
Ribet lo,"Rios menyandarkan punggunya pasa tembok, dan duduk menghadapan Sandy

"Najis gua baru sadar lo kayak orang gila di pinggir jalan!"
Setelahnya, Rios terbhak.Baru sadar akan dandanan alvin yang menggunakan atribut MOS; name tag besar, kalung daru beberapa permen yang diikat di tali rafia,tali sepatunya di ganti dengan tali rafia berwarna kuning, topi dari bola kaki yang di potong setengah. Dan juga tas dari karung goni.

"Gua Nahan malu njirr pakr beginian." Sandy melempar topinya ke atas meja, laly bersedekap.

"Bego sih,lu"

"Kaga, gue pinter lo aja bego."

"Siapa?"

"Lo lah, gua mah--"

"Yang nanya"

"Mati aj lo sana"
   
                      ~~~~
"Kenapa gapake atribut MOS?"Rios menatap jengah tiga orang anggota OSIS setelah upacara pembukaan MOS selesai.

Troblemaker BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang