Sejenak.
Ryosuke sedang berada di lokasi syuting dan saat break, tak di sangka Chinen datang namun berada di pinggiran seolah tidak ingin orang-orang menyadari kehadirannya.
"Tumben sekali ? apa dia sendirian ?"pikir Ryosuke seraya berjalan menghampiri member yang di juluki 'Kawaii".
"Kau datang sendirian ?"tanya Ryosuke.
"Uhm, kebetulan aku juga syuting dekat sini jadi aku sekalian saja melihatmu. Ah, baiklah kau tampak baik-baik saja"ucap Chinen sambil tersenyum.
Ryosuke menahan tangannya saat Chinen akan pergi.
"Chii, apa kau baik-baik saja ?"
"Hm ? ada apa memangnya denganku"heran Chinen.
"Tadi malam aku tidak sengaja melihatmu menangis, jadi ku pikir kau ingin ceritakan masalahmu ?"tawar Ryosuke.
Belum Chinen jawab, salah satu kru memanggil Ryosuke untuk take on.
"Itu bukan apa-apa. Cepatlah kau segera ke sana"ucap Chinen sambil mendorong Ryosuke pergi.
"Tapi nanti malam kau harus cerita padaku ya!"
Chinen hanya menyeringai dan kemudian berlalu.
Flash back.
Saat tengah malam Daiki terbangun, Chinen merasakan Daiki pergi dan mengira Daiki sedang ke toilet.Beberapa menit Chinen merasa Daiki cukup lama tidak kembali ke tempat tidur hingga akhirnya Chinen beranjak bangun dan terkejutnya ia bahkan raga ini total bangun melihat Yuya sedang melakukan kabedon pada Daiki.
Dengan gesit Chinen bersembunyi di balik pintu kamar melihat apa yang terjadi di antara Yuya dan Daiki.
"Banyak hal yang sudah kamu ketahui tentangku tapi kenapa kamu tidak mau bersamaku ?"ucap Yuya dengan tatapan lurus ke Daiki.
"Apa maksudmu ? justru sikap dinginmu itu yang tidak aku mengerti"balas Daiki sambil beradu mata tatapannya yang bulat.
"Dingin ? aku bersikap biasa saja tapi kamu malah tidak mendukung keputusanku untuk sekamar denganmu."seru Yuya menahan kesal.
Daiki terdiam.
"Setelah Yamada sekamar denganku dan sekarang Inoo. Apa kamu pikir menyenangkan berganti teman kamar ?! apa kamu lebih suka aku tidur bergantian dengan member lain ?! apa kau-"
Ucapan Yuya terhenti saat Daiki membekap mulutnya.
"Aku suka Yuyan"pernyataan Daiki.
"Kita sudah lama berteman bukan ? semua rahasia kita berdua sudah di ketahui tapi apa Yuyan tahu aku sekamar dengan Chii karena Chii sudah ku anggap adikku dan aku -"
Kali ini ucapan Daiki yang terhenti saat Yuya meraih tubuhnya dalam dekapan pelukan.
Chinen diam seribu bahasa melihat kesaksian mereka berdua dan kini ia tahu di anggap apa Chinen di mata Daiki selama ini, Chinen kembali masuk kamar menatap jendela dengan pemandangan langit masih gelap di tengah malam.
Sesengguk kekecewaan yang ia rasakan membuatnya ingin segera mengeluarkan airmata yang tak cukup hanya menetes satu atau dua tetes.
Ryosuke yang sudah terbangun dari tadi, ikut mendengar suara sesenguk itu namun Ryosuke sendiri penasaran apa yang terjadi dan ia takut kalau ia bangun Chinen tidak akan cerita.
Ryosuke juga menyadari selama semalam itu Daiki tidak berada di kamar bersama dirinya dan Chinen.
End Flash back.Pagi hari Ryosuke sudah bersiap rapi dan sebelum syuting Ryosuke baru melihat Daiki sudah berada di ruang makan bersama Yuya dan Inoo, tampak Daiki sedang berbahagia dan tak sadar kalau Chinen teman sekamarnya malah sedang bersedih sampai matanya sembab karena semalaman menangis yang mana Ryosuke sendiri belum tahu penyebabnya. Ryosuke pun tak segan-segan mengeplak kepala Daiki dan mengatainya 'Baka!".
"Apa-apaan ini ?! aku tidak melakukan apapun kenapa memukulku"omel Daiki tak terima.
"Kamu asyik tertawa tapi Chii sedang bersedih jadi aku marah padamu"jelas Ryosuke.
"Chii.."gumam Daiki yang langsung bergegas ke lantai atas menuju kamarnya.
Ryosuke tidak tahu kelanjutan apa yang terjadi antara Daiki dan Chinen karena ia tidak punya waktu untuk tahu masalah mereka berdua hingga akhirnya Ryosuke agak terkejut Chinen datang ke lokasi syuting sendirian.
Selesai syuting Ryosuke kembali ke tempat KOST, begitu naik ke atas ternyata Chinen sedang memindahkan barang-barang Ryosuke dan dirinya ke kamar lama.
"Kenapa kita pindah ? kau tahu kamar kita sempit kalau bertiga"ucap Ryosuke menghentikan perjalanan Chinen membawa barang.
"Kita tidur berdua, Dai-chan tidak sekamar dengan kita"jelas Chinen seraya melanjutkan tugasnya.
Daiki pun naik ke lantai atas dan tak percaya ia di usir dari kamarnya.
"Chii kenapa kau mengusirku ?"kejut Daiki.
"Aku rasa kamu akan cocok tidur dengan yang lain"ucap Chinen bersikap dingin.
"Tapi, Chii aku suka tidur denganmu dan kamu kesayanganku"ungkap Daiki.
"Tapi aku tidak suka kamu jadi Kakakku. Dan Ryosuke akan bersamaku"jelas Chinen.
Malam harinya terjadi pertukaran kamar kembali yang mana Yuya, Inoo dan Daiki tidur bertiga sedang Yuto dengan Keito dan Chinen dengan Yamada dan Yabu tetap bersama Hikaru.
"Pindah teman kamar ? hhmm, mencurigakan sekali"gumam Amelia sang pengamat KOST.
Amelia tak menduga akan adanya perubahan kamar yang terjadi dengan para member, selagi sedang menulis kesimpulan tentang Hey! Say! JUMP.
Ponsel Amelia bergetar tanda pesan dari Orang tua nya dengan isi pesan kalau minggu depan orang tua nya akan pulang untuk membayar hutang.
"Minggu depan ?,.. bukankah itu artinya KOST ini akan bubar ?"gumam Amelia tak percaya.
Di kamar duo Chibi, Ryosuke menagih permintaanya untuk kejelasan Chinen yang tiba-tiba mengusir Arioka dari kamar.
"Tidak apa-apa kok, lagi pula aku suka kamar yang lama dan kalau kau keberatan tidur bersamaku kau boleh pindah"ucap Chinen yang terdengar dingin.
Ryosuke tersenyum keki dan lalu membaringkan diri sambil menarik selimut sampai kepala.
"Aku yakin mereka berdua sedang bermusuhan"pikir Ryosuke.
Di kamar lain Daiki tidur di tengah-tengah di apit Yuya dan Inoo. Meski ingin tidur tapi hatinya merasakan kalau ada yang tidak beres dengan perasaan Chinen yang tiba-tiba dingin padanya. Daiki heran apa yang ia lakukan sampai Chinen berubah sikap.
"Hei, bocah tidurlah"ujar Yuyan sambil menarik selimut.
Tak berapa lama tangan Inoo melayang menimpa tubuh Daiki dengan cepat Yuya menyingkirkan.
"Kamu bisa peluk aku sebagai bantal gulingmu"ucap Yuya dengan pelan.
"Kamu memang tipe orang yang romantis sesaat"sindir Daiki.
"Aku tidak seperti itu, kalau begitu bagaimana begini saja"ucap Yuya sambil memeluk Daiki dalam dekapannya yang bidang.
Tangan Inoo kembali melayang ke tubuh Daiki yang mana sedang di peluk Yuya.
"Menyebalkan sekali dia tidur"kesal Yuya.
"Sudahlah biarkan saja"ucap Daiki sambil tersenyum.
Ya, sepertinya Inoo tak terima Yuya memeluk Daiki
wkwkwkwk. XD