Teman sekamar
Tiba akhirnya untuk undian pemilihan teman sekamar, sebenarnya ada banyak kamar kosong namun Hikaru membatasi karena kamar kosong sudah terpakai untuk penyimpanan barang milik keluarganya.
Yuya melirik Daiki berharap cemas, ya mimpi untuk bisa sekamar di tentukan oleh undian.
"Semoga aku beruntung"doa Yuya dalam komat-kamitnya.
"Ya, Dai-chan kira-kira di kamar kita lakukan apa ?"tanya Inoo yang merasa optimis Daiki menjadi teman sekamarnya."Entahlah, aku belum memikirkannya"polos Daiki.
Yuto melirik Keito nampak tenang begitu pun dengan Chinen.
Yabu sendiri sudah masa bodo siapa yang sekamar dengannya karena siapapun orangnya makanya teman sekamarnya harus mematuhi peraturan pribadinya yang mana hanya Hikaru saja yang tahu.
Ryosuke merangkul Chinen.
"Kalau kita sekamar kau harus menyingkirkan bonekamu itu. Itu sempit"komentar Ryosuke."Kita lihat saja hasilnya"senyum Chinen.
Undian di lakukan dengan memutar botol dan orang pertama adalah Yabu yang mana ia akan memutar botol. Semua saling lirik satu sama lain berharap-harap cemas.
Amelia senyum-senyum melihat situasi rumah benar-benar tempat kost yang berisi para member idol grup yang sedang berkumpul.
Catatan note kecil sudah Amelia siapkan sebagai bahan refrensi yang mungkin menjadi catatan yang berguna kelak.
Putaran botol mulai melambat dan dan dan .... berhenti kepada...
"AKU ?!"
Semua bertepuk tangan karena Hikaru memang di takdirkan untuk bersama Yabu sebagai teman sekamar. Yabu merasa lega karena ia tidak lagi harus merasa ada jarak atau sungkan dengan member lain.
"Majika ?! membosankan"keluh Hikaru.
"Sudahlah kau pindahkan sedikit saja barang yang perlu di kamarku, ingat sedikit"tegas Yabu.
"Nee... Yabu-sama"keki Hikaru.Lalu giliran Yuya memutar botol, sesaat Yuya melirik Daiki.
"Ah, Kami-sama kabulkan doaku ini"harap Yuya.
"Hei, cepatlah permainan ini membuatku cemas"cibir Inoo.
Yuya memutar botol yang mana tersisa 6 member, putaran melambat dan berhenti diantara Daiki dan Ryosuke.
"Are ? ditengah-tengah ? bagaimana ini ?"tanya Yuya kebingungan.
"Ah, aku ingat ada kamar cukup luas untuk 3 orang tapi Cuma satu, ya terserah kau mau pilih mereka berdua atau putar lagi"tawar Hikaru.
Sejenak Yuya berpikir karena kesempatan putaran botol ke dua mungkin saja tidak seperti ini, toh Ryosuk punya jadwal yang sangat padat jadi bakal jarang ada di kamar itu pemikiran Yuya.
"Baiklah aku pilih kalian berdua"keputusan Yuya.
Chinen tersenyum kecut karena artinya ia tidak bisa memeluk Ryosuke sebagai bantal gulingnya XD.
"Gomen nee Yuya"tolak Daiki.
Jleb..
"Kenapa ? apa kau masih masih marah padaku tentang kejadian tadi"
"Aku ingin sekamar dengan yang lain jadi maaf aku tidak bisa"jelas Daiki.
"Sudahlah hargai keputusannya"sahut Ryosuke yang memang mengerti jika Daiki sudah bicara seperti ini.
Jadilah Yuya sekamar dengan Ryosuke. Dan kamar untuk bertiga masih utuh.
Kini giliran Inoo tapi Inoo menolak dan meminta Daiki saja yang memutar namun ternyata Daiki menolak dan meminta si bungsu (Chinen) yang memutar botol.
"Baiklah cepatlah"ujar Hikaru.
Chinen memutar botol itu dan ia sudah pasrah siapa saja yang akan sekamar dengannya, meski dalam hatinya sudah memilih orang yang ingin sekamar dengannya. Sudah setahun Chinen tidak sekamar dengan orang itu jadi ia berharap pilihannya adalah orang itu.
"Yes"gumam Chinen dan langsung berpindah tempat duduk karena botolnya berhenti tepat di hadapan Arioka Daiki.
"Chii~". Daiki memeluk Chinen."Ya pasangan suami istri kembali bersatu"cibir Inoo.
Dan sisa bertiga yakni Inoo, Keito dan Yuto yang akhirnya masuk kamar yang untuk 3 orang.
Semua member segera berbenah menuju kamar masing-masing. Terlihat Chinen langsung minta gendong pada Daiki, ya mereka memang yang paling terlihat sangat menikmati menjadi teman sekamar. Hikaru terpaksa memilih barang yang perlu ia pindahkan, sedang Inoo, Keito dan Yuto harus pindah kamar yang cukup luas atau bahkan lebih luas sehingga Yuto bisa punya ruang untuk menempatkan drum mininya.
Yuya terlihat lesu berjalan karena melihat Daiki mengambil barang-barang yang semula di kamar Yuya pindah ke kamar Chinen.
"Hentikan ekpresi jelekmu itu, aku tidak nyaman melihatnya"kritik Ryosuke pada Yuya.
"Hehehe gomen, mulai saat ini mohon bantuannya"ucap Yuya.
"Nee"singkat Ryosuke.
Daiki terlihat keberatan membawa kotak kardus, Yuya bersiap menolong tapi kecolongan karena Inoo yang berhasil mengangkat kardus itu dan membawanya mengikuti langkah Daiki.
Amelia selaku pengamatan menulis beberapa hal yang ia lihat hari ini, ya hubungan antar member membuat Amelia banyak saling silang yang semula Amelia sudah menduga otp-otp mana yang akan sekamar.
Satu jam kemudian Yabu mengumpulkan membernya lagi untuk berkumpul dimana Yabu sudah menyusun jadwal piket untuk berbenah. Keito lega karena sempat Hikaru melimpahkan tugas rumah tangga padanya.
"jika tidak bisa mengerjakan tugas rumah tangga harus ada yang menggantikan jika tidak harus bayar denda sebesar xxx yen"arahan Yabu.
"Itu Cuma bisa beli 3 pocky"sahut Daiki.
"Baiklah itu tidak terlalu memberatkan"setuju Yuto.
Yang lain juga setuju dan karena sudah larut malam mereka kembali ke kamar masing-masing.
Hikaru sejenak menghampiri kamar adiknya dan bilang untuk mengunci kamarnya rapat-rapat.
"Nee, Nii-chan.. oya Nii-chan"panggil Amelia saat Hikaru akan keluar kamar.
"Apa adikku sayang ?"goda Hikaru.
"Ish! Berhenti menggoda adik kesayanganmu ini"
"Hehehe, lalu ada apa ?"
"Begini Nii-chan aku tahu ini salah tapi kalau menjual beberapa foto member secara diam-diam dan menjual sebagai tambahan hasil apa Nii-chan setuju ?"ide Amelia.
Hikaru meletakan punggung tangannya ke kening adiknya.
"Lepaskan, aku tidak sakit"tepis Amelia.
"Sedikitpun jangan pernah jadi paparazie. Ini peringatan keras dari Management jadi tolong hargai pekerjaan Nii-chan. Kau tidak usah pikirkan keuangan, cukup nikmati saja waktu kebersamaan ini selagi Otou-san dan Okaa-san belum kembali"nasehat Hikaru.
"Gomen nee"
"Sekarang waktunya tidur besok kau harus sekolah"ucap Hikaru mengacak rambut adiknya dan kemudian keluar dari kamar adiknya.
"Aku harus berhati-hati"gumam Hikaru yang mulai waspada dengan ide Amelia.