Jaewon dan Jennie itu pasangan yang society active; rajin hadir di acara teman-temannya yang sebagian besar diadakan di club malam. Pertama kenalan juga dari acara temen. Awalnya sih hadir untuk meramaikan suasana, tapi ujung-ujungnya mereka bakal sibuk sendiri dan akhirnya kabur untuk menghabiskan waktu berdua.
Jaewon duduk santai di sofa ruang tamu flat Jennie sambil ngebalesin kakaotalk group sohib-sohibnya yang udah pada rame banget ngomongin party malem ini. Sekalian nunggu Jennie siap-siap.
Malem ini mereka diundang ke acara Hanbin yang baru merayakan dua tahun jadian dengan Sana.
"Jaewon," panggil Jennie dari dalam kamar.
Walaupun Jaewon itu dua tahun lebih muda dari perempuan bermarga Kim itu, tapi tidak pernah sekalipun Jennie memanggilnya 'oppa'. Ga enak katanya. Untungnya Jaewon juga tidak begitu mempermasalahkan.
"Iya Jen?" sahut Jaewon sambil mengangkat wajah dari layar hp. Bertepatan dengan itu Jennie keluar.
"Bagus ga?"
B
ukannya komentar, Jaewon malah ketawa geli ngeliat ceweknya. Iya ketawa, tawa karena Jennie ngegemesin banget sampe Jaewon pengen meluk dia semaleman sekaligus ga habis pikir sama pikiran ceweknya itu.
"Kamu mau ke club malem apa mau ke rumah orangtua aku buat kenalan?" tanya Jaewon di sela-sela tawanya.
"Ke club malem lah," jawab Jennie, bingung kenapa pacarnya malah ketawa kayak seneng gitu. "Kenapa emangnya?"
"Sini-sini kamu."
Jennie melangkah menghampiri Jaewon, "kenapa sih?"
Begitu Jennie ada di depannya, Jaewon mengadahkan kepalanya (karena posisinya dia lagi duduk), menatap sang kekasih dengan sorot teduh dan menggenggam kedua tangan perempuan itu.
"Kamu gemesin gini gimana aku rela bawa kamu ke club, hm? Nanti yang ada semua orang ngincer kamu, Jen."
Nadanya lembut sekali sampai Jennie tersipu.
"Aku salah kostum ya?"
"Engga kalau seandainya malem ini kita ga jadi dateng dan kencan aja berdua."
Jennie menggeleng kuat. "Kita udah janji bakal dateng, ga boleh gitu."
Jaewon pun menarik tangan Jennie untuk mengecup punggung tangan gadis itu dengan mesra. Aroma vanila manis langsung menguasai indra penciuman tuan Jung.
"Yaudah kalo gitu ganti baju gih. Pake celana panjang sama kaos aja. Jaket kulit item jangan lupa, biar kembar sama aku," suruh Jaewon lembut.
Ia melepas tangan Jennie agar gadisnya bisa ganti baju. Nona Kim langsung masuk lagi ke kamar.
"Tapi aku cantik kan pake baju ini, Won?" tanya Jennie setengah berteriak dari kamar.
"Kamu ngapain aja cantik, Jen."
"Halah gombal!"
"Hehehehehe."
-oOo-
Party berlangsung meriah. Para muda-mudi itu mengambil tempat di sudut club, duduk bercengkrama penuh canda tawa sambil menikmati musik dan alkohol serta beberapa batang rokok.
Bebas.
Bahkan beberapa pejantan di sana (Hanbin, Bobby, Jaewon, dan Taeyong) sempat meramaikan club dengan melakukan performa rap.
Hanya beberapa lagu sampai Jaewon dan Taeyong berhenti untuk kembali pada pacar masing-masing. Biarlah Hanbin dan Bobby beraksi berdua saja.
"Udahan performnya?" tanya Jennie saat Jaewon duduk di sampingnya lalu mulai bersandar padanya.
"Iya." Jaewon mengambil gelas alkohol di tangan Jennie dan menenggaknya, "jangan minum lagi kamu."
"Iya sayang," sahut Jennie nurut dan melingkarkan lengan di leher Jaewon yang mulai bermain hp.
"
Kalau udah begini nih biasanya Jaewon ama Jennie tiba-tiba hilang, Yong," celetuk Jisoo pada pacarnya, Taeyong.
Taeyong cuma ketawa ganteng. "Paling kalo kita meleng dikit mereka udah lenyap dari peredaran," timpalnya.
Jaewon dan Jennie cuma nyengir. Ga menyanggah tapi juga ga mengiyakan.
Keduanya bertahan dengan posisi yang sama, saling sibuk sama hp. Akal-akalan aja buat nunggu Taeyong sama Jisoo sibuk sendiri biar mereka bisa minggat.
Soalnya yang lain udah pada asik sendiri di lantai dansa.
"Won, pulang yuk?" bisik Jennie.
Jaewon melirik dua insan yang tengah berciuman di depannya lalu memandang pacarnya sambil mengangguk.
Setelah itu Jaewon serta Jennie bangun dan melangkah diam-diam. Sudah waktunya kabur dari teman-temannya. Tidak lupa hp di nonaktifkan agar tidak ada yang mengganggu.
"Bisa nyetir kan kamu?" tanya Jennie pas udah di dalam mobil.
"Iyalah. Aku ga minum banyak tadi, masih waras."
"Aku maunya pulang ke rumah aku, bukan ke rumah yang di atas."
Jaewon terkekeh seraya mengusap puncak kepala Jennie. "Iya sayangku."
"Oh ya, Won."
"Iya Jen?"
"Nanti bantuin aku kerja tugas ya."
"Iya asal dibikinin ramyeon aja sih."
"Iya iya. Dasar perut karet!"
"Gini-gini juga kamu sayang."
Jennie pun beringsut memeluk pinggang Jaewon yang lagi nyetir dari samping, "iya kesayangan aku~"
Jaewon cuma bisa ketawa sambil ngacak-ngacak rambut Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship Goals
NouvellesHanya cerita ringan tentang pasangan idol K-POP kesayangan saya.